
Saat ini, yang diperlukan ummat Islam adalah persatuan dan kesatuan. Kembali kepada Al-qur'an dan Sunnah, dan satu kesepakatan untuk kemerdekaan Palestina. Melepaskan segala sekat-sekat negara, kepentingan politik, pribadi dan golongan. Membantu Palestina dengan segala apa yang dimiliki sesuai kemampuan. Dengan harta, tenaga, tulisan, pikiran, waktu, uang bahkan nyawa. Keberanian bangsa Israel mengobrak-abrik tanah dan negara Palestina adalah karena kelemahan bangsa Arab dan ummat Islam sendiri.
Apa yang terjadi yaitu konflik di antara bangsa Palestina sendiri yaitu antara kelompok Fatah dan Hamas merupakan bukti belum adanya persatuan di tubuh ummat Islam. Mungkin yang terjadi di Palestina saat ini adalah politik adu domba yang digunakan penjajah Zionist Israel untuk melemahkan persatuan. Sama ketika bangsa Indonesia dijajah Belanda, mereka menggunakan politik 'Devide et Impera' atau politik adu domba. Dan terbukti setelah bangsa Indonesia mau bersatu, satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa pada Sumpah Pemuda maka akhirnya mampu mengusir penjajah Belanda pada waktu itu.
Ummat Islam juga merindukan lahirnya tokoh-tokoh besar yang mampu mempersatukan seluruh kekuatan ummat di bawah satu khilafah. Kami merindukan datangnya tokoh-tokoh sekaliber Umar bin Khatab, Shalahudin Al-ayubi, dll. yang mampu menciptakan kedamaian, persatuan, persaudaraan di Jerusalem, Palestina. Dan proses pengembalian peradaban yang hancur adalah proses yang sangat panjang. Tetapi sudah menjadi sunatullah bahwa kebenaran akan selalu menang. Kehancuran ummat Islam adalah karena ummat Islam sendiri meninggalkan ajaran-Nya. Dan kebangkitan ummat Islam adalah jika kita kembali kepada ajaran-Nya dengan penuh pengabdian kepada Allah S.W.T.