Monday, November 23, 2009

Mencuri Start

Lama juga ga menyapa sahabat-sahabat bloggerku (padahal baru kira2 1 Minggu kalee..), tapi karena ngeblog udah kebiasaan jd kerasa lamaaa banget, maklum beberapa hari ini tugas-tugas kul lumayan padat banget. Padahal banyak yang ingin dilakukan di dunia Online ini, tapi ya namanya waktu harus diatur kan? Ok, deh lanjut nih lagi ada ide tulisan baru, selamat menikmati, judulnya " Mencuri Start".

Mencuri adalah perbuatan yang dilarang dalam agama. Tetapi ada mencuri yang baik, salah satunya adalah mencuri salam. Yaitu ketika mendengar ada orang yang mengucap salam tetapi tidak ditujukan kepada kita, maka kita jawab saja salam itu dalam hati berniat mendoakan orang tsb. walaupun ia tidak mengetahuinya. Nah, ada lagi nih mencuri yang baik, yaitu mencuri start. Tapi, jangan dipraktekkan di dunia olahraga ya :), nanti malah diskualisikasi, eh gimana nulisnya? diskualifikasi, bener ga? Lalu apakah mencuri yang baik itu? Yang namanya mencuri adalah perbuatan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain kan? Betul, tetapi beda antara mencuri yang baik dengan mencuri yang jahat adalah pada perbuatannya. Mencuri yang baik adalah melakukan perbuatan yang positif tanpa diketahui orang lain, tetapi mencuri yang jahat adalah melakukan perbuatan yang negatif tanpa diketahui orang lain.

Mencuri start, adalah melakukan suatu aktifitas positif ketika orang lain belum mulai melakukannya. Sehingga kita akan memiliki kesiapan yang lebih matang dibandingkan orang lain. Di bawah ini beberapa contohnya:

1. Anak Sekolah

Untuk anak-anak sekolah, ketika di awal semester baru, ketika teman-teman masih santai saja mengikuti pelajaran sesuai petunjuk guru, ada anak yang sudah rajin membaca, mengerjakan latihan dan bahkan menyelesaikan buku pelajaran tsb. Bahkan ia sudah membaca buku-buku lain di luar buku sekolahnya. Sehingga, ketika menghadapi ujian anak ini tentunya 'santai-santai' saja sementara teman-temannya sibuk membaca.

2. Belajar Bisnis

Para mahasiswa/pelajar ketika mereka sibuk hanya belajar dan belajar dari buku, modul, membuat laporan, mengejar nilai tertinggi dalam kuliah. Ada beberapa teman yang biasa-biasa saja dalam pelajaran, atau ada juga yang bagus kuliahnya, namun selain itu mereka ini juga menyelingi kegiatan kuliahnya dengan belajar bisnis kecil-kecilan. Tentunya dengan tidak mengganggu kegiatan kuliah. Walaupun memang ada saja yang kuliahnya terganggu, karena sangat fokus di bisnisnya, tetapi tidak masalah karena dalam bisnis yang dikelola mereka sukses besar. Orang yang telah belajar berwirausaha akan lebih siap menghadapi kehidupan sebenarnya setelah lulus kuliah, dibandingkan yang hanya mengejar nilai semata.

3. Pertandingan Olahraga

Jika kita perhatikan, atlet yang berhasil meraih prestasi puncak tentunya telah mempersiapkan diri jauh sekali dari hari pertandingan itu dimulai. Bahkan mungkin ia telah memulainya beberapa saat setelah ia kalah dalam pertandingan di suatu musim. Misal di suatu musim olahraga yang dilaksanakan 4 tahun sekali, pada tahun tersebut ia tidak meraih prestasi puncak. Maka, di saat para atlet berhasil meraih prestasi dan berpesta dengan kesenangan dan kemenangan. Atau beberapa atlet lain yang kalah sedang kecewa dan sedih, ia sudah menginstrospeksi diri, mempersiapkan diri dan berlatih rutin untuk menghadapi 4 tahun berikutnya.

Baik, itu saja dulu. Eh, tapi satu hal lagi, mencuri start itu baik, tetapi akan lebih baik lagi jika sambil mengajak orang lain sama-sama mencuri start. Sehingga kesuksesan bersama yang akan diraih. Bukan kesuksesan indivisu semata. Teman-teman ada yang mau menambahkan contoh lainnya? Boleh, ditunggu pesannya di bawah ini ya...

Sunday, November 8, 2009

Prioritas Utama

Ada kalanya dalam suatu episode kehidupan, kita harus memfokuskan diri pada satu hal terpenting dalam aktivitas kita. Dan untuk sementara waktu meninggalkan kegiatan lain yang penting juga tetapi tidak menjadi prioritas utama. Dikatakan sementara waktu, karena dalam jangka waktu tertentu kita memiliki deadline untuk menyelesaikan satu tugas terpenting di dalam kehidupan kita, yang tidak dapat dicampuradukkan dengan kegiatan lain karena tidak cukup waktu, tenaga dan pikiran untuk sama-sama menyelesaikannya. Walaupun dalam pikiran kita banyak yang dapat kita kerjakan, namun pada kenyataannya waktu begitu sempit sehingga kita harus memilih. Tujuannya adalah agar target terpenting itu dapat terselesaikan dengan baik dan sukses. Jika target itu sudah tercapai maka kita kembali membuka diri pada aktivitas-aktivitas penting lainnya.

Seperti yang telah disampaikan oleh dosenku dalam perkuliahan, bahwa kita harus tahu diri, tahu waktu, dan tahu tempat agar kehidupan kita dapat menggapai kesuksesan. Tahu diri artinya mengetahui siapa saya, apa posisi dan kewajiban pokok saya? Tahu waktu artinya kita mengetahui kapan waktu kita bekerja, kapan waktu kita bersantai, kapan waktu kita beristirahat, kapan waktu kita beribadah, dll. Tahu tempat adalah kita dapat menyesuaikan tingkah laku kita dimanapun berada. Bagaimana sikap kita seharusnya saat di kantor, saat di rumah, saat di masyarakat, saat di perkuliahan, dll. Dengan demikian akan seimbanglah kehidupan kita.

Ketidaksuksesan biasanya akan terjadi manakala kita tidak tahu diri, tidak tahu waktu dan tidak tahu tempat. Sehingga kita tidak memiliki prioritas terpenting yang harus dikerjakan. Kegiatan apapun diikuti, ada tawaran ini dan itu semua diterima. Sehingga kita akan kelihatan sibuk sekali tetapi pada hal-hal yang tidak menjadi tujuan hidup. Akhirnya sibuk hanya tinggal sibuk saja, tanpa ada hasil yang mengarah pada fokus utama kita. Jadilah energi kita terkuras habis dan tersebar tetapi tidak menghasilkan apapun.


Sunday, November 1, 2009

Kebahagiaan Murni

Ingin melihat seperti apa kebahagiaan yang murni? Gampang, lihatlah anak kecil atau bayi yang sedang bermain. Mereka tertawa riang gembira tanpa beban. Apa yang membuat mereka tertawa? Ternyata hanya karena permainan-permainan kecil yang bagi orang dewasa tidaklah menarik tetapi bagi mereka sangat membahagiakan.

Sepulang kerja, badan masih agak penat karena seharian beraktivitas, ditambah lagi perjalanan pulang dari Suralaya ke Cilegon yang memakan waktu kurang lebih 35 menit menggunakan kendaraan motor. Sore hari begitu penuh sesak terutama kendaraan roda dua bermesin ini. Kebanyakan para karyawan pulang kerja di waktu yang bersamaan. Sehingga menimbulkan kepadatan, terutama ketika mulai memasuki daerah Damkar, bunderan kampus teknik Untirta sampai ke Simpang Tiga Cilegon. Namun, beruntung setiap hari lalu lintas lancar saja di kota baja ini, tidak seperti di ibukota Jakarta yang semua orang sudah tahu kemacetannya seperti apa.

"Baaaa...eee...oooo, baaa..ee..ooo..!!!", sapaku pada buah hatiku, Naureen Hamidah atau si Olen. Perasaan penat hilang seketika melihat senyum dan tawanya yang polos. Kuambil sebuah wadah bekas kosmetik kecil yang berbentuk bulat, lalu aku gelindingkan di dekatnya.

"Tuk..utuukk..utuukkk...tung...!", aku berceloteh sambil menggelindingkannya, ketika wadah kosmetik tsb. berhenti aku berkata, "tung..". Seketika si Olen tertawa riang sambil berusaha mengejar wadah tsb. Kuulang-ulang permainan tsb. dan ia selalu tertawa melihat wadah tsb. menggelinding dan berhenti sambil aku teriakkan kata, "tuuungg...".

Yah, cerita di atas mengilhami aku untuk menuliskannya di blog ini. Bahwa ternyata kebahagiaan tidak dapat diukur dari materi, benda atau harta yang dimiliki. Tidak berarti orang yang memiliki banyak materi itu lebih bahagia daripada yang biasa-biasa saja atau bahkan kekurangan. Buktinya seorang anak kecil atau bayi dapat begitu gembira dan senang hanya dengan permainan wadah kosmetik yang digelindingkan seperti cerita tadi. Aku perhatikan si Olen juga senang sekali melihat kucing dan berusaha mengejarnya. Benda apapun yang bergerak selalu menjadi perhatiannya. Benda-benda yang bagi orang dewasa dianggap biasa saja. Namun bagi mereka benda ini memberikan kebahagiaan tersendiri. Tetapi sebetulnya bukan bendanya yang membuat mereka bahagia, tetapi kemurnian, kebersihan dan kepolosan jiwa itulah yang membuatnya gembira. Jiwa mereka tidak terkotori oleh hawa nafsu, ambisi dan keinginan yang banyak diderita oleh orang dewasa. Sehingga mereka bisa menikmati hal-hal kecil di sekitar dirinya.

Mendaki Gunung

Jika engkau sedang mendaki gunung yang sangat tinggi, jangan melihat dan memikirkan jalan panjang terjal dan tinggi yang akan kau daki. Tetapi perhatikan saja ke bawah langkah demi langkah terbaik yang kau lalui.

Jika kita sedang menempuh perjalanan menuju tujuan hidup yang panjang, jangan pusing memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Lakukan saja aktivitas yang terbaik pada hari ini.