Thursday, December 18, 2008

Lupa

Sifat manusia yang membuatnya rugi di dalam kehidupan adalah lupa. Bukan sekedar lupa membayar tagihan internet, lupa memenuhi janji kepada seseorang, lupa membayar pajak kendaraan bermotor, lupa mengerjakan tugas kantor, dll. Tetapi yang paling berbahaya adalah lupa akan tujuan aku diciptakan, lupa akan perjanjian dengan Allah ketika berada di alam rahim sebelum lahir ke dunia, lupa akan kewajibanku untuk sholat 5 waktu, lupa akan kewajibanku menolong sesama, lupa bahwa diriku akan mati, lupa akan datangnya hari kiamat, lupa akan dahsyatnya siksa api neraka, lupa akan pertanyaan di alam kubur, lupa bahwa diriku dulu tidak ada, lupa bahwa di sebelah kiri dan kananku ada malaikat yang menyaksikan segala tingkah laku diriku di dunia, lupa akan hari berkumpulnya milyaran manusia sejak zaman Adam hingga manusia terakhir di padang mahsyar nanti, lupa bahwa aku akan menyebrang jembatan shiratal mustaqim, lupa akan pertemuan dengan Allah di akherat nanti.

Aku tenggelam di dalam rutinitas pekerjaanku, bangun pagi, mandi, makan, mengetik, rapat, mengajar, makan siang, bercanda, tertawa, olahraga, piknik, membayar tagihan, membaca koran, bermain, nonton, dll. Aku tenggelam akan kekhawatiranku pada masa depan dan penyesalanku akan masa lalu. Aku tenggelam di dalam bayang-bayang rutinitas yang harus selalu di selesaikan.

Padahal setiap hari lima kali Allah selalu memanggil aku untuk mendekat kepada-Nya. Dia memanggil aku, menanyakan apa kesulitanku, menanyakan apa masalahku, menanyakan apa permintaanku, Dia yang telah menciptakanku, menciptakan langit dan bumi tempat aku tinggal, akupun damai bersama-Nya, dekat dalam dekapan-Nya.

Tetapi aku sering mengabaikan ajakan-Nya, aku lupa atau pura-pura lupa, tetapi suara itu tidak pernah berhenti memanggil, 5 kali dalam sehari semalam berputar mengelilingi bumi mengajak manusia untuk mendekat kepada-Nya.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Friday, November 28, 2008

Membekukan Waktu



Pernah terlintas sebuah pikiran khayalanku. Ketika aku sedang sibuk sekali bekerja, terkadang ada juga rasa bosan di dalam hati ini dengan segala rutinitas yang ada. Ingin rasanya mengerjakan sesuatu yang berbeda, menekuni hal yang baru, menjadi manusia baru. Pikiran itu adalah andaikata waktu dapat dihentikan atau dibekukan. Biarlah waktu diam dulu, dan aku tetap beraktivitas menyelesaikan semua tugas-tugasku. Aku mengejar semua ketertinggalanku dalam kebekuan waktu itu. Mungkin aku bisa berolahraga, membaca buku, belajar berbagai jenis bahasa, berlatih dan berlatih. Sama seperti dalam film Dragon Ball, di mana Songgoku pernah masuk ke dalam sebuah ruangan khusus "Waktu dan Jiwa" di mana 1 hari di luar sama dengan 1 tahun di dalam ruangan tsb. Sehingga bisa berlatih meningkatkan kekuatan tubuh secara maksimal sebelum kembali bertarung melawan Iblis.

Hehehe...tetapi itu hanya khayalan belaka. Tetapi berdasar teori relativitas Einstein, bahwa gerakan itu bersifat relativ dan bergantung pada acuannya. Maka, aku kaget juga memikirkannya. Rasanya itu bisa saja terjadi. Konsep tentang waktu itu sendiri apa? Apakah detik, menit, jam, bulan dan tahun itu yang disebut waktu? Setelah dipikir-pikir waktu tidak lain kehidupan itu sendiri. Dan menghentikan waktu berarti menghentikan kehidupan. Perubahan alam semesta dan segala sesuatunya inilah yang menyebabkan munculnya konsep waktu. Semua yang dari tidak ada menjadi ada, dan menjadi tidak ada lagi itulah yang menyebabkan adanya waktu.

Yah, berdasar pengertian itu, maka menghentikan waktu berarti menghentikan semua aktivitas kehidupan. Misalnya, menghentikan pergerakan elektron pada inti atom, menghentikan tumbuhnya kecambah, menghentikan tumbuhnya rambut kita, menghentikan perputaran bumi, planet-planet, bintang, matahari, galaksi, nebula. Dan, makhluk tidak ada yang sanggup melakukan itu, hanya Allah S.W.T saja.

Nah, karena kita mentok tidak mungkin menghentikan waktu yang terus berputar, maka tidak ada jalan lain kecuali kitalah yang harus meredam kecepatan waktu itu dengan percepatan kita bertindak.

Waktu tidak bisa kita hentikan. Tetapi waktu dapat kita imbangi sedikit kecepatannya dengan percepatan tindakan kita. Bahkan dengan percepatan tindakan kita yang tinggi, waktu seolah-olah akan berhenti. Artinya itu terjadi juga. Dan titik acuannya adalah diri kita sendiri.

Jika kita mendengar istilah orang berkata "saya tidak punya waktu". Apa artinya itu? Apakah karena kesibukannya? Justru kesibukannya itulah waktu yang ia miliki. Jika ada orang berkata "waktu saya sangat luang". Tidak ada istilah luang dalam waktu, diam dirinya dalam kesenggangan waktu itu tetaplah waktu yang ia miliki. Dan setiap orang akan diminta pertanggungjawaban atas modal waktu yang Allah berikan.

Manfaatkan baik-baik setiap detik yang kita miliki untuk beribadah kepada Allah. Setiap detik yang berlalu jadikan ladang amal sebagai bekal kita menghadap-Nya kelak.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Monday, November 3, 2008

Selalu Belajar, Berubah dan Berkembang

Adakah batasan waktu dalam belajar di dalam hidup ini? Apakah kita menetapkan batas usia tertentu untuk menyelesaikan kegiatan belajar? Sampai usia 25 misalnya? Karena usia muda pikiran juga dalam kondisi terbaik? Apakah belajar itu mulai dari TK, SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, S1, S2 sampai S3? Usia muda memang cocok untuk belajar, bergiat-giatlah mempelajari bidang yang kita tekuni dengan sungguh-sungguh karena di usia muda pikiran kita sangat segar dan mudah menerima perubahan. Standar gelar juga cukup baik untuk memberikan sertifikasi bahwa seseorang telah memiliki kompetensi bidang ilmu tertentu asal memang ia menempuhnya dengan kesungguhan belajar. Tetapi rasanya terlalu sempit jika kita membatasi standar belajar hanya dari gelar dan usia.

Zaman terus berubah dan berkembang dengan demikian pesatnya. Media pembelajaran terus berubah mulai dari zaman menulis di pasir, batu, kayu, papan tulis (black board), white board, keyboard, sampai yang tercanggih adalah virtual board. Metoda, sistem, cara pembelajaran juga terus berkembang demikian pesat. Belajar sistem klasikal, ceramah, kelompok, individu, eksplorasi, games, outbond, studi wisata, quantum learning, sistem esq, sistem online, dll. Semuanya berkembang dan berubah karena sifat manusia yang memang memiliki akal pikiran dan kehendak untuk ingin lebih dan lebih.

Nah, terkadang bahkan selalu perubahan itu jauh lebih cepat daripada pertambahan usia kita atau dari masa studi kita untuk mendapatkan gelar akademik tertentu. Maka, diperlukan kemauan untuk terus belajar, berubah dan berkembang tanpa harus menunggu usia tertentu atau mendapat gelar akademik tertentu. Karena akan terlalu telambat bagi diri kita jika itu yang menjadi standar.

Ada orang yang berkata bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk memiliki cita-cita. Terlalu tua untuk belajar. Atau ada pula yang berkata, sudah cukup apa yang saya dapatkan saat ini, saya sudah memiliki pekerjaan yang mapan dan saya merasa nyaman, saya tidak memiliki cita-cita menjadi apapun lagi. Adapula yang berkata saya sudah cukup mendapat gelar S2 dengan perjuangan berat, waktu, tenaga, biaya dan pikiran. Sehingga ia tidak ada keinginan belajar lagi karena pikirannya sudah terpatok pada gelar, pekerjaan yang ia peroleh atau usianya saat ini.

Cita-cita ketika sudah berumur tua memang tidak harus selalu berupa materi, harta, dll. Sekedar bercita-cita menjadikan anak cucunya pandai shalat saja sudah merupakan cita-cita yang tinggi. Bercita-cita memiliki aneka tanaman obat di kebun halaman rumah juga merupakan sebuah cita-cita.

Rasulullah SAW. pernah bersabda : “Apabila esok kiamat terjadi, sementara di tanganmu ada bibit kurma, maka jika mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, tanamlah!” (H.R. Ahmad). Sangat jelas nasehat Rasulullah dalam hadits tsb. Mengandung pengertian tidak mudah menyerah bahkan walaupun akan menghadapi hari kiamat, selama masih hidup dan ada yang dapat ditanam (bibit kurma) maka tanamlah. Allah melihat kesungguhan dan keikhlasan kita serta membalas dengan pahala dan surga, tidak sekedar dari hasil yang diperoleh.

Ada pepatah yang mengatakan "belajarlah dari buaian sampai liang lahat" . Artinya hanya maut yang menghentikan proses belajar dan mengejar cita-cita kita. Hanya maut satu-satunya batasan yang menghentikan proses belajar. Belajar itu juga memiliki nilai ibadah jika kita niatkan ikhlas mencari keridhoan Allah, mentafakuri kebesaran dan keagungan Allah, sehingga semakin kita belajar, semakin banyak ilmu dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara maka semakin menyadari kelemahan diri, semakin merunduk seperti padi. Semakin aku berilmu, maka semakin aku mengetahui betapa kecil diriku di hadapan-Nya.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Friday, October 31, 2008

Baju-baju yang Menipu

Story of Stanford University

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston , dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University .
Mereka meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.

"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.

"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University , salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Kita, seperti pimpinan Hardvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap kali menipu


Kiriman Mas Tuluh.

Tuesday, October 28, 2008

Berani Sukses Berani Gagal

Sukses...itulah sebuah keadaan yang diinginkan setiap orang yang hidup di dunia ini. Tetapi apakah setiap orang dapat mewujudkannya? Tidak, ternyata tergantung dari keberaniannya. Yaitu Keberanian untuk sukses dan keberanian untuk gagal.

Keberanian untuk sukses memang harus disertai dengan keberanian untuk gagal jika memang ingin sukses. Kegagalan memang tidak diinginkan setiap orang, tetapi jika tidak berani gagal dalam arti mengambil resiko maka sukses itu tidak akan pernah diraih. Intinya berani memulai.

Berani gagal bukan berarti bertindak tanpa perhitungan dan persiapan. Justru berani gagal itu ditanamkan setelah segala sesuatunya dipersiapkan dan diperhitungkan. Jika berani gagal tanpa perhitungan itu memang ingin gagal namanya. Di bawah ini jalur yang membedakan orang sukses dan orang gagal.

A.Bagaimana skema orang gagal bertindak?

1. Memperhitungkan dengan matang -> takut gagal -> tidak bertindak -> gagal
2. Tidak diperhitungkan -> bertindak -> gagal -> tidak evaluasi -> gagal
3. Memperhitungkan dengan matang -> bertindak -> gagal -> tidak evaluasi -> gagal

B. Bagaimana skema orang sukses bertindak?

1. Memperhitungkan dengan matang -> berbuat -> gagal -> evaluasi ->bertindak-> sukses
2. Memperhitungkan dengan matang -> berbuat -> sukses
3. Tidak diperhitungkan -> bertindak -> gagal -> evaluasi -> bertindak -> sukses

Kegagalan hanya kesuksesan yang tertunda.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Monday, October 27, 2008

Ukuran Segala Sesuatu

Kekayaan tidak diukur dari banyaknya harta, tetapi dari banyaknya hati bersyukur dan ikhlas berbagi.

Jabatan tidak diukur dari tingginya, tetapi dari amanatnya pemegang jabatan itu kepada Allah.

Waktu tidak diukur dari banyaknya kesempatan, tetapi dari apa yang kita lakukan di dalam kesempatan itu sendiri.

Kecerdasan tidak diukur dari tingginya nilai di atas kertas, tetapi dari banyaknya manfaat kecerdasan itu bagi diri sendiri dan sesama manusia.

Kebaikan tidak diukur dari sebanyak apa dilakukan, tetapi dari seberapa ikhlas melakukannya karena Allah.

Keikhlasan tidak diukur oleh banyaknya berbuat kebaikan, tidak juga oleh pernyataan keikhlasannya, tidak juga oleh sikap diamnya, tetapi keikhlasan memang tidak dapat diukur oleh manusia, kita hanya dapat melihat sikap luarnya saja, hanya Allah yang mengetahui hatinya.

Kecantikan dan ketampanan tidak diukur dari wajah dan fisik, tetapi dari kecantikan dan ketampanan bersikap dan bertingkah laku.

Bahkan surga tidak mengukur seseorang yang paling banyak berbuat baik untuk dapat memasukinya, tetapi ukurannya adalah keridhoan Allah.

Maka, jangan tertipu ukuran di dunia ini, gunakan ukuran standar yang baku dari Allah saja.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Kapan Mulai Berbuat Baik?

Jika engkau menunggu kaya untuk bershodaqoh, bagaimana jika engkau tidak pernah kaya?

Jika engkau menunggu waktu luang untuk memulai kebaikan,bagaimana jika waktu luang itu tidak pernah ada?

Jika engkau menunggu jabatan tinggi untuk memulai menegakkan kebenaran, bagaimana jika jabatan itu tidak pernah engkau dapatkan?

Mungkin engkau mendapatkan itu semua, kekayaan, waktu luang, dan jabatan, tetapi mungkin juga sudah terlambat untuk dapat berbuat begitu banyak kebaikan, karena engkau sudah terlalu tua.

Maka, jangan menunggu apapun untuk memulai, tetapi mulailah saat sekarang juga.
Karena kita memang diciptakan untuk mengisi dan berkarya di dunia ini.

Bukan untuk menunggu.

Balasan Kebaikan

Ini adalah kisah nyata penuh makna teman saya yang pada Tahun 2007 sedang mengikuti perkuliahan fakultas pendidikan di Serang Semester 7. Peristiwa ini terjadi saat perjalanan pulang kuliah dari Serang menuju Cilegon. Berikut kisahnya:

Demi mengejar masa depan, saya melanjutkan studi ke Fakultas Ilmu Pendidikan. Saat itu semester 7 tahun 2007. Studi tsb. diiringi dengan bekerja mencari nafkah untuk anak istri. Saya menjalani dengan penuh hambatan dan rintangan, terkadang malas karena kelelahan. Ketika itu di Kota Serang saya sedang makan bakso di depan Mall Borobudur karena lapar sepulang kuliah. Saya tiba-tiba ditemui seorang kakek yang menceritakan kesulitan dirinya untuk pulang ke kampung halamannya yang berlokasi di Ciomas.

Si kakek berkata,”Nong, kiteke arep jaluk tulung, jaluk ongkos enggo balik neng Ciomas. Kakek tsb. meminta tolong untuk memberinya ongkos pulang ke Ciomas.
Kemudian saya bertanya kepada kakek itu,”Berapa kek ongkos ke Ciomas?”.

Dia bilang,”Selawe ewu cukup nong”. Maksudnya dua puluh lima ribu cukup. Ketika itu dikocek saya hanya ada Rp. 50.000 sebanyak 3 lembar. Saya berikan ke kakek itu Rp.50.000.

“Nuwun Nong..ati-ati!” Kakek itu berterima kasih dan mendoakan saya.

Setelah itu saya berpisah dengan si kakek. Kakek ke arah Ciomas, saya ke arah Cilegon. Tidak lama saya saya melintasi polisi tidur di depan Kopasus Taman Serang. Saya mengendarai sepeda motor perlahan-lahan melalui polisi tidur itu, tiba-tiba saya tersundul dari belakang oleh kendaraan sedan mewah. Saya jatuh terlepas dari kendaraan motor itu, dan orang-orang dipinggir jalan berlari-lari menghampiriku untuk menolong. Kendaraan sedanpun turut berhenti dan menepikan kendaraannya, kemudian seorang Bapak keluar dari mobil mendekatiku.

Beliau bertanya,”Gimana Mas keadaannya, ada yang sakit?”

Saya menjawab,”Ya keadaannya Pak, saya tadi naik sepeda motor tidak apa-apa tiba-tiba Bapak menyundulku dari belakang.”

“Terus yang sakit apanya?”, tanyanya lagi.

“Alhamdulillah Pak, masih dalam lindungan-Nya”, jawabku meyakinkan.

Tiba-tiba bapak itu sibuk menggerakkan tangannya ke dada, ke paha depan kanan kiri, akhirnya langsung ke kantong belakang dan mengeluarkan sebuah dompet. Dan mengambil uang senilai dua ratus ribu rupiah diberikan kepadaku.
Saya bertanya kepada bapak itu, “Apakah Bapak ikhlas memberiku, dengan buru-buru, kelihatannya ada urusan yang lebih penting?”

“Ikhlas Mas”, jawabnya singkat. Akhirnya Bapak itu melanjutkan perjalanannya begitu juga diriku.

Kisah nyata ini memberikan pelajaran kepada kita. Bahwa orang yang suka memberi dengan ikhlas… akan mendapatkan balasan lebih besar…dari Allah. Melalui berbagai cara, jika Allah menghendakinya.

Oleh : Sudirmanto

Allah Maha Pembuat Perhitungan (Al-Hasiib)


Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Az-Zalzalah ayat 7 dan 8).

Sering kita mendengar orang yang berkata di kantor atau perusahaan tempat kita bekerja: “Ah, buat apa bekerja sungguh-sungguh dan maksimal, toh gajinya sama saja…”. Atau ada juga yang berkata : “ Ga papa kok ga masuk sehari atau dua hari, ngga akan mengurangi gaji, paling juga diberi peringatan aja…”. Ada juga yang bersantai-santai pada jam kerjanya, banyak bercanda, bermain, bahkan terkadang membolos dengan jalan-jalan berbelanja di mall. Mari kita merenung sejenak, apa sebenarnya yang kita cari di dalam hidup ini? Hanya sekedar uang dan gajikah? Kalau memang itu saja yang dicari mungkin memang seperti itulah kata-kata yang akan kita dengar. Padahal gaji dan uang adalah sebagian kecil saja dari rezeki Allah yang tidak terhitung jumlahnya.
Cukuplah Q.S. Az-Zalzalah ayat 7-8 menjadi prinsip kita dalam bekerja. Menjadi pegangan hidup. Bahwa cukup Allah saja yang akan membalas semua amalan. Tidak akan ada satu amalpun yang lewat dari pengawasan-Nya. Intinya manusia tidak akan dirugikan sedikitpun. Dalam bahasa Al-Qur’an tidak akan dirugikan walau seberat dzarrahpun. Kita melihat dan membaca ayat ini juga mesti memahami dan mengamalkannya. Ayat ini bagi orang-orang yang yakin tidaklah menjadi sekedar penghibur, sekedar penyemangat dalam bekerja. Tetapi sadarkah kita bahwa balasan dari Allah itu benar-benar ada dan kita tidak akan dirugikan sedikitpun. Bentuk balasan itu dapat bermacam-macam bentuknya. Terkadang lewat jalan yang tidak kita sangka-sangka.

Perbuatan baik seberat dzarahpun akan dihitung oleh Allah. Misalnya kita menyingkirkan batu atau paku dari jalan agar orang terhindar dari kecelakaan, atau seorang satpam yang membantu menyebrangkan anak-anak sekolah, senyum kecil kita kepada teman, keluarga atau sahabat, menyikat kamar mandi, seorang ayah yang mengantar anaknya ke sekolah, dll. Semua itu pasti ada balasannya, belum lagi amal-amal yang besar, pasti balasannya jauh lebih besar juga jika kita ikhlas karena Allah saja dalam melakukannya.

Jika di kantor kita bekerja dengan tekun, rajin, disiplin, mencurahkan segenap tenaga, pikiran dan waktu untuk kemajuan perusahaan, sedangkan kita melihat beberapa rekan kita bekerja dengan malas dan tidak disiplin. Kemudian di akhir bulan kita menerima penghasilan atau gaji yang sama, bahkan mungkin rekan kita yang malas dan tidak disiplin itu lebih besar gajinya, maka janganlah mengubah kebiasaan tekun dan rajin yang sudah menjadi kebiasaan kita hanya karena perbedaan gaji. Bahkan sebaliknya harus terus dipertahankan dan tingkatkan. Karena kita meyakini Q.S. Az-Zalzalah ayat 7 dan 8. Bahwa Allah tidak akan merugikan diri kita sedikitpun. Pasti akan dibalas sesuai amalan kita lewat jalan yang tidak akan disangka-sangka di suatu saat nanti yang nilainya akan jauh lebih besar dari sekedar gaji.


Duri yang Banyak Dagingnya

Di saat aku sedang mengikuti perkuliahan Fisika, pernah suatu ketika dosen mengatakan bahwa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan belajar janganlah berpikir daging yang banyak durinya, tetapi dibalik menjadi ‘duri yang banyak dagingnya’. Saat itu Fisika memang menjadi pelajaran yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa dan mahasiswi. Terlepas dari suka atau tidak suka kita terhadap ilmu Fisika, tetapi ungkapan sang dosen mengenai ‘duri yang banyak ikannya’ memang membuat diriku bersemangat pada waktu itu. Semangat tidak sekedar di dalam pelajaran tsb. yang pada dasarnya aku sendiri tidak begitu memahami rumus-rumus yang rumit itu. Tetapi kita dapat mengaplikasikan ungkapan tsb. di dalam kehidupan sehari-hari.

Seringkali dalam menghadapi masalah kehidupan, kita ini begitu stres dan terasa segala sesuatunya menjadi tidak menyenangkan. Itu terjadi karena kita berpikir hidup ini bagaikan daging yang banyak durinya. Tetapi jika pikiran kita adalah duri yang banyak dagingnya, maka masalah yang dihadapi akan terasa ringan, karena betapapun duri yang harus kita hadapi toh setelah itu banyak daging yang akan kita nikmati, seperti makan ikan. Kenapa pusing dengan duri ikan, padahal ikan tsb. banyak dagingnya, iya kan? Seekor lebah ketika akan menghisap madu di bunga mawar tidaklah begitu memikirkan duri yang banyak, tetapi ia memikirkan madu yang manis. Begitu juga kita, seorang atlet yang ingin mencapai prestasi puncak tidaklah terbebani dengan latihan yang keras, rutin, tidak juga terbebani oleh saran dan kritikan pelatih, atau oleh caci-maki orang. Ia hanya memikirkan kesehatan yang akan ia peroleh dari latihannya, ia hanya memikirkan prestasi yang akan diperolehnya, kebanggaan, kekuatan dan kemenangan. Seorang ayah yang bekerja dari pagi hingga sore hari tidak akan terbebani dengan kesibukannya, tetapi yang terbayang adalah kebahagiaan istri dan anak-anaknya di rumah. Begitu juga seorang ibu tidak akan begitu mempersoalkan kerewelan anaknya, ompolnya, tangisnya, karena ia membayangkan seorang anak yang akan tumbuh dewasa dan berguna kelak serta menjadi kebanggaannya.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(Q.S. Alam Nasyrah ayat 5-6)

Kesempatan

Sebetulnya begitu banyak kesempatan yang Allah berikan kepada kita di dalam hidup ini. Peluang begitu banyak, jalan menuju kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan begitu terbentang luas. Sikap kita sebagai manusia berbeda-beda dalam memanfaatkan kesempatan hidup tsb. Ada manusia yang tidak menyadari kesempatan tersebut, dirinya buta, mengeluh, menuntut, protes dan menggerutu saja di dalam hidupnya, sehingga habislah usianya hanya dalam kesia-siaan. Ada manusia yang menyadari kesempatan itu tetapi tidak memanfaatkannya, karena malas, tidak yakin dan tidak percaya diri, sehingga lewatlah terus kesempatan demi kesempatan di depan matanya. Ia tidak melakukan apapun untuk meraihnya, namun ketika orang lain mendapatkannya ia hanya menyesal dan itu tidak berguna bagi dirinya. Ia hanya berkata, andai dulu saya begini, andai begitu, hanya berandai-andai. Adapula manusia yang menyadari kesempatan itu, dan ia segera bertindak untuk meraihnya dengan segenap usaha. Ia manfaatkan sebaik-baiknya waktu sehingga hidupnya tidak habis dalam kesia-siaan. Impian adalah kenyataan baginya. Inilah manusia yang beruntung. Lalu apakah kesempatan itu? Inilah kesempatan-kesempatan yang jangan kita lewatkan:

1. Kesehatan
2. Kekayaan
3. Usia muda
4. Waktu luang
5. Waktu hidup di dunia

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. Al-‘Ashr ayat 1-3)



Menata Keuangan Rumah Tangga

Sering kita mendengar para suami dan istri mengeluh tentang kondisi keuangan mereka. Tidak cukuplah, karena penghasilan yang kecil, atau bahkan walaupun penghasilan sudah besar masih saja merasa kurang. Namun ada juga yang penghasilannya biasa saja, tetapi mampu untuk menabung dan memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan yang tinggi. Apa yang membedakan mereka? Jika kita perhatikan maka berarti ada sesuatu yang harus dibenahi di dalam rumah tangga itu sendiri, khususnya dalam menata keuangan.

Prioritas adalah kunci utama dalam mengatur keuangan rumah tangga. Kita harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pertama kita harus mengatur keuangan untuk menutupi kebutuhan utama kita dan menabung, baru setelah itu jika memang ada sisa, maka itu untuk memenuhi keinginan. Namun tentunya keinginan yang sesuai dengan kemampuan. Tetapi untuk dapat melaksanakan itu semua kita harus memiliki tekad yang kuat dan mempraktekkannya setiap hari. Pada awalnya memang berat bagi yang belum terbiasa. Apalagi bagi mereka yang tidak begitu memikirkan masalah pengeluaran. Tetapi kebiasaan itu harus dipraktekkan terus-menerus maka suatu saat kebiasaan itu yang akan membentuk kita menjadi pribadi yang cerdas secara finansial.

Kebanyakan dari kita membelanjakan uang sesuai keinginan, selera, mengikuti trend dan mode. Terutama bagi para remaja dan kaum wanita, mungkin karena mereka memang belum begitu menyadari arti pentingnya mengatur keuangan. Padahal jika kebiasaan ini dibentuk dari masa remaja maka akan sangat bermanfaat di saat mereka berumah tangga nanti.

Peran wanita sangat penting di dalam mengatur keuangan rumah tangga. Karena di dalam sehari -hari para istrilah yang mengetahui persis kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Seperti biaya makan sehari-hari, belanja dapur, kebutuhan anak-anak, kebutuhan suami dan kebutuhan istri itu sendiri. Para suami pada umumnya tidak begitu memahami secara detail belanja operasional rumah tangga. Mereka hanya memberikan jatah uang belanja selama satu bulan yang dipercayakan kepada sang istri untuk mengaturnya. Maka, ini merupakan tugas berat para istri untuk dapat memegang amanah tsb.

Perincian merupakan salah satu faktor penting yang sering diabaikan oleh kaum ibu. Mereka asal menerima dan membelanjakan tanpa perencanaan. Merinci di sini berarti membuat daftar kebutuhan selama satu bulan, memisahkan berdasarkan pos-pos kebutuhan. Misalnya membuat pos untuk menabung, pos untuk cicilan barang, pos untuk belanja bulanan, pos untuk kebutuhan sekolah anak, pos untuk membayar listrik dan telepon, membayar pembantu, dan tidak lupa pos untuk zakat. Setelah membuat daftar tsb. kita harus disiplin mematuhinya. Jangan sampai ada pengeluaran di luar perincian. Kecuali jika memang ada hal-hal mendadak yang tidak terduga. Maka dalam hal ini musti ada pos untuk dana darurat.

Potensi juga merupakan hal yang dahsyat jika kita mampu memanfaatkannya. Yaitu mencari peluang-peluang penghasilan tambahan. Potensi sekecil apapun jika kita kembangkan maka akan menjadi peluang yang luar biasa. Misalnya, seorang ibu rumah tangga dapat melakukan usaha mengkreditkan barang, membuka kios kecil, kursus menjahit, kerajinan, counter hp, usaha catering dll. yang dapat dilakukan di rumah tanpa mengabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga.

Demikianlah tulisan singkat ini semoga dapat bermanfaat.




Energi Air

Sewaktu aku masih duduk di Sekolah Dasar pernah berpikir, coba kendaraan-kendaraan bermotor yang kita pakai menggunakan energi air. Pasti menyenangkan sekali. Eh, ternyata benar saja, orang Jepang yang berhasil menciptakan mobil dengan bahan bakar air. Enak sekali ya, bisa sangat hemat, apalagi di negeri kita Indonesia tercinta banyak sekali terdapat air, malah kadang melimpah sampai banjir, hehe..Nggak perlu ke pom bensin, nggak perlu bayar mahal, kalau habis bahan bakar, tinggal cari keran terdekat, atau sungai, laut, aqua, isi deh. Khayalanku diwujudkan oleh orang Jepang. Salut buat bangsa yang satu ini, selalu di depan memimpin kemajuan teknologi.

Khayalanku belum berhenti di sini. Aku berpikir jika seluruh alat, mesin yang menggunakan minyak kita ganti dengan air. Bayangkan, kita memasak air menggunakan kompor tenaga air. Ngga perlu lagi cari kayu bakar, antri minyak tanah, atau beli tabung gas, nimba aja atau nyalakan pompa air yang juga menggunakan bahan bakar air, hehe. Menghidupkan komputer atau laptop nggak perlu nyolokin ke listrik, cukup ke sumur nimba sebentar, lalu isi CPU yang sudah diberi tabung khusus bahan bakar air. Lalu bisa sepuasnya main komputer, misalnya 1 liter air untuk 10 jam komputer bisa ON. Asyik kan? Hasil pembakaran energipun berupa uap air, tidak berbahaya, malah segar dan menyegarkan. Lalu bagaimana kalau musim kemarau? Yah, separah-parahnya negara kita masih banyak air kan? Lalu bagaimana di negara lain atau dalam kondisi yang benar-benar tidak ada air? Nah, khayalanku tidak bisa berhenti untuk terus maju. Kita pernah belajar bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat kita ubah dari satu bentuk ke bentuk lain kan? Nah, bagaimana kalau contoh tabung CPU berisi bahan bakar air yang hasilnya komputer bisa nyala 10 jam/liter lalu pembakarannya beruap uap air tadi ditampung di suatu alat penghisap uap air. Kemudian diembunkan menjadi air lagi, sehingga tidak ada energi terbuang, hanya berputar dan berubah bentuk, hehe..Sehingga bisa dipakai terus-menerus deh. Asalkan yang main komputer nggak lagi haus aja. Entar tabung CPU-nya diminum, hehe…

Namanya juga khayalan, tetapi siapa tahu benar-benar terjadi di suatu masa nanti. Bukankah Jepang sudah memulainya? Dengan adanya mobil bertenaga H2O. Bisa jadi peralatan elektronik lainnya akan mengikuti. Dan bisa jadi bangsa Indonesia sendiri yang menciptakannya, amin. Kita memang pernah dijajah Jepang, tetapi bukan berarti kita akan selalu ketinggalan kan? Buktinya bangsa Cina bisa maju dan baru saja menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing 2008, mereka juga pernah dijajah Jepang. Kenapa kita nggak?

Kita mengkhayal lagi, lalu bagaimana kondisi air itu sendiri jika semua peralatan sudah menggunakan energi air? Akankah terjadi krisis air? Kalau begitu, manusia, hewan, tumbuhan dan mesin –mesin bersaing dong dalam memanfaatkan air. Lalu akankah sama harga seliter air untuk minum manusia dengan seliter untuk peralatan elektronik? Hehe…gimana coba? Lalu kita akan melihat harga air melonjak menjadi tinggi, dan negara yang banyak air seperti kita Indonesia (banyak sungai dan laut kan?) akan menjadi negara makmur karena menguasai sumber air. Negara-negara maju akan membeli air dari kita dengan harga mahal. Maka tidak ada lagi saat itu yang namanya “Raja Minyak” Timur Tengah karena minyak sudah punah. Yang ada adalah “Raja Air” dari Indonesia, sekali lagi hehehehe…



Hidup Sehat Mudah dan Murah

Tahukah kawan? Bahwa hidup sehat itu sebenarnya adalah mudah dan murah. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya beratus – ratus ribu atau bahkan berjuta – juta rupiah untuk dapat menikmatinya. Sebab jika seperti itu maka berarti kesehatan itu hanya untuk orang kaya saja. Padahal kenyataannya banyak orang kaya yang sakit parah sampai biaya pengobatannya menguras hartanya hingga ia meninggal dunia. Hidup sehat adalah hak setiap orang bagaimanapun status sosialnya. Hidup ini akan terasa indah jika jiwa dan raga kita sehat.Orang masa kini banyak yang berpikir bahwa kesehatan dapat diraih dengan memiliki alat canggih yang mewah dan mahal. Yang mana dengan alat tsb. dapat melatih tubuh sehingga menjadi kuat, indah dan sehat. Atau juga dengan membeli nutrisi, suplemen dan berbagai vitamin yang bermacam – macam maka kesehatan akan mudah diraih. Yang lainnya lagi adalah dengan menyewa seorang konsultan, psikolog atau bahkan dokter pribadi yang akan senantiasa mengontrol kesehatannya. Mungkin ini karena bagi manusia modern saat ini waktu begitu sempit, karena begitu padatnya aktivitas mereka sehingga mencari cara yang instan saja untuk menjadi sehat.

Padahal di dalam diri kita sendiri Allah sudah memberikan 'energi' untuk menjaga kondisi jiwa dan raga. Dan energi dari dalam inilah yang banyak dilupakan orang saat ini. Sakit sedikit saja langsung ke dokter atau langsung mencari obat untuk menghilangkan rasa sakitnya. Sehingga membuatnya menjadi ketergantungan kepada obat dan dokter.

Dalam tulisan ini ada tips mudah dan murah bagaimana kita dapat selalu dalam kondisi prima dan sehat setiap hari. Bahkan mungkin Anda tidak akan sakit selamanya hingga akhir hayat Anda jika Allah mengizinkan. Kita manusia hanya dapat berusaha, dan menggunakan akal sehat dan logika untuk menjadi sehat. Namun Allah juga yang menentukan hasilnya. Sebab bagaimanapun kita tidak dapat mengendalikan seluruhnya. Ada rahasia Allah di mana kita tidak dapat menjangkaunya.

I. JASMANI

a. Konsumsi makanan dan minuman sehat

Jika ingin sehat perhatikan pola makan dan yang Anda makan. Sumber penyakit adalah dari perut, dan perut yang penuh berisi makanan sampah akan mudah terserang penyakit. Jaga keseimbangan makan kita. Rasulullah mengatur sepertiga isi perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk udara. Jangan berlebihan hingga kekenyangan. Makanlah bila lapar dan makan tidak sampai kenyang. Makanlah dengan teratur sesibuk apapun Anda. 3 kali sehari sudah cukup. Selalu berdo'a sebelum makan seperti yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.

Perhatikan yang Anda makan! Di bawah ini adalah makanan yang harus Anda hindari untuk menjadi sehat. Jika tidak minimal dikurangi :

Hindari/kurangi konsumsi:

--> Mie, setelah diteliti mie mengandung banyak sekali zat – zat berbahaya yang
jika terakumulasi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit
seperti kanker. Mie mengandung lilin yang membuatnya tidak lengket.

--> Fast Food dan Junk Food, walaupun enak tetapi kebanyakan isinya adalah
kalori tinggi sekali yang membahayakan jantung kita.

--> Energy drink, sekali minum badan memang menjadi segar dan bertenaga dan
tidak mengantuk. Tetapi lama – kelamaan ternyata dapat menurunkan sistem
kekebalan alami tubuh karena minuman tadi memaksa tubuh yang
seharusnya istirahat menjadi 'sadar' kembali. Energy drink dapat membuat
ketagihan dan ini juga berarti pemborosan.

--> Rokok, banyak orang tertipu dengan iklan – iklan rokok yang menampilkan
keperkasaan para pria petualang sejati. Padahal tidak ada hubungannya
sama sekali antara rokok dengan prestasi para pria tsb. Seluruh dokter
sudah sepakat bahwa rokok itu dapat merusak kesehatan. Dan juga
pemborosan, alangkah ironisnya seorang Bapak yang pusing memikirkan
biaya sekolah anaknya. Sementara ia menghabiskan sejuta rupiah dalam
sebulan menghisap rokok.

--> Cafein, terutama pada kopi. Kalau memang ingin kopi, pilihlah yang rendah
cafein, misal kopi ginseng, atau kopi susu.

--> Teh, ternyata teh juga tidak baik jika dikonsumsi setiap hari. Dapat membuat
kecanduan. Teh bersifat menyerap nutrisi makanan, sehingga setelah makan
kemudian kita minum teh kadang akan sedikit merasa lemas dan ngantuk.
Biasakanlah minum susu seperti Rasulullah Muhammad SAW.

--> Es, dingin memang nikmat. Tetapi lagi – lagi nikmat belum tentu sehat,
tetapi sehat sudah pasti nikmat.

--> Narkoba dan minuman keras, yang ini semua orang tahu bahayanya dan wajib
dihindari, bukan lagi dikurangi.

Perbanyak konsumsi:

--> Sayur dan buah, sesuai dengan jumlah gigi geraham dan gigi seri kita yang
lebih banyak dari pada gigi taring yang hanya berjumlah dua. Seperti kita
tahu bahwa gigi taring berguna untuk mengoyak daging. Sayur dan buah
memperlancar peredaran darah karena kaya akan serat dan dapat mencegah
dari berbagai penyakit berbahaya, misalnya jantung koroner.

--> Mengkonsumsi buah kurma secara rutin juga ternyata dapat mencegah
penyakit jantung.

--> Madu juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Madu yang
dihasilkan oleh lebah yang diceritakan di Al-Qur'an tidak dapat diragukan
lagi.

--> Susu, suatu kebiasaan Rasulullah suka minum susu dan telah terbukti bahwa
Rasulullah hampir tidak pernah sakit selama hidupnya.

--> Kedelai. Kedelai benar – benar makanan ajaib yang dapat diolah menjadi
berbagai jenis makanan dan minuman. Seperti yang paling populer adalah
tempe dan susu kedelai. Kedelai kaya akan protein. Dan proteinlah yang
berperan mengganti sel – sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.


Tentunya jenis makanan dan minuman baik yang musti dikurangi dan sebaliknya yang baik dikonsumsi adalah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis. Mungkin pembaca memiliki pandangan dan ilmu sendiri tentang hal ini. Terutama bagi para dokter yang jauh lebih banyak ilmunya. Jenis makanan dan minuman lainnya masih banyak tentunya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.


b. Tidur yang cukup

Pola dan gaya tidur kita juga berpengaruh terhadap kesehatan. Intinya adalah harus seimbang. Kurang tidur atau kelebihan tidur tidak baik bagi kesehatan. Tidur yang baik adalah yang berkualitas, bukan masalah lama tidurnya. Tidur lama jika tidak berkualitas juga percuma.

Kembali kita lihat gaya tidur Rasulullah Muhammad S.A.W. Suri tauladan yang agung. Beliau tidur cepat di malam hari, namun juga cepat bangun untuk shalat malam dan shalat Shubuh. Jika tidur beliau miring dengan bahu dan lambung kanan berada di bawah, sehingga kerja jantung dapat lancar karena tidak tertindih, lalu wajah dan bagian depan tubuh menghadap ke arah kiblat. Membaca do'a serta dalam keadaan suci (berwudhu) sebelum tidur. Serta tidak lupa membaca surat Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas masing – masing 3x untuk menjaga tidur kita dari gangguan manusia, jin dan makhluk lainnya. Tidurnya seorang muslim juga merupakan ibadah jika dilakukan sesuai ajaran Islam.

Tidur jangan dalam keadaan perut terisi penuh, karena ini akan mengakibatkan perut terus bekerja keras mencerna sementara kita tidur. Dan ini tidak baik bagi kesehatan. Jika Anda lelah tidurlah dan jika sudah bangun segeralah bangun jangan tidur terus. Berlebihan tidur juga sebenarnya kita tidak mendapatkan apa – apa. Kecuali kelelahan badan kembali jika tidur berlebihan.

Menurut penelitian orang akan lebih dahulu meninggal karena tidak tidur selama 1 Minggu dari pada tidak makan selama 1 Minggu. Maka perhatikanlah kecukupan dan kualitas tidur Anda.

c. Olahraga dan Gerak Badan

Salah satu rahasia kesehatan dan kekuatan orang zaman dahulu adalah karena mereka selalu bergerak. Kita yang hidup di zaman modern ini sepertinya semakin sedikit saja melakukan gerak fisik. Contohnya, seorang bos berangkat kerja tinggal duduk di mobil saja sementara sopirnya yang menyetir. Sesampai di kantor hanya duduk dan memberi perintah. Lebih banyak di depan komputer. Tidak banyak gerak fisik yang dapat dilakukan. Bandingkan dengan orang zaman dahulu, saat transportasi tidak secanggih saat ini, mereka lebih banyak berjalan kaki. Sebagian malah tidak mengenakan alas kaki. Justru ini baik bagi kesehatan, kaki tanpa disadari akan tertekan oleh batu dan kerikil yang berarti pijat alami. Contohnya orang Baduy yang berjalan kaki kemanapun mereka pergi karena begitu kuatnya memegang adat dan tradisi. Mereka jarang sekali bahkan hampir tidak ada yang terserang penyakit yang aneh – aneh.

Selain berjalan kaki, contoh para sahabat di zaman Rasulullah Muhammad SAW. Mereka rata – rata ahli berkuda, memanah dan berperang. Sehingga tidak lemah seperti orang – orang modern saat ini.

Tetapi tentunya kita manusia yang hidup di zaman ini tetap bisa mengikuti jejak mereka. Tentunya dengan gaya kita sendiri. Ini bukan berarti kita harus bertelanjang kaki kemanapun pergi, nanti dikira kurang waras. Atau tidak harus kita berkuda ke kantor. Orang modern saat ini menyebut gerak badan ini dengan olah raga. Banyak sekali jenis olahraga murah dan mudah yang dapat kita lakukan. Contohnya di bawah ini:

1.Jalan kaki
2.Lari pagi
3.Senam
4.Bersepeda
5.Berenang

Pilihlah olahraga yang paling Anda gemari, sehingga melakukannya dengan senang hati. Belum lagi manfaat kesehatan yang akan didapat. Ingat, bahwa kesehatan adalah investasi terpenting dalam hidup kita.


d. Menjaga Kesehatan Spiritual

Kesehatan tidak hanya fisik saja. Tetapi spiritual perlu kita jaga, hubungan dengan Allah, sesama makhluk dan alam ciptaan-Nya harus serasi dan selaras. Karena percuma saja fisik sehat jika spiritual kita meradang. Menjaga spiritual adalah dengan senantiasa memperbaharui keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Menjalankan setiap kewajiban dengan ikhlas dan hanya mengharap Ridho-Nya. Meyakini tentang adanya hidup setelah mati, akan adanya hari pembalasan, adanya surga dan neraka, dan semua yang ghaib seperti dalam rukun iman. Sehingga spiritual yang sehat akan selalu bersemangat menjalani hidup, ceria, optimis dan berpikir positip serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah dan persoalan hidup.


Salah Gandeng ...

Saya ingin menceritakan sebuah pengalaman lucu. Kejadian ini terjadi pada bulan Juni Tahun 2007, pada waktu itu kami sedang mengikuti kegiatan piknik ke Dunia Fantasi di Ancol. Kegiatan ini dalam rangka pengumuman kelulusan anak-anak kelas VI SD PLTU Suralaya Wukir Retawu tempat suami saya bertugas sebagai tenaga pengajar. Sebelum masuk ke arena Dunia Fantasi kami berkumpul di luar untuk acara pengumuman kelulusan. Acara yang cukup singkat namun cukup membuat anak-anak kelas VI SD berdebar-debar, karena menentukan nasib mereka, lulus atau tidak. Sesaat setelah amplop surat pengumuman dibagikan, beberapa anak bersorak gembira, berpelukan dan saling memberi selamat.
Namun beberapa anak ada juga yang nampak sedih, muram, bahkan menangis ketika melihat teks yang tertulis pada surat yaitu "Tidak Lulus". Tetapi suasana segera berubah ceria ketika bapak Wakil Kepala Sekolah mengucapkan selamat ulang tahun kepada mereka yang "Tidak Lulus" dan segera memberikan surat yang asli. Hehe...rupanya mereka dikerjain, semuanya lulus kok. Coba kalo ngga dikasih tau segera, bisa-bisa ngga menikmati berbagai wahana di Dufan karena stress.

Di Dufan, aku dan suamiku bersama anak-anak dengan semangat mencoba berbagai wahana yang ada. Wahana yang terkadang membuat pusing dan mual juga, tetapi kami tetap menikmatinya. Suasana saat itu ramai sekali, untuk menikmati suatu permainan kita mengantri cukup lama dan panjang sekali seperti ular. Yah, maklum liburan sekolah. Dan yang menarik karena ada wahana baru yaitu Tornado yang memacu Adrenalin, tetapi kami belum cukup nyali untuk mencobanya. Kami hanya menikmati Arung Jeram, Teater Imax, Pontang-panting, Air Terjun Niagara,dll. tidak banyak memang karena waktu lebih banyak habis untuk mengantri.

Tanpa terasa hari sudah semakin sore, batas waktu kami adalah sampai jam 5 harus sudah kumpul kembali di dekat pintu masuk. Beberapa anak-anak dan orangtua beserta bapak ibu guru yang lain terlihat sudah berkumpul. Kami berfoto-foto terlebih dahulu bersama anak-anak dan bapak ibu guru yang lain sambil menunggu yang lain kumpul. Tiba-tiba semua mata tertuju pada satu titik, dan anak-anak berteriak, "Eh, ada Tukul ada Tukul". Ternyata benar, Mas Tukul yang biasa membawakan acara Empat Mata di sebuah stasiun TV Swasta tiba-tiba nongol. Spontan orang-orang mengejarnya, termasuk aku. Sambil aku menggandeng suamiku. Lalu tiba-tiba Pak Jumadi, penjaga sekolah menghampiriku dan berkata, "Mbak Dian, Tukul sama Pak Yoga masih gantengan Pak Yoga loh", katanya bercanda. Aku cuma senyum. Pada saat yang bersamaan anak-anak dan orang-orang kembali mengejar Mas Tukul yang masuk ke sebuah Rumah Makan dan menghilang. Kemudian aku kembali menggandeng suamiku dan menariknya untuk kembali ke rombongan, tetapi dia juga menarik ke arah yang berlawanan.

"Ayo Bi, kembali ke rombongan", kataku tanpa melihat wajah suamiku. Aku heran melihat anak-anak dan rombongan ngeliatin aku. Dan ternyata suamiku juga ada bersama anak-anak itu. Betapa kagetnya ketika aku menoleh ke belakang, diapun melihat aku dengan bengong. Segera kulepas dan akupun ngacir dengan sangat malu menuju suamiku sambil kupukul dadanya. Anak-anakpun ketawa dan mengatakan, "Iiihh, Bu Dian ngegandeng cowok lain ya...". Pak Jumadi dan Pak Hasanpun menambahkan, "Salah gandeng nih yeee...".

Oleh: Dianingsih
Email: pinkmut08@yahoo.com

Filosofi Bruce Lee

Salah satu tokoh yang menjadi idolaku semasa kuliah adalah Bruce Lee. Bukan sekedar karena kegesitannya dalam bermain kungfu ala Jet Kun Do, tetapi lebih kepada prinsip-prinsip pemikiran dan filosofinya. Di salah satu film Bruce Lee yang pertama kali aku menyaksikan saat SMA dan ini film terakhir Bruce Lee sebelum meninggal, yaitu Enter The Dragon, terdapat banyak pelajaran berharga di dalam film tsb. Suatu ketika di dalam cuplikan film Enter The Dragon, Bruce Lee menerima seorang muridnya yang akan berlatih kungfu.

"Kick me...kick me!" perintah Bruce kepada muridnya untuk menendangnya. Anak itu melakukan apa yang diperintahkan Bruce dengan tendangan ke arah wajah.

Sesaat setelah itu Bruce maju perlahan dan menatap muridnya sambil mengatakan bahwa ini bukan pertunjukan.

"We need emotional content...try again...!" perintah Bruce untuk mengulanginya.

Murid tsb. kembali mengulangi tendangannya dengan lebih garang dan cepat. Kembali Bruce maju perlahan dan berkata, "I said emotional content...not anger..now try again, with me!". Kembali murid tsb. menendang dua kali ke arah Bruce, kali ini dengan lebih tenang dan menggunakan kecerdasan emosionalnya, bukan kemarahan.

"That's it...!", kata Bruce memujinya sambil bertanya bagaimana rasanya sekarang.

"Let me Think..", murid tsb. berpikir, segera Bruce menepuk kepalanya dan berkata, "Do not think,FEEL. It is like a finger pointing away to the moon. Do not concentrate on the finger or you will miss all that heavenly glory."

Bruce Lee mengatakan bahwa jangan berpikir, tetapi rasakan. Seperti sebuah jari yang menunjuk ke arah bulan. Jangan berkonsentrasi pada jari atau engkau akan kehilangan kemuliaan surga (keindahan bulan itu maksudnya). Jadi jangan berkonsentrasi kepada jari yang menunjuk ke bulan, tetapi mata kita arahkan kepada apa yang ditunjuk oleh jari, yaitu bulan. Sehingga kita bisa merasakan dan menikmati keindahan bulan.

Hmmm...bagus sekali filosofinya bukan?

Perasaan dan pikiran memang harus seimbang. Tetapi ada saatnya menggunakan perasaan itu lebih baik daripada berpikir. Misalkan, ketika ada pasien kecelakaan parah yang harus segera ditangani. Pihak rumah sakit harus lebih mengutamakan perasaan daripada pikirannya. Maksudnya segera tangani pasien dan selamatkan jiwanya tanpa memikirkan tentang KTP-nya, pendaftarannya sebagai pasien, uang muka dan tetek bengek birokrasi lainnya. Yang penting nyawa pasien dahulu diselamatkan, urusan administrasi menyusul atau sambil dikerjakan oleh pihak keluarga yang lain.

Tindakan kita juga harus lebih cepat daripada pikiran negatif yang menyerang. Abaikan pikiran negatif dan terus bertindak. Kemudian jangan terbebani oleh proses yang dijalani tetapi lihat tujuan (target) yang akan kita dapatkan di suatu saat nanti jika kita bersabar dan disiplin, nikmati prosesnya. Sama seperti sebuah jari yang menunjuk ke bulan tetapi jangan berkonsentrasi pada jari, lihatlah keindahan bulan.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Saturday, October 25, 2008

Punokawan

Semar, nama tokoh ini berasal dari bahasa arab Ismar. Dalam lidah jawa kata Is- biasanya dibaca Se-. Contohnya seperti Istambul menjadi Setambul. Ismar berarti paku. Tokoh ini dijadikan pengokoh (paku) terhadap semua kebenaran yang ada atau sebagai advicer dalam mencari kebenaran terhadap segala masalah. Agama adalah pengokoh/pedoman hidup manusia. Semar dengan demikian juga adalah simbolisasi dari agama sebagai prinsip hidup setiap umat beragama.

Nala Gareng, juga diadaptasi dari kata arab Naala Qariin. Dalam pengucapan lidah jawa, kata Naala Qariin menjadi Nala Gareng. Kata ini berarti memperoleh banyak teman, ini sesuai dengan dakwah para aulia sebagai juru dakwah untuk memperoleh sebanyak-banyaknya teman (umat) agar kembali ke jalan Allah SWT dengan sikap arif dan harapan yang baik.

Petruk, diadaptasi dari kata Fatruk. Kata ini merupakan kata pangkal dari sebuah wejangan (petuah) tasawuf yang berbunyi: Fat-ruk kulla maa siwalLaahi, yang artinya: tinggalkan semua apapun yang selain Allah. Wejangan tersebut kemudian menjadi watak para aulia dan mubaligh pada waktu itu. Petruk juga sering disebut Kanthong Bolong artinya kantong yang berlubang. Maknanya bahwa, setiap manusia harus menzakatkan hartanya dan menyerahkan jiwa raganya kepada Allah SWT secara ikhlas, seperti berlubangnya kantong yang tanpa penghalang.

Bagong, berasal dari kata Baghaa yang berarti berontak. Yaitu berontak terhadap kebathilan dan keangkaramurkaan. Si “Bayangan Semar” ini karakternya lancang dan suka berlagak bodoh. Secara umum, Panakawan melambangkan orang kebanyakan. Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan. Para tokoh panakawan juga berfungsi sebagai pamomong (pengasuh) untuk tokoh wayang lainnya. Pada dasarnya setiap manusia umumnya memerlukan pamomong, mengingat lemahnya manusia, hidupnya perlu orang lain (makhluk sosial) yang dapat membantunya mengarahkan atau memberikan saran / pertimbangan.

Pamomong dapat diartikan pula sebagai guru / mursyid terhadap salik yang dalam upaya pencerahan jati diri. Karakter Panakawan sebenarnya muncul berdasarkan penuturan Puntadewa / Dharmakusuma (satu-satunya dari Pandawa yang memeluk Islam) kepada Sunan Kalijaga dalam komunikasi ghaib sesama aulia. Dijelaskan juga bahwa selain Semar, para panakawan yang dinyatakan sebagai anaknya (Gareng, Petruk dan Bagong) sebenarnya adalah dari bangsa Jin.

Tokoh Panakawan dimainkan dalam sesi goro-goro. Pada setiap permulaan permainan wayang biasanya tidak ada adegan kekerasan antara tokoh-tokohnya hingga lakon goro-goro dimainkan. Artinya adalah bahwa jalan kekerasan adalah alternatif terakhir. Dalam Islam pun, setiap dakwah yang dilakukan harus menggunakan tahap-tahap yang sama.

Lakon goro-goro pun menggambarkan atau membuka semua kesalahan, dari yang samar-samar menjadi kelihatan jelas sebagaimana sebuah doa: Allahuma arinal haqa-haqa warzuknat tibaa wa’arinal bathila-bathila warzuknat tinaba, artinya: Ya Allah tunjukilah yang benar kelihatan benar dan berilah kepadaku kekuatan untuk menjalankannya, dan tunjukillah yang salah kelihatan salah dan berilah kekuatan kepadaku untuk menghindarinya.

Oleh: Tuluh Tumidi (Temen kos H-19 Kuningan Yogyakarta)
Tuluh_tumidi@ptadindo.com

Sabtu Pagi ...

Ahhh...santai Sabtu pagi di stadion KS Cilegon bersama istri tercinta yang saat ini sedang hamil 6 bulanan. Istriku berjalan kaki saja tiga putaran, sedangkan aku berlari-lari kecil. Setelah lima hari kerja pergi pagi pulang sore, mengurus ini mengurus itu, kegiatan workshop, mengetik, bikin soal, ngoreksi, hari libur Sabtu dan Minggu benar-benar terasa nikmat.

Stadion KS memang tempat yang nyaman untuk jogging, jalan-jalan atau lari pagi. Hari Sabtu memang tidak begitu ramai, hanya beberapa orang saja. Tetapi kalau hari Minggu baru kelihatan ramai, dan selalu ada kegiatan bapak-bapak bermain sepak bola. Di hari ini aku melihat seorang bapak-bapak yang sudah cukup berumur dengan rambutnya yang sudah putih semua. Bapak ini juga termasuk yang rutin jalan kaki 'thawaf' memutari stadion ini setiap Sabtu dan Minggu. Sesaat kami saling tersenyum ketika berpapasan, tampak raut wajahnya yang masih segar dan kelihatan muda. Aku merasa kagum, dengan usianya yang kira-kira sudah lebih dari separuh abad tetapi tidak tampak ketuaan di wajahnya. Ia juga berjalan dengan cepat dan penuh semangat.
Terkadang juga aku melihat sepasang suami istri bersama anaknya yang masih kecil ikut berlari-lari. Anak kecil yang lucu dan lincah.

Terasa segar memang, minimal dapat membuat kita lebih kebal terhadap berbagai penyakit.

Tanpa terasa aku sudah mengelilingi stadion ini sampai kira-kira lima putaran. Kemudian beberapa menit melakukan senam kecil, sit-up dan push-up, naik turun tangga. Istriku akhirnya sudah mengajak pulang. Yah, jadi lapar juga sih habis olahraga...

Tidak berapa lama kamipun sudah berada di 'kuda besi' untuk pulang. Di tengah jalan aku melihat sebuah gerobak yang biasa digunakan orang yang bekerja mengumpulkan barang-barang bekas. Apa yang menarik? Gerobaknya memang biasa-biasa saja, tetapi tulisan yang ada di gerobak itu yang membuat aku merenung. Apa tulisannya? Tulisannya adalah 'PEMBURU DOLAR'.

Luar biasa pikirku, begitu kuatnya pengaruh mata uang yang bernama dolar ini sampai seorang pengumpul barang bekaspun menjadikan dolar sebagai tujuan pekerjaannya. Entah hanya sekedar tulisan atau iseng saja. Tetapi bagaimanapun ini menggambarkan betapa ketergantungannya dunia pada mata uang yang satu ini. Mulai dari pejabat sampai ke rakyat jelata semua memburu dolar. Walaupun tidak semua, beberapa juga ada yang menuliskan kata 'SABAR', atau kata-kata positip lainnya.

Yah, ini hanya sekedar ungkapan isi pikiran penulis yang langsung saja buka laptop dan menulisnya di blog yang sederhana ini.Udah ah...laper mau makan dulu...daadaaahh....

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Andai Aku Dahulu...

Pernahkah suatu ketika muncul di dalam pikiran kita kata-kata "Ah, Andai aku dahulu...". Jika muncul kata-kata atau pikiran seperti ini artinya ada sebuah penyesalan di dalam diri tentang sesuatu yang dilalaikan atau tidak dilaksanakan di masa lalu. Kemudian diri kita menyesal di masa sekarang karena ternyata sesuatu yang kita lalaikan di masa lalu itu cukup bermanfaat saat ini. Ia melihat orang-orang yang sukses hidupnya karena melaksanakan apa yang ia tidak laksanakan di masa lalu.

Semakin banyak kata-kata penyesalan itu muncul di pikiran kita berarti semakin banyak sudah peluang emas, kesempatan yang telah lewat begitu saja di dalam kehidupan. Berarti semakin merugilah kita karena usia semakin tua.

Orang yang berbahagia sangat sedikit kata penyesalan itu di dalam dirinya. Tetapi mungkin sangat jarang orang yang tidak menyesal, karena sehebat apapun dan sesukses apapun seseorang pasti ada saja kisah-kisah buruk di dalam kehidupannya.

Maka, mari kita minimalkan pikiran menyesal dan berandai-andai. Caranya adalah dengan segera bertindak, berbuat dan berusaha semaksimal mungkin. Belum terlambat sepanjang kita menyadari kesalahan diri dan mau memperbaikinya.

Apapun bidang yang sedang kita jalani saat ini maka tekun dan bersungguh-sungguhlah melaksanakannya. Misalkan kuliah, berbisnis, memiliki profesi, karir, belajar bahasa Inggris atau lainnya, seorang atlet, ibu rumah tangga, dokter, guru, polisi, dll. Apapun bidang atau disiplin ilmu yang sedang ditekuni maka bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam menjalaninya.

Di saat kita menekuni suatu bidang ilmu, terkadang akan muncul godaan di dalam pikiran. Buat apa sih saya bersusah payah mempelajari ini? Buang-buang waktu saja. Atau lebih baik saya bersenang-senang dan menikmati hidup seperti orang lainnya. Di saat pikiran itu muncul, berpikirlah bahwa ilmu yang sedang saya pelajari ini adalah waktu luang saya, ilmu yang sedang saya tekuni ini adalah hiburan dan kesenangan saya. Insya Allah kita akan tetap bersemangat menjalaninya.

Jika kita mampu bertahan dan tekun melaksanakannya, bisa jadi kita tidak akan langsung menikmati hasilnya saat ini juga. Tetapi bayangkan satu, dua, lima atau sepuluh tahun ke depan pasti akan bermanfaat. Dan di saat tahun itu datang, Anda berbahagia karena telah menguasainya. Berarti kita telah berinvestasi di masa lalu untuk kesejahteraan di masa kini.

Selama masih hidup, detak jantung masih berdetak, paru-paru masih memompa udara maka kesempatan untuk memperbaiki diri itu selalu ada. Karena dunia adalah tempat beramal. Lain cerita jika penyesalan itu muncul di akherat. Sudah terlambat, akherat adalah tempat pembalasan.

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata, ‘Tuhanku, kembalikan aku (Ke dunia), agar aku berbuat amal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan’.” (Al-Mukminun: 99).

“Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu perkataan yang diucapkan saja dan di depan mereka ada dinding sampai hati mereka dibangkitkan.” (Al-Mukminun: 100)


Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

Thursday, October 23, 2008

Ikhlas Berbuat dan Berkarya

Manusia dalam hidup perlu berbuat dan berkarya sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain atau minimal bagi dirinya sendiri. Tetapi banyak dari kita yang melalaikan akan hal ini. Kita lebih banyak mengutamakan hasil, hasil dan hasil, apa yang bisa saya dapatkan jika saya berbuat dan berkarya di suatu bidang. Orang yang ikhlas berbuat dan berkarya akan berpikir apa yang dapat saya lakukan atau perbuat di dunia ini supaya hasilnya dapat berguna bagi masyarakat. Tanpa memikirkan imbalan, hasil atau penghargaan dari orang lain. Walaupun prinsipnya hanya ingin berkarya tanpa mengharapkan imbalan, tetapi pada kenyataannya orang-orang seperti ini justru mendapat hasil dan penghargaan yang besar dari masyarakat. Orang-orang yang bekerja tanpa pamrih dan memberikan yang terbaik yang mereka miliki. Justru menerima hasil yang lebih dan berlipat dari apa yang telah mereka usahakan. Mengapa? Karena Allah yang memberi mereka rezeki. Allah memberikan langsung kepada orang-orang yang berbuat baik dan berkarya di dunia ini dengan ikhlas, bisa berupa kekayaan, kemudahan, kesehatan, kekuatan, kekuasaan, keberanian, dll.

Tetapi bagaimana jika kita melihat ada orang yang begitu ikhlas berbuat dan berkarya memberikan yang terbaik namun kehidupannya nampak biasa-biasa saja, dalam arti tidak memiliki kelebihan harta dan kekayaan? Ingatlah, bahwa pemberian Allah tidak semata di dunia, tetapi di akherat jauh lebih besar dan berlipat-lipat. Jika kita melihat ada orang yang begitu baik, begitu peduli terhadap masyarakat, ikhlas berbuat dan berkarya, tetapi kehidupannya tetap susah, dalam arti tidak memiliki kelebihan harta dan kekayaan. Tetapi pada dasarnya kekayaan di dalam dirinya adalah kepuasan batin, keikhlasan dan kemerdekaan berbuat baik. Bisa jadi ini adalah orang terbaik, di mana Allah mengujinya hidup di dunia ini dengan kekurangan harta, tetapi tetap ikhlas berbuat yang terbaik dan selalu taat beribadah kepada-Nya. Bisa jadi Allah telah menyiapkan hadiah yang sangat besar baginya di akherat kelak. Sehingga ia menerima ujian yang begitu berat di dunia. Jadi, janganlah merasa bangga jika hidup kita 'lancar-lancar saja'. Siapa tahu dibalik kemudahan segala kehidupan kita itu ada ketidakridhoan Allah, semoga saja tidak.

Kesimpulannya tetaplah berbuat baik dan memberikan yang terbaik di dunia ini, baik diberi penghargaan atau tidak oleh manusia. Karena dunia adalah tempat beramal. Karena kita mengharapkan balasan dari Allah Yang Maha Pemberi baik di dunia atau di akherat kelak.

"Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku ( Allah)." (QS. 51:56).


Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com


Sunday, October 19, 2008

Target

Memiliki target dalam hidup adalah mutlak diperlukan agar langkah kita senantiasa terarah. Masih banyak di antara kita hidup tanpa memiliki target, sehingga waktu berjalan begitu saja hingga tanpa terasa usia menjadi semakin senja dan tua tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti bagi hidup dan kehidupan.
Hidup di dunia hanya sekali dan marilah kita gunakan kesempatan yang sedikit ini untuk mencapai target-target baik jangka pendek di dunia dan jangka panjang di akherat kelak. Orang yang hidup tanpa rencana dan target yang jelas biasanya akan mudah terombang-ambing tanpa pendirian. Mengikuti begitu saja arus yang ada dan tidak tahu mau dibawa ke mana. Sehingga hidup tanpa target bagaikan berlabuh di tengah lautan tanpa memiliki peta dan kompas, berjalan begitu saja ke mana ombak dan angin membawanya. Tetapi banyak juga yang beranggapan bahwa hidup dengan penuh target akan membuat kita mudah stress. Tetapi sebetulnya hidup tanpa target itu juga pada akhirnya akan menimbulkan stress yang lebih parah dan merusak. Pada awalnya mungkin akan merasa santai karena hidup mengalir begitu saja tanpa usaha yang berarti.Tetapi begitu menghadapi masalah, orang yang hidup tanpa target justru akan lebih menderita daripada orang yang memiliki perencanaan dan target dalam hidupnya. Orang yang bertekad untuk mencapai target-target positip dalam hidupnya akan menikmati stress yang membangun, stress yang sehat dan membuatnya kuat.

Marilah kita mulai susun target hidup kita dari sekarang. Tidak ada kata terlambat, apalagi bagi yang masih berusia muda.

Target dapat kita susun dari mulai yang global sampai ke hal-hal yang khusus. Dari target jangka panjang, jangka menengah sampai ke target jangka pendek. Misalkan targetkan kapan saya bisa memiliki pekerjaan yang diimpikan, kapan saya menikah, kapan saya bisa ke luar negeri, kapan saya pergi haji, kapan saya memiliki bisnis sendiri, kapan saya fasih bahasa Inggris atau bahasa Arab, kapan saya memiliki rumah, kapan saya meraih gelar S2, kapan saya bisa membaca Al-qur'an dan menghafalnya, kapan saya mulai shalat tepat waktu dan berjama'ah dll. Anda bisa menyusun sesuai target yang Anda tentukan. Tentukan dengan jelas tahun berapa dan usia berapa target itu tercapai.

Hidup memang tidak bisa ditebak, karena masa depan adalah hal yang gaib. Hanya Allah yang tahu. Tetapi kita diberi ruang oleh Allah untuk bergerak, bertindak dan berusaha, maka mari manfaatkan ruang itu. Target akan membuat hidup ini lebih berarti dan bersemangat. Dan yang terpenting nikmatilah stress yang dialami dalam proses mencapai target hidup.

Gagal merencanakan berarti merencanakan gagal.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (ar-Ra'd : 11)

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com


Friday, October 17, 2008

Bekerja Keras dengan Cerdas

Melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari membutuhkan prinsip berpikir. Prinsip apa yang Anda pegang selama ini? Bekerja keras, bekerja cerdas, atau bekerja keras dengan cerdas? Ok, mari kita renungkan bersama, cara bekerja seperti apa yang saya lakukan selama ini.Jika 10 tahun yang lalu profesi Anda misalnya adalah sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan. Dan saat ini pekerjaan Anda masih sebagai karyawan di perusahaan itu dengan gaji yang tidak berbeda jauh, mungkin selama ini yang Anda lakukan hanya bekerja keras saja.Jika 10 tahun yang lalu Anda berjualan bakso, dan saat ini Anda tetap berjualan bakso dan memegang penuh operasionalnya, bisa jadi Anda hanya bekerja keras selama 10 tahun ini. Apapun profesi Anda saat ini jika masih sama dengan 10 tahun yang lalu tanpa perubahan yang berarti, maka bisa jadi Anda hanya bekerja keras. Itu bagus, orang yang bekerja keras akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetapi, bekerja keras saja ternyata memiliki kekurangan.

Contoh ada sebuah kisah tentang dua orang pekerja. Mereka mulai menjadi pekerja dalam waktu tempat yang sama. Ya, pekerjaan mereka sama-sama sebagai buruh bangunan, tetapi cara berpikirlah yang membedakan. Orang ke-1 berpikir bahwa saya hanya bekerja membangun gedung, rumah atau kantor ini lalu saya di bayar sekian perhari. Ia tidak bersedia memberikan sesuatu yang lebih di luar pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sedangkan orang ke-2 berpikir saya bekerja dengan ikhlas karena Allah, semoga pekerjaan saya bermanfaat bagi orang lain. Orang ke-1 tidak mempedulikan lingkungan dan hubungan dengan orang lain. Sedangkan orang ke-2 bekerja dengan kecerdasan emosional dan spiritualnya sehingga tanggap dengan lingkungan dan hubungan dengan orang lain. Terkadang, ia berdialog dengan majikannya menjelaskan material yang baik untuk bahan bangunan, tentang harga, dll. Ia juga bersikap ramah, teliti, jujur, tekun dan bertanggung jawab. Ia tidak berpikir tentang pekerjaan dan gaji, yang dipikirkannya adalah bagaimana melayani dengan baik, memberikan hasil terbaik. Seiring berjalannya waktu, ia telah membangun kepercayaan kepada orang banyak. Dan ini sudah menjadi modal besar baginya yang hanya seorang buruh bangunan. Mulailah ia dipercaya menjadi bos bagi para pekerja lainnya. Sehingga tugasnya kini adalah mencari sumber material terbaik dengan harga minimal. Karena ia memang paham akan hal itu berkat kepeduliannya. Singkat kata, setelah 10 tahun berlalu, ia kini menjadi seorang kontraktor sukses. Sedangkan temannya yang dahulu sama-sama bekerja dengan dirinya masih juga bekerja menyusun bata demi bata. Saya tidak bermaksud mengatakan pekerjaan sama yang ditekuni bertahun-tahun itu buruk. Tetapi saya melihatnya dari tingkat percepatan orang dalam mencapai kesejahteraan. Yaitu orang yang bekerja keras dengan cerdas.

Mari kita periksa diri kita sendiri. Sudahkah kita bekerja keras dengan cerdas? Atau selama ini hanya bekerja keras saja? Bekerja keras hanya akan menghasilkan sesuatu yang linear, konstan dan tetap. Namanya juga pekerjaan tetap, yah tetap seperti itu saja selamanya. Lihat diri kita 10 tahun yang lalu dengan saat ini, adakah perubahan? Jika tidak ada maka saatnya kita instrospeksi diri.

Tulisan ini sebagai motivasi untuk penulis sendiri yang masih belajar dan semoga menjadi bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Martha Yoga
mr.hyogx@gmail.com

Tuesday, October 14, 2008

Disiplin

Salah satu kata yang selalu aku ingat yang pernah disampaikan guruku ketika di Sekolah Dasar adalah Disiplin. Sebuah perilaku yang berkaitan dengan keteraturan. Beliau menjelaskan tentang kunci keberhasilan salah satunya adalah kedisiplinan. Allah juga menciptakan dunia, alam semesta dan segala isinya ini dengan hukum alam yang teratur, disiplin dan tunduk sesuai sunatullah. Tidak satupun yang melanggar ketentuan-Nya melainkan akan menjadi hancur. Tetapi berbuat disiplin tidaklah semudah mengatakannya. Banyak sekali godaan dan hambatan dalam melaksanakannya. Misalkan yang datang dari dalam diri sendiri seperti sifat malas, futur (bosan), sombong,dll. Atau yang datang dari luar seperti perkataan negatif yang disampaikan oleh orang lain kepada diri kita. Tetapi itulah hidup, Allah selalu memberikan ujian-ujian kepada hamba-Nya. Bersyukurlah kita kalau itu masih berupa ujian. Berarti kita diberi kesempatan untuk maju dan berkembang, jika lulus ujian berarti peringkat naik.

Melaksanakan kedisiplinan bagi orang yang belum terbiasa, akan menjadi siksaan baginya. Misalkan orang yang sudah terbiasa bangun siang, makan tidak teratur, hobi belanja berfoya-foya, tidak suka berolahraga, shalat tidak tepat waktu, dll. Maka ketika ia mencoba untuk mengubahnya, akan terasa berat di awal. Tetapi jika ia memiliki kemauan yang kuat di dalam dirinya. Maka, berat di awal tetapi akan ringan jika sudah terbiasa nanti. Pada awalnya mungkin ia bekerja keras untuk berupaya membentuk sikap disiplin itu di dalam dirinya, namun seiring berjalannya waktu dan kesabarannya, maka sikap disiplin itulah yang akan membentuk dirinya. Sikap disiplin itu akan berjalan dengan sendirinya secara otomatis tanpa harus ia paksakan lagi.

Lihatlah contoh-contoh kedisiplinan di bawah ini:

1. Matahari selalu terbit di pagi hari dan terbenam di sore hari
2. Bumi mengelilingi matahari selama 365 kali setiap tahunnya
3. Jantung kita pada saat istirahat berdenyut sekitar enam puluh hingga seratus
    per menitnya
4. Anak berusia di atas 1 tahun, tarikan napas normal 40 kali per menit
5. Negara-negara maju penduduknya selalu bangun awal di pagi hari untuk memulai
    aktivitas
6. Motor selalu diganti olinya setiap menempuh jarak 2000 km
7. Setiap hari halaman rumah disapu
8. Shalat wajib tepat waktu selama 5 kali sehari semalam
9. Seoran atlet bulutangkis berlatih teratur 5 jam sehari

Kita bisa membayangkan contoh-contoh di atas, kedisiplinan melahirkan kekuatan. Kedisiplinan warga di suatu negara membuat negara itu kuat, maju dan modern. Kedisiplinan bumi mengelilingi matahari menjaga kelangsungan hidup di bumi itu sendiri. Motor yang disiplin diganti olinya akan selalu awet dan tahan lama. Baik, mungkin Anda punya contoh lain, silahkan beri komentarnya di bawah ini.

E-mail: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Sunday, October 12, 2008

Tips Sederhana Meramaikan Blog

Mempopulerkan blog itu harus memperhatikan 2 hal:

1. Blog kita memang berkualitas.
2. Kita rajin berpromosi.

Ada blog yang bagus dan berkualitas tinggi namun tidak pernah dipromosikan, siapa yang mau datang kalau tidak ada yang tahu. Ada pula blog yang rajin berpromosi hingga menghabiskan dana besar tetapi isinya tidak berkualitas, mungkin pada awalnya orang akan datang ke blog kita, namun setelah mengetahui isinya tidak bagus, lama-lama orang kabur juga. Maka 2 hal di atas saya rasa sangat penting diperhatikan bagi yang ingin blognya ramai pengunjung.

Di bawah ini adalah teknik sederhana dalam berpromosi blog selain teknik-teknik canggih seperti SEO, dll.

1. Rajin posting artikel hasil karya sendiri di blog minimal 1x/hari.
2. Rajin jalan-jalan ke blog lain, baca artikelnya, kirim komentar dan tinggalkan
    jejak alamat blog kita sendiri.
3. Beriklan di situs PPC adalah cara yang efektif, walaupun memang membutuhkan dana
    namun cukup mempopulerkan blog Anda.
4. Promosi Offline juga cukup ampuh dan gratis, misal dengan menempel stiker alamat
    blog Anda di kendaraan sendiri.
5. Rajin ikutan milist, forum, dsb. lalu tinggalkan jejak alamat blog kita.


Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com


Punya tips lain? Silahkan tambahkan komentarmu di bawah ini...

Apakah Anda Orang yang Zuhud?

Apa yang terbayang pada benak kita ketika mendengar kata zuhud? Orang yang menyepi, meninggalkan kehidupan dunia dan segala permasalahannya untuk konsentrasi penuh beribadah kepada Allah. Mereka tidak ingin diganggu oleh kesibukan duniawi, bagi mereka dunia adalah sampah dan penuh tipu daya.

Jika seperti ini zuhud yang kita bayangkan, maka kita telah salah. Mengapa? Mudah saja, logikanya begini:

Orang zuhud menginginkan kebahagiaan di akherat. Untuk berbahagia di akherat harus mengikuti petunjuk Allah. Allah memerintahkan kita untuk saling menolong kepada sesama. Untuk dapat menolong sesama kita harus mengorbankan tenaga, pikiran, waktu dan harta bahkan jiwa. Yah, salah satunya adalah harta-->Untuk mendapatkan harta kita harus berusaha menjadi kaya. Untuk menjadi kaya kita harus berusaha, berbisnis dan bershodaqoh.

Kesimpulannya Orang zuhud adalah orang yang berusaha, berbisnis dan bershodaqoh.

Jika zuhud meninggalkan kehidupan dunia demi mengejar ibadah kepada Allah semata dan pahala bagi diri sendiri, maka bukan zuhud namanya, tetapi bisa disebut egois.

Oleh: Martha Yoga
Blog: http://rizkionline.blogspot.com
Email: mr.hyogx@gmail.com

Thursday, October 9, 2008

Keajaiban Memberi

Apa perbedaan cara berpikir antara orang bahagia dengan orang yang menderita? Perbedaannya sederhana saja, orang bahagia berpikir bagaimana hari ini saya bisa memberi dan berbagi terhadap sesama. Tetapi orang menderita berpikir apa yang bisa saya terima hari ini. Sederhana bukan? Orang berbahagia tidak pernah berpikir untuk meminta imbalan kepada orang lain, karena Allah yang akan memberinya balasan. Tetapi orang menderita selalu mengharap imbalan kepada orang lain atas jasa-jasa yang ia lakukan. Dan tidak ada dalam sejarah bahwa orang-orang yang suka memberi dan berbagi ini menjadi jatuh miskin. Justru mereka menjadi orang yang kaya raya karena memberi, memberi dan memberi.

Anda memiliki kemampuan apapun walaupun kecil, beri dan bagi kepada orang lain. Niscaya kemampuan Anda akan meningkat. Anda memiliki harta walaupun sedikit, bagi dan beri kepada yang membutuhkan, niscaya harta Anda meningkat. Anda memiliki tenaga, waktu dan kesehatan maka maksimalkan untuk membantu orang lain, maka kita semakin kaya, kaya teman, kaya pengalaman bahkan kaya harta. Mengapa bisa begitu? Bukankah secara matematika jika kita menghabiskan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, maka waktu dan tenaga kita habis terbuang? Atau jika harta kita diberikan kepada orang yang membutuhkan, berarti harta kita berkurang? Secara nyata memang berkurang, tetapi ingat, ada malaikat yang mencatat perbuatan baik kita. Malaikat tsb. melaporkannya kepada Allah. Maka Allah memberi tambahan kepada kita, baik itu harta, ilmu, waktu dan tenaga yang lebih banyak lagi. Ngga percaya? Buktikan sendiri. Banyaklah memberi dengan syarat ikhlas, maka kita akan banyak menerima bahkan berlipat dari pemberian kita semula.

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com

Menjadi Diri Sendiri

Pernahkah kita melihat, mendengar dan menyaksikan orang-orang sukses di sekitar kita? Apa yang dirasakan ketika melihat itu semua? Adakah perasaan ingin seperti mereka. Meniru cara mereka berbuat, bertindak dan menjadi sukses? Atau biasa-biasa saja melihatnya. Tidak ada salahnya kita membaca dan mempelajari kisah-kisah sukses orang lain. Justru sangat bagus sekali untuk memacu semangat kita. Tetapi satu hal yang harus diingat adalah betapapun banyaknya kita membaca kisah orang-orang sukses yang ada di dunia ini, kita adalah tetap diri kita sendiri. Artinya, semua informasi tentang kesuksesan itu kita serap ke dalam pikiran dan hati, lalu diolah dan jadikan nilai dan prinsip unik sesuai diri kita sendiri. Mengapa? Orang-orang sukses itu juga tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya kan? Mereka memiliki kelebihan dan ciri khas unik dirinya sendiri. Ada yang sukses menjadi dokter, ada yang sukses menjadi penulis, ada yang sukses menjadi konsultan, ada yang sukses menjadi manager, ada yang sukses menjadi guru, ada yang sukses menjadi polisi, ada yang sukses menjadi atlet, ada yang sukses menjadi penerjemah, ada yang sukses menjadi artis, ada yang sukses menjadi presiden, ada yang sukses menjadi teknisi, dll. Tetapi nilai-nilai dasar yang membuat mereka sukses itu sama saja, misalnya kejujuran, keadilan, tanggung jawab, kerjasama, kepedulian, semangat, ketekunan, kerja keras, dll. Itulah nilai dasar atau di dalam Islam disebut sifat-sifat suara hati atau Asmaul Husna.

Setiap orang memiliki pengalaman hidup, latar belakang, hobi yang berbeda-beda. Maka, jangan menjadi orang lain untuk menjadi sukses. Tetapi tirulah nilai dasar dan sikap hidup orang-orang sukses dan menjadi prinsip diri, lalu sukseslah sebagai diri sendiri apapun profesi kita. Karena kita hidup di dunia ini diciptakan berbeda-beda untuk saling mengisi.

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Wednesday, October 8, 2008

Ketika Hati Merasa Sempit

Pernahkah kawan merasa sempit dalam hidup ini. Sebagai makhluk yang normal sebagai manusia pasti pernah. Yaitu merasa serba kekurangan rezeki, melihat orang lain lebih sukses, kaya dan maju. Merasa sudah bekerja demikian keras tetapi belum ada hasil.Sehingga merasa tidak berarti dan tidak berdaya. Akhirnya menjadi rendah diri, malas dan menyerah. Ini berbahaya jika sudah menyerang kita. Sebenarnya ada tips sederhana ketika perasaan itu datang, dan saya telah mencobanya dan cukup efektif membangkitkan semangat kembali. Caranya sederhana, yaitu catat semua hal yang telah diraih selama hidup, catat nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Memang nikmat Allah amat banyak, niscaya tidak akan sanggup menghitungnya. Tetapi catat saja yang diingat, bahkan yang sederhana sekalipun. Misalnya:

1.Alhamdulillah, saya bisa sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi.
2.Alhamdulillah, saya bisa bangun pagi.
3.Alhamdulillah, saya punya sepeda motor.
4.Alhamdulillah, saya punya pekerjaan tetap.
5.Alhamdulillah, saya bisa makan setiap hari.
6.Alhamdulillah, saya bisa menyapa dan tersenyum kepada orang lain.
7.Alhamdulillah, saya bisa menikmati opor ayam ketika lebaran.
8.Alhamdulillah, saya bisa melihat, mendengar dan merasa.
9.Alhamdulillah, saya tinggal di negara yang aman dan bersahabat.
10.Alhamdulillah, saya bisa tidur dengan nyenyak.
11.Alhamdulillah, saya memiliki istri yang sabar.
12.Alhamdulillah, saya bisa menulis dan membaca.
13.Alhamdulillah, saya bisa merasakan hangatnya mentari pagi.
14.Alhamdulillah, saya bisa melihat keindahan alam ciptaan-Nya.
15.Alhamdulillah, saya bisa berjalan dan berlari
16.Dll.

Banyak sekali bukan kalau mau diteruskan? Kemudian tips berikutnya adalah lihat kehidupan orang-orang yang secara ekonomi di bawah kita. Bukan untuk maksud berbangga diri, tetapi supaya bersyukur. Kemudian, pergi ke kuburan dan mengingat kematian, ingat akan hari pembalasan. Insya Allah hilang semua rasa sempit yang ada di dada. Lebih mantap lagi baca surat Ar-rahmaan ayat 1-78 di Al-qur'an. Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi kamu dustakan?

Semoga bermanfaat untuk instrospeksi diri penulis dan siapa saja yang membacanya.

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Tuesday, October 7, 2008

Entrepreneur dan Intrapreneur

Saya pernah membaca di sebuah majalah bertemakan wirausaha dan peluang bisnis mengenai istilah Entrepreneur dan Intrapreneur. Apa bedanya? Entrepreneur itu orang yang secara penuh mengelola usaha, bisnis atau wirausaha secara mandiri. Mereka ini Full Time mengendalikan kegiatan usahanya. Sedangkan Intrapreneur adalah orang yang masih bekerja di perusahaan atau lembaga bisnis milik orang lain, atau sebagai karyawan, tetapi secara paruh waktu juga mengerjakan bisnis miliknya sendiri. Nah, tipe orang yang manakah kita?

Khusus bagi yang masih bekerja sebagai karyawan di perusahaan, Intrapreneur mungkin menjadi pilihan yang menarik. Tetapi memang harus pandai mengatur waktu dan menempatkan diri. Bagaimanapun kita tetap sebagai seorang karyawan yang terikat perjanjian di suatu perusahan, maka loyalitas kepada perusahaan tempat kita bekerja harus dijaga. Kesibukan kita mengelola bisnis jangan sampai menjadi alasan untuk tidak maksimal melaksanakan tugas-tugas di perusahaan. Justru dengan loyalitas yang tetap tinggi di perusahaan tempat kita bekerja akan mendukung kinerja bisnis kita. Intinya adalah mensinergikan keduanya.

Jika suatu saat bisnis kita menjadi tumbuh pesat dan mulai sulit untuk menjalankannya tanpa Full Time maka saatnyalah kita memutuskan. Keluar dari perusahaan tempat kita bekerja untuk secara penuh mengelola bisnis sendiri. Atau tetap bekerja di perusahaan dan operasional bisnis kita serahkan kepada orang yang kita percaya. Itu semua membutuhkan keputusan yang bijak, dan setiap orang mungkin berbeda-beda cara memutuskannya. Jangan sampai merugikan satu pihak, karena sikap kita yang tidak konsisten. Orang justru menghargai orang yang konsisten memutuskan sesuatu, tidak setengah-setengah dalam menjalankannya. Demikian, semoga tulisan singkat ini cukup bermanfaat khususnya untuk penulis sendiri dan siapa saja yang membacanya yang mungkin saja saat ini berperan sebagai Intrapreneur.

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Saturday, October 4, 2008

Berhenti Sejenak

Salah satu rahasia ketajaman pikiran yang sering dilupakan orang yang berambisi adalah berhenti sejenak dari aktivitasnya. Ketika kita sedang bersemangat mengerjakan sesuatu terkadang kita mengabaikan hal-hal lain yang memiliki hak juga untuk diperhatikan. Misalkan keluarga, kesehatan dan ibadah.

Saya sendiri pernah merasakan, ketika sedang bersemangat-semangatnya belajar membuat blog. Tidur menjadi malam suntuk, jam 1 atau jam 2 malam baru tidur. Bekerja dari jam 8 malam. Sampai-sampai shalat shubuh saya jadi kesiangan, lalu lanjut lagi bekerja sampai jam 8 paginya. Hehe...mentang-mentang lagi dapet promo internet gratis. Istri sayapun protes kepada saya. Belum lagi badan dan tulang-tulang yang jadi terasa ga nyaman karena duduk terus di depan laptop, klik sana klik sini, ngetik, chating, email, baca e-book, dll.

Ketika kita mencurahkan kekuatan kepada satu tujuan memang bagus, akan mendapatkan hasil yang maksimal. Tetapi biasanya yang seperti ini akan menimpa waktu-waktu penting kita yang lainnya. Seperti sudah disebutkan di atas, kesehatan, keluarga dan ibadah. Kelemahan lainnya adalah semangat kita biasanya hanya akan bertahan sebentar jika melakukannya dengan cara terus-menerus tanpa istirahat. Pikiran akan menjadi tumpul dan kehilangan inspirasi. Maka berhenti sejenak adalah suatu tips yang sangat dahsyat untuk mengembalikan ketajaman dan kekuatan pikiran.

Ini terbukti ketika hampir seminggu saya terus-menerus bersemangat membuat blog, begadang terus tidak mengenal waktu. Tiba-tiba saya menjadi down, malas, tidak fokus pada tujuan. Lalu saya teringat kisah penebang pohon, bahwa berhenti sejenak, tinggalkan pekerjaan Anda, merenunglah dan evaluasi dulu pekerjaan. Saya coba trik ini, saya tidur cepat jam 11 malam, melupakan semua aktivitas saya, alhamdulillah bisa bangun jam 03.30 dan shalat tahajud, setelah itu bersemangat kembali, bahkan lebih memiliki kekuatan dalam aktivitas saya.

Seperti sebuah kapak yang digunakan untuk menebang pohon besar. Jika terus-menerus digunakan untuk menebang tanpa pernah berhenti sejenak untuk mengasahnya, maka kapak itu akan tumpul dan menjadi boros waktu karena membutuhkan waktu lama menebang pohon dengan kapak yang tumpul.

Maka, berhentilah sejenak, perhatikan keluarga Anda. Curahkan sejenak cinta dan kasih sayang pada mereka, olahragakan badan, dan jangan abaikan ibadah, karena hidup di dunia ini hanya sementara, semuanya akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak.

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Friday, October 3, 2008

Fokus, Fokus dan Fokus...

Rahasia kesukesan salah satunya adalah fokus. Yaitu berkonsentrasi penuh kepada tujuan yang akan dicapai. Sebuah batu yang keras akan berlubang jika bertahun-tahun ditetesi air pada titik yang sama.

Maka,jadilah orang yang fokus pada tujuan hidup. Konsentrasikan seluruh tenaga, waktu, pikiran kepada impian. Jangan setengah-setengah, sekali kita menentukan tujuan, menaiki kaki tangga pertama, maka teruslah berjalan hingga mencapai puncak. Tidak mudah menyerah, dan selalu bangkit dan bangkit lagi jika terjatuh.

Tidak lupa juga selalu berdo'a kepada Allah S.W.T. Minta petunjuk dan kekuatan darinya untuk kesuksesan hidup kita.

Salam sukses

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com

Thursday, October 2, 2008

Gaya Hidup Orang Kaya

Para pembaca yang budiman ini ada artikel menarik tentang bagaimana sebenarnya cara bersikap, mental, dan cara memandang kehidupan bagi orang-orang kaya? Apakah mereka ini orang-orang yang mengutamakan materi, menghambur-hamburkan uang, dll. Mari kita baca artikel yang saya dapat dari sumber http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31654. Mudah-mudahan dapat menjadi bahan pelajaran dan renungan bagi kita semua.

10 GAYA HIDUP ORANG KAYA

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, ukuran bahagia pertama adalah banyaknya uang, maka lembaga tersebut mensurvey orang-orang kaya (milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner. Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut. Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, keluarganya beres.

Hasil survey tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul “The Millionaire Mind”

Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereka adalah orang kaya dalam 1 generasi, artinya bukan kaya warisan, tapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang ini diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut, berikut 10 gaya hidup:

1. Orang-orang tersebut FRUGAL = HEMAT
Artinya: Mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka. Untuk beli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali, tipe orang yang tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran. Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis. Mereka tahu dimana beli barang bagus tapi murah.

2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka, tidak hidup gali lobang tutup lobang alias anti utang.

3. Sangat loyal terhadap pasangan - tidak cerai dan setia!

4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis (di USA sering resesi
ekonomi, mereka selalu lolos).

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang-orang kebanyakan
contoh: Kita kalau ke mall, mikir abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall. They think differently from the crowd. Mereka “man of production” bukan “man of consumption”

6. Ketika ditanya kunci suksesnya;
a. Punya integritas = omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.
b. Disiplin = tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan. Tidak serakah.
c. Selalu mengembangkan social skill = cara bergaul, belajar getting along with people, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya, tidak malas belajar.
d. Punya pasangan yg support, selalu mendukung dalam keadaan enak/tidak enak. Menurut mereka, integrity dimulai di rumah, kalau seorang suami/istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.

7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:
a. Mengajak anak dan cucu sport/olahraga, alasannya: dengan olahraga bisa meningkatkan fighting spirit yang penting untuk pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beriman, untuk bisa sportif (menerima kenyataan, tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang).
b. Banyak memikirkan tentang investment.
c. Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar Firman. Ini
menjadi lifestyle mereka sejak muda.
d. Attending religious activities.
e. Sosializing with children and grand child, ngobrol.
f. Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.

8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.

9. Religious millionaire
Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset sama Tuhan, tapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Minta guidance untuk bisnis. Mereka bukan type menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.

10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah TUHAN.

Sumber:http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31654

Oleh: Martha Yoga
Email: mr.hyogx@gmail.com
Blog: http://rizkionline.blogspot.com