Tuesday, June 23, 2009

Optimalkan Waktu

Di saat waktu sempit begitu banyak yang harus dikerjakan, di dalam pikiran sering kita menginginkan waktu luang untuk beristirahat. Tetapi ketika waktu luang itu datang, kita malah bosan, bingung karena tidak ada yang bisa dikerjakan. Mengapa begitu?

Ini terjadi karena dalam berbuat dan bertindak kita hanya sekedar memenuhi permintaan, tuntutan dan keharusan-keharusan. Tanpa berpikir arah dan tujuan kita berbuat dan bertindak. Perbuatan-perbuatan kita hanya mengikuti arus dan ke mana arah angin bertiup. Sehingga ketika waktu terasa sempit dan mendesak kita bekerja keras untuk membereskan keharusan-keharusan itu. Tetapi ketika waktu luang datang, maka sikap dan perbuatan kita justru ikut meluang, melonggar seakan-akan menyesuaikan dengan kelonggaran waktu yang ada. Lalu ketika waktu sempit itu datang lagi, kembali kita bekerja dan bekerja memenuhi tuntutan dan keharusan-keharusan. Maka, jika seperti ini keadaannya berarti kendali hidup bukan pada diri sendiri.

Sesungguhnya setiap detik, menit, jam yang ada akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akherat kelak. Maka, bagi orang yang mengerti tentang hal ini maka tidak ada bedanya antara waktu luang dan waktu sempit. Setiap saat adalah berharga untuk beramal kepada-Nya. Kita tidak seharusnya berpikir bahwa kita memiliki pekerjaan tetap, tetapi sebaliknya berpikirlah untuk tetap bekerja, berbuat dan bertindak. Pekerjaan tetap tidak menjamin kebahagiaan dan kesuksesan, tetapi tetap bekerja dan memanfaatkan waktu dengan baik adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selamat liburan semester, tetapi tetaplah berkarya, berbuat dan bertindak.

Friday, June 12, 2009

Sepenuh Hati



Tidak ada pilihan lain dalam hidup ini kecuali memang harus berbuat dan bekerja secara penuh. Seseorang yang menghindar dari berbuat dan bekerja justru akan semakin dikejar oleh pekerjaan demi pekerjaan. Dan itu akan membuatnya menderita secara psikologis.

Banyak dari kita yang mungkin mendapatkan pekerjaan atau profesi yang tidak sesuai dengan keinginan pribadi. Tidak sesuai dengan cita-cita, tetapi tidak ada pilihan atau kemauan dirinya untuk keluar dari pekerjaan tsb. Sehingga yang terjadi adalah ketidakprofesionalan dalam pekerjaan. Akibatnya adalah bekerja secara asal-asalan, sembarangan, malas,yang penting asal tetap digaji. Itu terjadi karena tidak ada kecocokan antara hati dan pekerjaan.

Apakah Anda pernah mengalami hal seperti ini?

Jika jawabannya adalah ya, maka ada 3 pilihan yang dapat kita lakukan. Pertama, jika kita orang yang memiliki keyakinan tinggi maka segera keluar dari pekerjaan tsb. dan mencari pekerjaan sesuai impian. Pilihan kedua, tetap bekerja sambil Anda mencari peluang baru pada pekerjaan yang sesuai keinginan, namun tetap menjaga loyalitas pada pekerjaan awal sebelum beralih. Pilihan ketiga adalah belajar menyukai dan berbuat sepenuh hati pada pekerjaan tsb.

Ketiga pilihan di atas menurut saya tidak ada yang salah, semuanya benar sesuai keyakinan diri. Justru yang salah adalah jika kita tidak sepenuh hati, plin-plan dalam bekerja. Kita mengeluh dengan pekerjaan yang kita lakukan karena gaji yang minim misalnya, tekanan yang tinggi, waktu yang sempit, tidak menyukai bidang tsb. tetapi tetap saja bekerja walaupun tidak profesional. Karena hanya mengeluh tanpa membuat keputusan di antara ke-3 pilihan di atas. Tidak ada tindakan untuk mengubah diri, belajar dan berusaha. Jika ini yang terjadi maka ia hanya akan menjadi beban bagi perusahaan.

Saya akan membahas pada pilihan ke-3, yaitu belajar menyukai dan berbuat sepenuh hati pada pekerjaan tsb.

Pertama, kita harus sadari bahwa bekerja adalah ibadah kepada Allah S.W.T semata. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat. Jadi bukan hanya pertanggungjawaban di dunia kepada Bos atau Pimpinan saja. Karena pertanggungjawaban kepada bos biasanya bisa dimanipulasi. Tetapi pertanggungjawaban kepada Bos dari semua Bos yaitu Allah S.W.T tidak bisa dimanipulasi atau dimainkan datanya.

Nah, berangkat dari keyakinan tsb. mulailah kita belajar menyukai bidang apapun yang sedang kita kerjakan. Lakukan secara sepenuh hati 100%. Mungkin ketidaksukaan kita akan berubah menjadi kesukaan bahkan kecintaan. Dan setelah berubah menjadi kecintaan, maka Insya Allah akan diberi cabang-cabang jalan menuju kesejahteraan dan kelayakan hidup yang sangat banyak oleh-Nya. Melalui jalan yang tidak disangka-sangka...Amin.

KATA MUTIARA:

"Berbuatlah sepenuh hati dimanapun kita bekerja, karena itu adalah jalan untuk membuka peluang-peluang baru dalam hidup"