Monday, September 28, 2020
Soal PTS Semester 1 2020-2021
Wednesday, June 3, 2020
Sunday, February 17, 2019
Era Revolusi Industri 4.0
Saat ini, eranya revolusi industri 4.0. Sekedar mesin saja tidak cukup, mesin itu harus cerdas dan terhubung satu sama lain, pada dunia industri ditandai bermunculannya mesin-mesin smart, pintar, memiliki AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan, mesin tidak lagi mesin manual dan sekedar digital, namun juga mampu menganalisa sendiri masalah dan persoalan, dan mesin-mesin itu saling terhubung dalam jaringan komunikasi. Bisa jadi nanti setiap peralatan kita memiliki chip AI yang membuatnya mampu berkomunikasi. Bayangin punya kendaraan yang bisa diajak ngobrol...😗 macam film Knight Rider zaman 1990an...😁
Di dunia transportasi, bermunculan driver-driver online, gojek, gofood, go clean, membuat semuanya cepat, praktis, saling mengisi.
Nah, di dunia pendidikan juga tak luput dari Revolusi Industri 4.0, kata kuncinya adalah saling terhubung, saling berbagi ilmu, belajar bersama, lintas kota, provinsi, bahkan negara, dalam komunitas jaringan online. Saling share, berbagi konten ilmu pengetahuan atau apapun yang kita bisa, sehingga bisa maju dan berkembang bersama.
Ayo daftar training VCTO, kita saling berbagi ilmu dan pengalaman bersama guru-guru hebat di Nusantara dan dunia. Berlatih menjadi presenter dalam jaringan, menjadi host dan moderator, bisa Video Conference, waktunya fleksibel dan efisien...
=====================================
Berikut kutipan dari Tim Virtual Coordinator Training...
*Revolusi Industri 4.0, SIAPA TAKUT??!!*
Hallo Indonesia 🙂
*Kami menantang Anda yang kreatif dan inovatif untuk menjadi _Virtual Coordinator Indonesia_!*
Revolusi Industri 4.0 tak hanya menawarkan sisi positif " _the promises_" tapi juga sisi negatif " _the perils_”. Dalam revolusi yang ditopang oleh teknologi abad 21 seperti _machine learning_, _artificial intelligence_, _internet of things_, hingga _3D printing_, disadari maupun tidak, syarat sisi negatif seperti _disruptive effect_, ketimpangan ekonomi, dan pengangguran massal karena _automation effect_ jika kita lengah dan kurang strategi dalam penyiapannya.
Dalam menyikapi tantangan ini, sumber daya manusia Indonesia harus sigap dan ‘gercep’ dalam mempersiapkan diri meng- _upgrade_ kompetensi dan menyusun strategi untuk menghadapinya.
Salah satu gebrakan bakti untuk bangsa yang dipersembahkan oleh SEAMEO Secretariat dan guru-guru untuk Indonesia adalah program *Virtual Coordinator Indonesia (VCI)*. VCI adalah program pelatihan mengelola training online. Dengan VCI, diseminasi pengetahuan baru yang _terupdate_ akan mudah dan cepat dilakukan. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam VCI, yaitu:
1. Teknik rekrutmen peserta secara online
2. Menulis narasi promosi kegiatan yang ‘cucok’ dan memikat
3. Mengkreasi room video conference
4. Teknik menjadi narasumber
5. Presentasi kegiatan online
6. Mendokumentasikan kegiatan dan berbagi di social media dan youtube.
Tuh kan, seru banget bukan??? 🌞💐🌞 So, siap kah untuk menjadi guru hebat anti mainstream yang dapat menjawab tantangan industri 4.0?
Yuk daftar aja di http://bit.ly/VCT_Batch3 dan batas pendaftarannya hanya sampai *20 Februari 2019* aja loh.
Jangan sampai ketinggalan untuk menjadi pionir dan pendobrak Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 ya 🙂
Salam digital ❤
_sharing and growing together_
Tuesday, June 18, 2013
Memelihara Kelinci
Aku pikir kelinci itu hanya doyan makan wortel seperti di film-film kartun, seperti Tiny Toon, Looney Toon, atau Bugs Bunny, tahu kan? Kelinci yang selalu jahil ketika berhadapan dengan pemburu, dengan kata-kata khasnya, "ck..ck..ckk..eeeeee, What's up Doc...?", haha :), sambil mengunyah wortel dengan santainya. Di dunia nyata, ternyata kelinci doyan berbagai macam daun dan sayuran bahkan beberapa buah-buahan. Ketika Omen dan Barbie dilepas di halaman rumah, maka daun-daun yang sering disantap adalah misalnya daun kumis kucing, daun kemangi, daun katuk, rumput, kangkung, bayam. Terkadang ortu ngomel juga karena kelinci memakan habis daun-daunan tanaman yang beliau pelihara. Untuk buah-buahan sering juga memakan jambu dan mangga yang terjatuh ke tanah. Dan yang paling doyan adalah jika diberi pakan pelet. Sepetinya hewan satu ini cukup rakus juga, sebanyak apa kita beri pelet di wadah makanan di kandangnya, seketika itu juga langsung dikunyah terus sampai habis. Untungnya toko Pet Shop tidak terlalu jauh letaknya, cukup dengan Rp 25.000 kita mendapatkan sebungkus pakan pelet kelinci 500 gram. Bentuknya seperti batang ukuran kecil-kecil, dan cukup keras kalau kita menekannya, namun kelinci menyukainya. Ketika Omen masih sendiri, kira-kira 3 minggu pelet selalu habis, namun ketika Barbie hadir (ya, Barbie dibeli kira-kira 1 bulan setelah Omen), setiap 2 minggu sekali pelet habis, kadang lebih cepat lagi. Sehingga terkadang kewalahan juga memberi makan, sehingga harus diselingi dengan kangkung atau daun-daunan yang lainnya.
Bagaimana dengan kotoran kelinci? yah, kotoran kelinci ternyata kecil-kecil bulat warna hitam dan cukup banyak, mirip biji pepaya. Tetapi untungnya tidak terlalu bau dan sifatnya yang kering tidak seperti kotoran ayam yang cukup membuat mual. Namun dalam sehari jumlahnya cukup banyak juga kotoran kelinci, jika dibiarkan di dalam kandang. Sehingga harus rajin juga membersihkannya, cukup dengan sapu lidi, kotoran dikumpulkan menggunakan pengki, dan lumayan juga untuk pupuk tanaman.
Kelinci juga ternyata mirip dengan burung merpati, tahu jalan dan kapan harus pulang kembali ke kandang. Awalnya khawatir juga ketika kelinci pertama kali dilepas, pernah hingga magrib tiba Omen belum pulang. Sampai saya cari ke tetangga bawah rumah. Ternyata selepas magrib, tiba-tiba Omen sudah berada di halaman rumah, lalu masuk ke kandangnya. Terkadang tidak pulang juga hingga semalam, namun besok paginya nongol. Yah, mungkin sedang main ke tempat temannya, karena beberapa tetangga rumah juga ternyata memelihara kelinci dengan berbagai warna yang berbeda.
Namanya memelihara hewan, pasti ada resikonya. Misal Naureen yang doyan ngelus-elus. Harus juga diperingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, karena khawatir ada penyakit dari bulu-bulu kelinci. Dan beberapa minggu kemarin, si Barbie juga sempat terserang penyakit, ketika diperhatikan timbul bengkak-bengkak pada kaki, telinga dan hidungnya, semacam koreng. Barbie yang awalnya terlihat cantik kata istriku menjadi agak terganggu karena penyakit tersebut. Barbie memang agak berbeda secara fisik dengan Omen, kalau Omen terlihat cepat pertumbuhannya, dalam sebulan saja sudah lebih besar ukuran badannya, kalau Barbie ukuran tubuhnya tidak begitu besar, bahkan mungil, dan pada kiri kanan wajahnya tampak bulu-bulu wajah yang melebar ke samping. Matanya juga berwarna merah, sedangkan Omen berwarna biru. Koreng yang menyerang Barbie agak mengganggu penampilannya, hidungnya tampak seperti Pinokio, koreng tumbuh memanjang ke depan. Kakinyapun sering dikibas-kibaskan, mungkin merasa tidak nyaman karena gatal. Mulailah aku berpikir, apa kira-kira penyakit yang menyerang Barbie, apakah tertular dari kelinci tetangga, yang memang banyak korengnya. Atau karena cuaca hujan? Akhirnya aku browsing di internet minta petunjuk sama mbah Google, dan alhamdulillah, selalu ada saja jawabannya. Ternyata penyakit kelinci korengan ini disebut penyakit Scabies. Disebabkan oleh kutu berukuran mikro. Kutu ini akan bersarang di bawah lapisan kulit kelinci, hingga menimbulkan luka dan infeksi. Jika sudah parah, kelinci menjadi tidak mood untuk makan dan akan mati.
Begitu banyak ternyata cara untuk mengobatinya, tetapi bagi saya tentu saja mencari cara yang paling ringan biayanya namun cukup efektif. Cara yang cepat tentunya adalah dengan membawanya ke dokter hewan atau vet, maka akan disuntik menggunakan Wormectin, Ivomec atau Ivermectine. Namun sebelum itu, saya mencoba mempraktekkan cara yang mudah dilakukan sendiri di rumah. Dan inilah yang akan saya bagi kepada sobat pembaca blog.
Cara yang saya lakukan cukup sederhana, mungkin karena belum terlalu parah penyakitnya. Saya hanya mencuci dan merendam kaki, telinga dan hidung kelinci yang terkena scabies dengan air hangat kira-kira 10 menit saja, tentu harus hati-hati karena kata mbah Google penyakit ini dapat menular ke manusia. Setelah itu, saya keringkan, dengan mengelapnya menggunakan tisu. Setelah kering, diteteskan minyak tawon pada bagian-bagian yang terkena koreng. Lalu kelinci dimasukkan dalam kandang yang sudah dibersihkan sebelumnya. Selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore dilakukan pengobatan seperti itu, dan Barbie sementara dipisah dari Omen, dan dikurung dalam kandang.
Awalnya khawatir juga, apakah pengobatan ini berhasil? Karena kelinci tampak gelisah, apalagi jika minyak tawon ditetesi dihidungnya, mungkin karena baunya yang menyengat. Belum lagi kelinci menjilat-jilat kakinya sendiri, mungkin risi dengan minyak cap tawon di kakinya. Kadang Barbie juga menggigit-gigit kakinya sendiri hingga berdarah. Namun, pagi dan sore terus saya lakukan pengobatan, dan berdoa. Bahkan istri sempat mengira Barbie mati, karena diam saja tengkurap. Ternyata ketika disenggol, masih bergeliut, rupanya cuma tiduran. Pada hari kedua, alhamdulillah bengkak di kaki mulai mengempis, namun yang di hidung masih tampak memanjang. Dan akhirnya pada hari ketiga, tiba-tiba koreng yang di hidung telah terlepas dengan sendirinya. Dan koreng pada bagian kaki dan telinga sudah cukup mengempis dan kering. Alhamdulillah, ternyata usaha saya berhasil, dengan obat yang mudah didapatkan di rumah. Senang melihat penampilan Barbie sudah kembali cantik dan ceria.
Semoga pengalaman sederhana ini dapat bermanfaat bagi saya dan yang membaca. Terutama yang punya peliharaan kelinci juga seperti kami.
Sayangilah dan rawat makhluk ciptaan Allah S.W.T. Baik hewan maupun tumbuhan, karena itulah tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini.
Saturday, June 8, 2013
Jalan-jalan ke Pasar
Dari tata letak dan kondisi jalan sebenarnya sudah cukup baik, masuk agak ke dalam sudah tersedia terminal untuk angkot dan parkir motor. Pada bagian dalam pasar, juga sudah tersedia kios-kios dengan peruntukan masing-masing. Misal ada kios-kios khusus daging, ikan, sayur dan bumbu, pakaian, dll. Tetapi ada satu hal yang mungkin menurut saya menjadi pemandangan yang tidak sedap, yaitu sampah.
Thursday, May 23, 2013
Berpikir Mendalam
Wednesday, May 22, 2013
Jangan banyak berpikir, kerjakan saja...
Wednesday, May 23, 2012
Lakukan dengan Full Power
Wednesday, April 25, 2012
Jangan Seperti Hewan Sirkus
Hal pertama yang menarik adalah dosen memberikan materi yang berada di luar modul kuliah yang ada. Memang betul juga, kalau modul itu bersifat teori, tinggal bagaimana kita rajin membaca dan mengerjakan latihan-latihan secara mandiri. Tetapi yang bersifat pengalaman kerja dan aplikasi langsung biasanya tidak terdapat di modul. Alhamdulillah materi ini juga sesuatu yang belum begitu aku tekuni, yaitu membuat database menggunakan program pengolah Database. Selama ini hanya membuat database secara sederhana dan masih belum tertata dengan baik. Mudah-mudahan dalam pertemuan-pertemuan mata kuliah berikutnya terutama praktikum dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, terutama untuk menunjang pekerjaan.
Monday, April 23, 2012
Daya Tahan Ikhlas
Saturday, April 21, 2012
Jalan Bercabang
Thursday, April 19, 2012
Nikmatnya Khusnudzan (Berpikir Positip)
Wednesday, April 18, 2012
Saling berbagi
Kulirik Handphoneku, kutekan tombolnya, hmmm, saat ini sudah pukul 22:34 malam. Lagi semangat-semangatnya ngeblog nih. Dari tadi berjam-jam ngedit header blog..fyuughh, selesai juga, walaupun sempat pusing dengan ukurannya yang tidak selalu pas pada posisi header blog. Untunglah ternyata di dunia online ini permasalahan apapun nyaris selalu ada pemecahannya. Tinggal tanya mbah Google, ada aja yang sudah menulis tentang permasalahan yang kita hadapi. Itulah dunia internet, yah sarana bagi manusia di bumi ini untuk saling berbagi. Dan uniknya setiap manusia tidak sama dalam membagi apa yang dia miliki. Walaupun bidangnya sama, pasti ada saja yang berbeda, mungkin dari gaya menulis, pilihan kata, dll. Yah, ilmu pengetahuan memang seharusnya dibagi terhadap sesama. Nggak ada ruginya membantu sesama, walau ngga dibayar. Tetapi kita mendapatkan pahala dari Allah jika ada yang membaca, kemudian dapat membantu kesulitannya. Ada sebuah kepuasan tersendiri ketika kita dapat berbagi. Dan pahala bagi saya nilainya jauh lebih besar dari sekedar uang, harta dan penghargaan dari manusia, walaupun ga akan nolak kalo ada yang ngasih. Tetapi pahala itulah yang nyata adanya, kita panen di akherat kelak. Mungkin wujudnya nanti berupa rumah, kebun, tanah atau istana di surga. So, jangan pelit untuk berbagi, apapun ilmu, pengalaman, pandangan, pengetahuan, mari kita share. Agar bermanfaat bagi sesama. Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Tuesday, April 17, 2012
Amal Jariyah
Friday, April 13, 2012
Bersikap Adil
Saturday, January 28, 2012
Try Out Matematika
Wednesday, January 18, 2012
Pembelajaran yang Menyenangkan
Sunday, January 15, 2012
Pemimpin yang Meneladani Rasulullah dan Sahabat
Saturday, January 14, 2012
Pengetahuan Saja Tidak Cukup
Ada dua faktor yang menyebabkan semua ini terjadi. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Penyebab utama dapat disebabkan faktor internal dari pembelajar itu sendiri. Kebanyakan pembelajar terjebak belajar hanya untuk berprestasi, memperoleh nilai, rapot, piagam, nem, piala, IPK yang tinggi, dan simbol-simbol prestasi lainnya. Merekapun belajar dengan giat, membaca, menghafal, dan mengerjakan soal-soal ujian. Akhirnya memperoleh hasil yang memuaskan setelah pengumuman nilai. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Tetapi kita sering terjebak dengan kepuasan semu. Setelah memperoleh nilai yang tinggi, kitapun menganggap kewajiban sudah selesai. Padahal semua pengetahuan yang didapatkan itu belumlah bermanfaat sama sekali sebelum kita menerapkan, mengamalkan, atau mengaplikasikannya dalam tindakan, perbuatan, amal yang nyata. Sehingga pengetahuan hanya menjadi pengetahuan saja hingga lulus perguruan tinggi. Ini yang mengakibatkan tidak siapnya para sarjana dalam menghadapi persaingan di dunia sebenarnya. Karena selama belajar hanya mengasah kecerdasan kognitif dan pengetahuan saja. Tanpa menerapkannya dalam tindakan nyata.
Contoh sederhana adalah ketika kita belajar IPA di sekolah tentang perkembangbiakan pada tumbuhan, hanya dengan membaca buku, menghafal dan ujian, atau praktek sederhana di sekolah, itu tidaklah cukup. Seorang pelajar yang kreatif akan mencoba mempraktekkan menanam, mencangkok, stek, okulasi di pekarangan rumahnya, dan hasilnya dapat dilihat secara nyata minimal untuk dirinya sendiri atau dinikmati bersama.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar. Dalam hal ini adalah budaya dan sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan tentunya akan ikut menentukan keberhasilan seseorang. Sistem pendidikan yang baik, yang mengukur kesuksesan dari semua sisi dan tidak hanya dari sisi pengetahuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan tindakan atau afektif dan psikomotorik.
Sistem pendidikan di Indonesia nampaknya belum dapat mengukur kesuksesan seorang pembelajar secara utuh. Karena lulus dan tidaknya seseorang masih hanya ditentukan dari ujian nasional yang hanya mengukur kemampuan menjawab soal-soal di kertas. Tidak menilai sisi-sisi kecerdasan lain dari proses seseorang selama menempuh pendidikan.
Harus ada suatu sistem di mana seorang individu dapat dinilai secara utuh dari segala sisi. Tidak hanya kemampuan akademik dan intelektual. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kecerdasan. Dan setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sistem yang mengukur semua kecerdasan, tetapi dapat diujikan secara praktis, efektif dan efisien.
Kesuksesan seseorang tidaklah ditentukan dari sekolah atau tidak sekolah. Tidak berarti orang yang sekolah akan lebih sukses dari orang yang tidak sekolah begitu juga sebaliknya. Bahkan, banyak sekali contoh orang-orang yang tidak menempuh pendidikan secara formal justru jauh lebih sukses, bahagia dan sejahtera. Apa yang menyebabkan itu terjadi? ya, karena mereka terus belajar dan menerapkan dari pengalaman secara langsung dalam tindakannya.
Orang yang mau belajar dan menerapkan apa yang dipelajari, itulah yang akan sukses. Dan belajar itu luas ruang lingkupnya, bisa di masyarakat, sekolah atau rumah dan lain-lain.
Thursday, January 12, 2012
Nikmatnya Shalat Shubuh Berjamaah
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan jika kita konsisten melaksanakan shalat Shubuh berjamaah adalah:
1. Badan terasa segar dan bersemangat, ada energi besar di waktu itu
2. Memiliki waktu cukup banyak untuk persiapan beraktivitas sepanjang hari
3. Melakukan apapun setelah shalat Shubuh, misal berpikir, menulis, bekerja, berkarya
lebih terasa optimal dan 'topcer'.
4. Menyiapkan tekad, niat dan rencana selama 1 hari penuh.
5. Mendapatkan pahala shalat satu malam penuh.
6. Sumber cahaya di hari kiamat.
7. Mendapatkan surga yang dijanjikan.
8. Berada di bawah lindungan Allah selama sehari penuh.
9. Penghapus dosa setengah usia.
10.Mendapat berkah di tiap langkah.
Itulah beberapa manfaat yang dapat diraih, tentunya masih banyak yang lainnya.
"Pernah, salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali pada suatu hal. Ialah bila jumlah jama'ah shalat Shubuh menyamai jumlah jamaah shalat Jum'at."
Semoga bermanfaat. Tulisan ini saya share setelah membaca buku Misteri Shalat Shubuh karya Dr. Raghib As-Sirjani.
Wednesday, January 11, 2012
Menjaga Perut
Ingin menjaga kesehatan? Maka jagalah perut Anda, karena itulah sumber dan gudang penyakit sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Bagaimana cara menjaga perut?
Manusia memiliki nafsu yang cukup besar, salah satunya adalah nafsu makan. Ketika manusia melihat berbagai jenis makanan yang enak-enak, ingin rasanya semua dimasukkan ke dalam perut. Lidah menikmati semuanya, sedangkan perut yang mengolah, mengaduk dan menjadi gudang makanan.
Orang yang terlalu banyak makan, tanpa memperhatikan apa yang dimakan, yang penting enak, ditambah lagi orang tsb. malas atau hampir tidak pernah beraktifitas fisik. Maka dapat dipastikan berbagai penyakit akan mudah menyerangnya.
Makan berlebihan akan mengakibatkan lemak menumpuk di perut, usus menjadi kotor sehingga berbagai macam penyakit akan hinggap. Mulai dari penyakit perut itu sendiri, penyakit pencernaan, atau penyakit-penyakit berat lainnya seperti jantung, diabetes, hipertensi, dll..
Berpuasa adalah obat dari berbagai penyakit. Ditambah rajin berolahraga atau beraktifitas fisik, maka Insya Allah kita mudah menjaga kesehatan. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Sekali mengobati sudah dapat ditebak berapa biaya yang dibutuhkan di negara kita yang serba mahal. Semoga bermanfaat.
Monday, November 14, 2011
Hidup Seperti Bermain Video Games
Dia tidak merasa beban dalam menyelesaikan setiap level karena ia menyukainya. Dan sebuah kebahagiaan atau kesenangan tersendiri ketika berhasil menuntaskan sebuah misteri dan masuk ke level berikutnya. Kalau seseorang menyerah tentunya ia hanya akan berada di level yang sama terus-menerus.Begitu juga dalam kehidupan ini. Kita senantiasa diberikan masalah-masalah, tantangan dan rintangan yang harus dilalui. Jika kita menyerah dan malas untuk menuntaskannya, kita tidak akan pernah dapat beranjak ke tingkatan hidup yang lebih baik. Karena Allah tidak akan membebankan kepada kita sesuatu yang kita tidak mampu menghadapinya kan?
Hidup adalah untuk menyelesaikan tantangan, dan setiap menyelesaikan suatu tantangan akan senantiasa muncul tantangan-tantangan baru. Tantangan itu baru akan berhenti ketika manusia pindah alam. Di alam sana nanti manusia tinggal menghitung score dari games hidup yang dimainkan.
Jadi ketika ada orang mengeluh hidup saya penuh masalah. Sebenarnya bukan masalah itu sendiri yang jadi masalah. Tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana sikap seseorang dalam menghadapi masalah.
Thursday, October 27, 2011
Pembelajar Sejati
Ilmu pengetahuan memang sangat luas, bahkan terlalu luas untuk dapat didokumentasikan. Satu bidang ilmu akan senantiasa melahirkan cabang-cabang ilmu yang setiap cabangnya akan melahirkan cabang-cabang lagi yang banyak. Maka tidak pantas bagi seorang pembelajar untuk bersikap sombong. Karena tidak ada seorangpun yang mampu menguasai seluruh bidang ilmu. Tetapi setiap orang pasti ahli dalam bidang tertentu jika ia menekuninya.
Mengapa semakin kita belajar semakin merasa kecil? Ya, karena semakin seseorang mengetahui sesuatu, maka semakin tahulah ia ketidaktahuannya yang banyak. Sebaliknya seseorang yang merasa cukup pintar, justru akan malas belajar, dan mungkin ia merasa sombong karena ia tidak tahu bahwa sebenarnya banyak yang ia tidak ketahui.
Dalam ilmu padi, semakin berisi maka akan semakin merunduk. Artinya semakin seseorang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian, semakin rendah hati. Sedangkan dalam pepatah yang berbunyi, “Tong kosong nyaring bunyinya”. Kebanyakan orang yang tidak mengetahui apa-apa justru banyak berbicara dan membual.
Mari kita instrospeksi diri sendiri, tipe orang seperti apakah kita?
Wednesday, October 26, 2011
BELAJAR
Belajar adalah sebuah aktivitas yang terus berlangsung sepanjang hidup manusia. Sejak manusia lahir, hingga dewasa dan tua.
Belajar hendaknya dipahami sebagai sebuah kebutuhan, bukan kewajiban. Jika belajar merupakan sebuah kebutuhan, maka tanpa perlu dipaksa atau diperintah seseorang akan belajar dengan sendirinya setiap hari. Karena ia menyukai kegiatan tersebut.
Belajar harus dipahami secara luas. Ia tidak hanya merupakan proses yang terjadi di dalam kelas atau sekolah formal. Belajar bukan hanya dengan membaca buku, mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, mengerjakan PR, menerima nilai dan rapot. Jika hanya sebatas itu, alangkah sempit ruang lingkup belajar. Belajar juga bukan dalam arti akademik saja yang hanya mementingkan aspek kognitif. Belajar juga perlu memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik seperti dalam teori belajar taksonomi Bloom. Kognitif adalah proses yang terkait dengan aspek-aspek intelektual atau berpikir nalar. Sedangkan afektif adalah proses yang terkait dengan aspek-aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap dan kepatuhan kepada aturan/moral. Psikomotorik adalah proses yang terkait dengan aspek-aspek keterampilan, syaraf, otot dan gerak. Jika ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik terpenuhi dalam proses belajar, maka akan terbentuk hasil belajar yang utuh.
Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun, misal di rumah, di keluarga, atau di masyarakat. Beberapa contoh kondisi belajar misalnya ketika ada seseorang yang mengganggu, lalu kita berusaha agar tidak terpancing emosi, itu merupakan proses belajar mengendalikan diri. Seorang anak yang membantu ibunya berjualan di warung atau toko dengan melayani pembeli adalah belajar berwirausaha. Ketika kita mencoba untuk disiplin shalat lima waktu, itu adalah belajar menghargai waktu. Ketika seseorang membantu menunjukkan jalan menuju suatu tempat kepada orang yang bertanya di jalan, itu juga merupakan belajar menolong orang lain.
Penulis pernah mendengar seseorang yang mengatakan bahwa saya sudah terlalu tua untuk belajar dan memiliki cita-cita. Ia berpikir percuma saja saya belajar, karena tidak akan bermanfaat. Berpikir seperti ini menurut penulis adalah kurang tepat. Karena belajar adalah sebuah proses yang berlangsung sepanjang hayat. Kolonel Sanders, seorang yang sukses sebagai pemilik bisnis waralaba KFC (Kentucky Fried Chicken) ternyata memulai usahanya ketika berusia 66 tahun. Dia menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1000 restoran di negaranya.
Belajar adalah sebuah proses perubahan perilaku hingga menjadi permanen atau tetap. Misalkan seseorang yang belajar memasak, maka setelah ia berhasil membuat berbagai jenis masakan artinya ia memiliki perilaku yang baru sebagai ahli memasak. Seseorang yang belajar untuk menabung secara konsisten, maka ia memiliki perilaku yang tetap sebagai seorang penabung. Sesorang yang mempelajari bahasa tertentu, maka jika tekun, ia akan memiliki perilaku yang baru sebagai orang yang menguasai bahasa tertentu yang dipelajarinya.
Oleh karena itu mari kita terus belajar, temukan potensi diri, pelajari hal-hal baru sesuai bidang yang kita tekuni, sehingga hidup akan selalu penuh warna, tantangan dan perubahan.