Sunday, December 20, 2009

Melawan Diri Sendiri

Sebenarnya yang harus ditakutkan dalam hidup ini adalah bukan apa yang kita takutkan, tetapi rasa takut itu sendiri. Rasa takut yang ada di dalam diri. Contohnya adalah seseorang yang pernah mengalami suatu peristiwa yang tidak menyenangkan di dalam hidupnya. Biasanya seseorang akan mengalami perasaan yang sama ketika terjadi suatu keadaan yang mirip dengan peristiwa buruk yang pernah ia alami sebelumnya. Padahal belum tentu sama dan belum tentu tidak menyenangkan, bisa jadi malah sebenarnya itu adalah sebuah kesempatan yang seharusnya jangan dilewatkan.

Contoh nyata adalah seseorang yang pernah mengalami kecelakaan, mungkin ada sebagian yang menyatakan tidak akan pernah membawa kendaraan bermotor lagi dalam hidupnya. Atau orang yang pernah jatuh dari tempat yang tinggi, setelah selamat bersumpah tidak akan berada di tempat-tempat yang tinggi lagi dalam hidupnya. Atau orang yang pernah disakiti oleh temannya, maka selamanya menganggap temannya adalah orang yang buruk dan tidak pernah akan memaafkannya. Jika ini yang terjadi, maka berarti pikiran telah dikalahkan oleh perasaan takut yang berlebihan.

Antara pikiran dan perasaan harulah seimbang. Jika pikiran yang terlalu berlebihan, maka akan cenderung menjadi orang yang kaku dan tidak menyenangkan. Namun jika perasaan yang digunakan terlalu berlebihan, maka akan cenderung buta dan menutup mata terhadap kenyataan yang ada.

Ketika kita pernah mengalami sebuah peristiwa yang buruk di dalam hidup kita, lalu kita selamat dari peristiwa tsb, maka seharusnya kita berinstrospeksi dengan menggunakan akal sehat. Apa yang menyebabkan peristiwa tsb. terjadi, kesalahan-kesalahan apa yang pernah kita perbuat? Kemudian bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Setelah itu jika suatu keadaan yang sama terjadi kembali kita sudah siap dan yakin dan berani menghadapinya. Jika tiba-tiba perasaan takut itu kembali datang, sedangkan segala persiapan sudah matang, segala kesalahan dan kemungkinan kegagalan sudah diperhitungkan. Maka, katakan pada diri sendiri, pergilah kau rasa takut, aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk ini. Dan kau datang hanya untuk mengganggu aku, tidak ada alasan untuk kehadiranmu. Jika rasa takut tidak juga hilang, maka tetap lakukan saja apa yang sudah direncanakan. Abaikan rasa takut itu dan tunjukkan rasa berani. Kalaupun tindakan yang telah kita lakukan tidak menghilangkan rasa takut, maka sebenarnya kita sudah mengalahkannya dengan tindakan. Dan tindakan positip yang terus-menerus akan mengikis habis rasa takut tersebut.

Monday, November 23, 2009

Mencuri Start

Lama juga ga menyapa sahabat-sahabat bloggerku (padahal baru kira2 1 Minggu kalee..), tapi karena ngeblog udah kebiasaan jd kerasa lamaaa banget, maklum beberapa hari ini tugas-tugas kul lumayan padat banget. Padahal banyak yang ingin dilakukan di dunia Online ini, tapi ya namanya waktu harus diatur kan? Ok, deh lanjut nih lagi ada ide tulisan baru, selamat menikmati, judulnya " Mencuri Start".

Mencuri adalah perbuatan yang dilarang dalam agama. Tetapi ada mencuri yang baik, salah satunya adalah mencuri salam. Yaitu ketika mendengar ada orang yang mengucap salam tetapi tidak ditujukan kepada kita, maka kita jawab saja salam itu dalam hati berniat mendoakan orang tsb. walaupun ia tidak mengetahuinya. Nah, ada lagi nih mencuri yang baik, yaitu mencuri start. Tapi, jangan dipraktekkan di dunia olahraga ya :), nanti malah diskualisikasi, eh gimana nulisnya? diskualifikasi, bener ga? Lalu apakah mencuri yang baik itu? Yang namanya mencuri adalah perbuatan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain kan? Betul, tetapi beda antara mencuri yang baik dengan mencuri yang jahat adalah pada perbuatannya. Mencuri yang baik adalah melakukan perbuatan yang positif tanpa diketahui orang lain, tetapi mencuri yang jahat adalah melakukan perbuatan yang negatif tanpa diketahui orang lain.

Mencuri start, adalah melakukan suatu aktifitas positif ketika orang lain belum mulai melakukannya. Sehingga kita akan memiliki kesiapan yang lebih matang dibandingkan orang lain. Di bawah ini beberapa contohnya:

1. Anak Sekolah

Untuk anak-anak sekolah, ketika di awal semester baru, ketika teman-teman masih santai saja mengikuti pelajaran sesuai petunjuk guru, ada anak yang sudah rajin membaca, mengerjakan latihan dan bahkan menyelesaikan buku pelajaran tsb. Bahkan ia sudah membaca buku-buku lain di luar buku sekolahnya. Sehingga, ketika menghadapi ujian anak ini tentunya 'santai-santai' saja sementara teman-temannya sibuk membaca.

2. Belajar Bisnis

Para mahasiswa/pelajar ketika mereka sibuk hanya belajar dan belajar dari buku, modul, membuat laporan, mengejar nilai tertinggi dalam kuliah. Ada beberapa teman yang biasa-biasa saja dalam pelajaran, atau ada juga yang bagus kuliahnya, namun selain itu mereka ini juga menyelingi kegiatan kuliahnya dengan belajar bisnis kecil-kecilan. Tentunya dengan tidak mengganggu kegiatan kuliah. Walaupun memang ada saja yang kuliahnya terganggu, karena sangat fokus di bisnisnya, tetapi tidak masalah karena dalam bisnis yang dikelola mereka sukses besar. Orang yang telah belajar berwirausaha akan lebih siap menghadapi kehidupan sebenarnya setelah lulus kuliah, dibandingkan yang hanya mengejar nilai semata.

3. Pertandingan Olahraga

Jika kita perhatikan, atlet yang berhasil meraih prestasi puncak tentunya telah mempersiapkan diri jauh sekali dari hari pertandingan itu dimulai. Bahkan mungkin ia telah memulainya beberapa saat setelah ia kalah dalam pertandingan di suatu musim. Misal di suatu musim olahraga yang dilaksanakan 4 tahun sekali, pada tahun tersebut ia tidak meraih prestasi puncak. Maka, di saat para atlet berhasil meraih prestasi dan berpesta dengan kesenangan dan kemenangan. Atau beberapa atlet lain yang kalah sedang kecewa dan sedih, ia sudah menginstrospeksi diri, mempersiapkan diri dan berlatih rutin untuk menghadapi 4 tahun berikutnya.

Baik, itu saja dulu. Eh, tapi satu hal lagi, mencuri start itu baik, tetapi akan lebih baik lagi jika sambil mengajak orang lain sama-sama mencuri start. Sehingga kesuksesan bersama yang akan diraih. Bukan kesuksesan indivisu semata. Teman-teman ada yang mau menambahkan contoh lainnya? Boleh, ditunggu pesannya di bawah ini ya...

Sunday, November 8, 2009

Prioritas Utama

Ada kalanya dalam suatu episode kehidupan, kita harus memfokuskan diri pada satu hal terpenting dalam aktivitas kita. Dan untuk sementara waktu meninggalkan kegiatan lain yang penting juga tetapi tidak menjadi prioritas utama. Dikatakan sementara waktu, karena dalam jangka waktu tertentu kita memiliki deadline untuk menyelesaikan satu tugas terpenting di dalam kehidupan kita, yang tidak dapat dicampuradukkan dengan kegiatan lain karena tidak cukup waktu, tenaga dan pikiran untuk sama-sama menyelesaikannya. Walaupun dalam pikiran kita banyak yang dapat kita kerjakan, namun pada kenyataannya waktu begitu sempit sehingga kita harus memilih. Tujuannya adalah agar target terpenting itu dapat terselesaikan dengan baik dan sukses. Jika target itu sudah tercapai maka kita kembali membuka diri pada aktivitas-aktivitas penting lainnya.

Seperti yang telah disampaikan oleh dosenku dalam perkuliahan, bahwa kita harus tahu diri, tahu waktu, dan tahu tempat agar kehidupan kita dapat menggapai kesuksesan. Tahu diri artinya mengetahui siapa saya, apa posisi dan kewajiban pokok saya? Tahu waktu artinya kita mengetahui kapan waktu kita bekerja, kapan waktu kita bersantai, kapan waktu kita beristirahat, kapan waktu kita beribadah, dll. Tahu tempat adalah kita dapat menyesuaikan tingkah laku kita dimanapun berada. Bagaimana sikap kita seharusnya saat di kantor, saat di rumah, saat di masyarakat, saat di perkuliahan, dll. Dengan demikian akan seimbanglah kehidupan kita.

Ketidaksuksesan biasanya akan terjadi manakala kita tidak tahu diri, tidak tahu waktu dan tidak tahu tempat. Sehingga kita tidak memiliki prioritas terpenting yang harus dikerjakan. Kegiatan apapun diikuti, ada tawaran ini dan itu semua diterima. Sehingga kita akan kelihatan sibuk sekali tetapi pada hal-hal yang tidak menjadi tujuan hidup. Akhirnya sibuk hanya tinggal sibuk saja, tanpa ada hasil yang mengarah pada fokus utama kita. Jadilah energi kita terkuras habis dan tersebar tetapi tidak menghasilkan apapun.


Sunday, November 1, 2009

Kebahagiaan Murni

Ingin melihat seperti apa kebahagiaan yang murni? Gampang, lihatlah anak kecil atau bayi yang sedang bermain. Mereka tertawa riang gembira tanpa beban. Apa yang membuat mereka tertawa? Ternyata hanya karena permainan-permainan kecil yang bagi orang dewasa tidaklah menarik tetapi bagi mereka sangat membahagiakan.

Sepulang kerja, badan masih agak penat karena seharian beraktivitas, ditambah lagi perjalanan pulang dari Suralaya ke Cilegon yang memakan waktu kurang lebih 35 menit menggunakan kendaraan motor. Sore hari begitu penuh sesak terutama kendaraan roda dua bermesin ini. Kebanyakan para karyawan pulang kerja di waktu yang bersamaan. Sehingga menimbulkan kepadatan, terutama ketika mulai memasuki daerah Damkar, bunderan kampus teknik Untirta sampai ke Simpang Tiga Cilegon. Namun, beruntung setiap hari lalu lintas lancar saja di kota baja ini, tidak seperti di ibukota Jakarta yang semua orang sudah tahu kemacetannya seperti apa.

"Baaaa...eee...oooo, baaa..ee..ooo..!!!", sapaku pada buah hatiku, Naureen Hamidah atau si Olen. Perasaan penat hilang seketika melihat senyum dan tawanya yang polos. Kuambil sebuah wadah bekas kosmetik kecil yang berbentuk bulat, lalu aku gelindingkan di dekatnya.

"Tuk..utuukk..utuukkk...tung...!", aku berceloteh sambil menggelindingkannya, ketika wadah kosmetik tsb. berhenti aku berkata, "tung..". Seketika si Olen tertawa riang sambil berusaha mengejar wadah tsb. Kuulang-ulang permainan tsb. dan ia selalu tertawa melihat wadah tsb. menggelinding dan berhenti sambil aku teriakkan kata, "tuuungg...".

Yah, cerita di atas mengilhami aku untuk menuliskannya di blog ini. Bahwa ternyata kebahagiaan tidak dapat diukur dari materi, benda atau harta yang dimiliki. Tidak berarti orang yang memiliki banyak materi itu lebih bahagia daripada yang biasa-biasa saja atau bahkan kekurangan. Buktinya seorang anak kecil atau bayi dapat begitu gembira dan senang hanya dengan permainan wadah kosmetik yang digelindingkan seperti cerita tadi. Aku perhatikan si Olen juga senang sekali melihat kucing dan berusaha mengejarnya. Benda apapun yang bergerak selalu menjadi perhatiannya. Benda-benda yang bagi orang dewasa dianggap biasa saja. Namun bagi mereka benda ini memberikan kebahagiaan tersendiri. Tetapi sebetulnya bukan bendanya yang membuat mereka bahagia, tetapi kemurnian, kebersihan dan kepolosan jiwa itulah yang membuatnya gembira. Jiwa mereka tidak terkotori oleh hawa nafsu, ambisi dan keinginan yang banyak diderita oleh orang dewasa. Sehingga mereka bisa menikmati hal-hal kecil di sekitar dirinya.

Mendaki Gunung

Jika engkau sedang mendaki gunung yang sangat tinggi, jangan melihat dan memikirkan jalan panjang terjal dan tinggi yang akan kau daki. Tetapi perhatikan saja ke bawah langkah demi langkah terbaik yang kau lalui.

Jika kita sedang menempuh perjalanan menuju tujuan hidup yang panjang, jangan pusing memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Lakukan saja aktivitas yang terbaik pada hari ini.

Wednesday, October 28, 2009

Meluruskan Niat

Niat merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita. Niat adalah tujuan dan target yang hendak dicapai. Tanpa adanya niat maka kehidupan seseorang seperti berlayar tanpa kompas, peta, radar, tanpa pengetahuan akan rasi bintang. Sehingga tidak jelas tujuan yang akan diraih, hanya terombang-ambing mengikuti arah angin bertiup dan arah ombak menyeretnya. Mungkin ia hanya akan tenggelam di tengah laut dihajar gelombang dan badai, atau terdampar di sebuah pulau yang mematikan.

Mari kita tetapkan niat, tujuan yang ingin dicapai. Banyak sekali niat yang dapat kita tanamkan di dalam diri, seperti niat untuk mendapatkan harta, jabatan, wanita. Niat untuk mendapatkan pengakuan, status, kebanggaan. Niat untuk memperoleh kesejahteraan, kekayaan, kemudahan hidup. Niat untuk memperoleh gelar dan nilai ijazah yang tinggi. Tentunya masih banyak niat-niat yang lain di dalam hidup ini. Tidak ada yang salah dengan niat-niat ini, namun yang perlu diperhatikan adalah posisi dari semua niat itu tidak boleh melebihi niat untuk memperoleh keridhoan-Nya. Karena tidak akan ada gunanya semua niat itu tercapai jika tidak mendapatkan keridhoan Allah S.W.T.

Mari kita tempatkan niat karena Allah ini di tempat yang tertinggi. Sehingga kita belajar menjadi orang yang ikhlas dalam berbuat. Mengapa? Karena jika kita memposisikan niat yang lain di atas niat utama ini, maka bersiap-siaplah untuk merasa kecewa ketika niat itu tidak tercapai.

Dari Umar bin Khathab Ra. berkata : "Aku telah mendengar rasulullah saw.bersabda : Sesunggunya segala amalan itu tergantung pada niatnya. dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan rasulNya, ia akan sampai pada Allah dan RasulNya.dan barang siapa hijrahnya menuju dunia yang akan di perolehnya atau menuju wanita yang akan dinikahinya, ia akan mendapatkan apa yang dituju. (HR : Bukhari & Muslim)

Wednesday, October 21, 2009

Bisnis Dana Syariah

Alhamdulillah telah lahir sebuah program bisnis yang menggabungkan antara kecanggihan teknologi online dengan produk-produk syariahnya. Baru Launching tanggal 1 Agustus 2009. Tentunya dengan mengutamakan prinsip-prinsip syariah yang bersifat halal, jujur, disiplin dan bertanggung jawab. Ini tentunya sebuah kabar gembira bagi para pebisnis online yang mengutamakan kesejahteraan bersama.

Program ini bernama Dana Syariah yang bertujuan untuk mendorong masyarakat yang kekurangan modal sektor industri menengah ke bawah agar terbebas dari masalah permodalan. Selain itu juga sangat bermanfaat untuk membantu sesama dalam hal investasi atau mengembangkan usaha, masalah hutang, biaya pendidikan, pengobatan, kehidupan sehari-hari, kegiatan sosial, juga bagi yang menginginkan penghasilan passive income.

Produk dari Dana Syariah juga sangat bermanfaat, tidak hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk investasi di akherat. Di antaranya adalah E-book keutamaan shalat-shalat nafil, risalah qurban dan aqiqah, do'a-doa masnunnah, kisah-kisah yang memotivasi diri dan keimanan, dll. Terdapat juga berbagai E-book tentang sukses berbisnis online, script-script bisnis seperti toko online, bisnis dealer pulsa, random reseller, bisnis E-Commerce, dan masih banyak lagi semuanya lengkap disediakan bagi Anda yang memang serius ingin menekuni bisnis online. Perpaduan yang manis antara kecanggihan teknologi online dengan produk-produk syariah.

Salah satu keuntungan pada program bisnis Dana-Syariah ini adalah kita akan mendapatkan website investasi siap pakai secara gratis. Kita juga mendapatkan strategi dan panduan bagaimana cara mendapatkan hasil dari Dana-Syariah secara efisien.

Penjelasan secara lebih detail dan lengkap dapat sobat pelajari dengan mengklik link di bawah ini. Trims, semoga kita bisa sukses bersama, amin.

Bisnis Dana Syariah

Sunday, October 18, 2009

Menikmati Proses

Kita sering tidak sabar dengan proses yang harus dijalani, kita ingin cepat sampai pada hasil. Tetapi ketika hasil, tujuan, dan kesuksesan itu kita raih, kita menjadi rindu dengan proses, keadaan dan orang-orang yang berjuang bersama pada masa-masa sulit itu. Maka, tidak ada pilihan kecuali kita harus menikmatinya.

Saturday, October 17, 2009

Data-data yang Beterbangan

Terkadang aku memikirkan, bahwa di udara ini sedang beterbangan banyak sekali data dan informasi berupa sms, suara obrolan, film, gambar, dll . Namun kita tidak dapat melihatnya dengan mata. Kita baru dapat melihat, membaca atau mendengarnya jika data-data itu sudah ditangkap oleh peralatan elektronik dan digital. Data-data tsb. beterbangan dan bisa sampai tepat pada alamat yang dituju, misalnya no. telepon, alamat email, alamat blog, facebook, dll. Jarang sekali data itu menyangkut atau hilang dalam perjalanannya di udara. Andaikata kita bisa melihatnya dengan mata telanjang di udara, tentu berbagai rahasia komunikasi antar manusia dapat kita lihat di udara tsb.

Bayangkan, saat ini kita telah memasuki era komunikasi nirkabel (tanpa kabel). Karena lebih praktis, mudah berpindah tempat dengan tetap terhubung. Peralatan seperti telepon seluler, laptop yang terhubung ke internet, PDA, dll telah mulai menggeser fungsi dari telepon kabel.

Yang ingin dibahas dalam tulisan ini bukanlah tentang teknologi peralatan tsb. Tetapi hanyalah sebuah renungan kecil saja. Apa hikmah yang dapat kita ambil dari teknologi komunikasi udara tsb?

Artinya di udara ini tidaklah kosong. Ada medium yang mengantarkan data-data tsb. ke peralatan digital. Sedemikian canggihnya penemuan manusia hingga dapat melakukan komunikasi yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh manusia zaman dahulu kala. Tentunya ini membuka sedikit tabir tentang adanya alam gaib di dunia ini. Alam yang tidak bisa dilihat tetapi sebetulnya ada secara nyata.

Kita dapat menyimpulkan bahwa di udara ini terdapat data-data yang beterbangan dibawa oleh gelombang, sinyal dan frekuensi yang berbeda-beda. Kita mempercayainya walaupun kita tidak dapat melihatnya. Mengapa? Karena kita dapat menerima data-data tsb. lewat peralatan digital nirkabel kita. Lewat mana data-data itu sampai, jika tidak melalui udara?

Al-qur'an telah banyak bercerita tentang adanya Allah, para malaikat, adanya jin, adanya surga dan neraka, adanya hari pembalasan, adanya ruh, dll. Kita semua tidak dapat melihatnya dengan mata biasa. Tetapi kita dapat meyakini keberadaannya dari akibat yang terjadi. Misalnya adanya alam semesta dengan segala isinya ini tentu ada yang menciptakannya yaitu Allah S.W.T. Karena akal kita tidak akan dapat menerima keberadaan sesuatu tanpa ada yang menciptakannya. Akherat, walaupun kita tidak dapat melihatnya saat ini, tetapi kita meyakininya. Hari pembalasan itu ada, untuk menyelesaikan urusan antara manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia dan dengan sesama makhluk. Akal kita tidak bisa menerima seseorang yang berbuat jahat, bebas hidup di dunia ini penuh dengan kesenangan tanpa pernah tersentuh hukum, lalu mati begitu saja tanpa ada pengadilan di akherat untuk pertanggungjawaban.

Kesimpulannya alam gaib itu ada, bukan sesuatu yang diada-adakan, dia ada, hanya tidak terlihat, atau belum terlihat. Karena sesuatu yang ada tidak harus selalu terlihat. Kita telah tertipu dengan panca indera yang disebut mata. Padahal panca indera manusia itu bukan hanya mata, ada mata hati (batin). Benda-benda yang ada di dunia ini sebenarnya hanya bayangan yang kita lihat di otak melalui mata kita, bukanlah benda sebenarnya? Buktinya apa? Buktinya, jika mata kita ditutup semua benda itu tidak ada kan?

Saturday, October 10, 2009

Mendaur Ulang


Sampah tampaknya akan menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan di abad modern ini. Teknologi dan ilmu pengetahuan memang berkembang sangat pesat, namun ternyata manusia melalaikan efek sampingnya, yaitu sampah/limbah. Keseimbangan harus melalui siklus yang melingkar, seperti proses rantai makanan. Daun di makan ulat, ulat di makan ayam, ayam di mangsa harimau, harimau mati diuraikan oleh bakteri, lalu kembali ke alam menyuburkan tanah tempat tumbuh pohon dan tanaman. Terus berputar secara seimbang.

Manusia dengan akal dan daya pikirnya mampu menciptakan berbagai produk-produk yang memudahkan kehidupan. Seperti barang-barang elektronik dan digital, produk rumah tangga, kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, mainan, dll. Manusia terus berkreasi dan berproduksi, namun kita melupakan keseimbangan alam. Akibatnya tentu akan mengubah sifat alam itu sendiri. Hasilnya adalah pemanasan global yang mengakibatkan cuaca menjadi ekstrim, berbagai penyakit timbul, bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Ada mata rantai yang terputus, maka alampun bereaksi dengan caranya sendiri untuk menyeimbangkan keadaan ini, disebut hukum alam atau dalam Islam kita mengenalnya sebagai sunatullah.

Produk yang paling cepat mengalami perkembangan dan kemajuan saat ini adalah produk elektronik, digital dan kendaraan bermotor. Khusus untuk produk digital seperti komputer/notebook dan telepon seluler, setiap saat selalu saja kita mendengar ada fitur baru, keluaran baru, dengan kemampuan yang lebih tinggi, baik kapasitas memori, kecepatan, fitur, dll. Sehingga begitu membanjir di pasaran dan harganya semakin terjangkau. Sampai ke anak-anak SD pun telah memiliki produk yang bernama telepon seluler/handphone ini. Kemudian untuk kendaraan bermotor, nampaknya bangsa Indonesia menjadi pasar empuk bagi para produsen kendaraan bermotor. Mereka terus berinovasi, membuat kendaraan yang semakin canggih, bergaya sport, dengan berbagai kemampuan dan teknologi baru. Sehingga dapat kita melihat fenomena di jalanan, khususnya kendaraan bermotor roda dua, begitu sesak jalan raya, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Bahkan setiap tahun, kendaraan roda dua ini menjadi favorit untuk pulang kampung, mudik di hari lebaran. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua.

Saya berpikir, jika setiap saat produk-produk ini terus membanjiri pasaran, dengan mudah orang membeli produk baru yang lebih canggih. Maka, kemana perginya produk-produk yang lama, tidak terpakai karena sudah rusak? Apakah negeri kita akan menjadi sampah barang-barang elektronik dan digital? Sedangkan barang-barang ini tidak mudah untuk diuraikan begitu saja oleh alam. Karena mengandung zat-zat yang berbahaya seperti timbal, dan bisa mengganggu kesehatan serta kecerdasan otak. Kita dapat membacanya di situs kapanlagi..

Teknologi ke depan, nampaknya harus mulai memperhatikan keseimbangan alam ini. Harus mulai ada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulang limbah. Baik limbah rumah tangga dan limbah elektronik. Alhamdulillah ini sudah mulai dilaksanakan oleh IBM, salah satu vendor komputer terbesar. Dapat kita baca pada situs republika online..

Peluang perusahaan-perusahaan yang ingin bergerak dibidang pendaur ulang limbah akan sangat besar. Karena akan menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan hidup nyaman, bebas dari polusi. Sebagaimana kita melihat, terutama di daerah perkotaan, sampah banyak terdapat di tempat-tempat kumuh, sungai, bahkan di jalan-jalan. Begitu sesaknya sehingga untuk membuang sampah saja sulit. Akhirnya mengambil jalan pintas dengan membuangnya ke jalan atau ke sungai. Akhirnya jalanan menjadi bau, tidak sedap, sungai menjadi kotor dan hitam airnya.

Bagi warga biasa seperti saya, minimal kita berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak sembarangan membuang sampah, terutama sampah plastik yang tidak mudah diuraikan. Merawat barang-barang elektronik yang masih layak dipakai. Mematikan listrik, lampu, televisi, kipas angin, komputer jika sedang tidak digunakan. Ketika menyalakan pompa air, segera matikan listriknya jika sudah penuh agar tidak terjadi pemborosan. Jika setiap orang melakukan ini, maka kita sudah ikut serta menjaga dan merawat bumi tempat kita tinggal.

Demikian tulisan kecil ini, semoga bisa bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran dari seorang warga planet bumi.

Friday, October 9, 2009

Cara Cepat Versus Cara Konsisten

Maksud dari judul posting ini adalah bahwa ada 2 tipe orang dalam meraih kesuksesan. Yang pertama adalah jalur instant, yang kedua adalah dengan sabar dan perjuangan. Sobat tentunya sudah mengetahui bahwa cara kedualah yang akan bertahan lama dan eksis.

Baik, saya akan memberikan beberapa contoh-contoh nyata perbandingan kedua hal di atas.

a. Air

Air yang dimasukkan ke dalam kulkas. Ternyata proses pembekuan air itu tidaklah sekaligus, namun sedikit demi sedikit membentuk kristal-kristal kecil yang saling tersusun rapih. Sehingga ia menjadi struktur yang kuat.

b. Fast Food versus Slow Food

Lihatlah makanan-makanan yang diproses secara Fast Food, ternyata kebanyakan tidak sehat dan bergizi. Karena banyak mengandung kalori dan zat-zat yang merusak dan tidak diperlukan oleh tubuh.

c. Sistem Kebut Semalam (SKS)

Bagi mantan mahasiswa/i tentu sudah paham maksudnya. Ya, ketika akan menghadapi ujian, semalam penuh buku dan catatan yang tebal dibaca. Sambil minum kopi supaya tahan untuk tidak tidur. Hasilnya sudah dapat kita kira. Bandingkan dengan mahasiswa/i yang dengan tekun mencicil dalam mempelajari mata kuliah setiap harinya sedikit demi sedikit. Ketika akan menghadapi ujian, sudah siap dan penuh keyakinan.

d. Membaca Al-qur'an

Di dalam ajaran Islam sendiri, membaca Al-qur'an itu tidak harus sekaligus banyak dalam 1 hari. Tetapi Allah lebih menyukai yang sedikit tetapi berkelanjutan. Konsisten setiap harinya membaca Al-qur'an.

e. Antri

Bandingkan antara loket yang pesertanya antri dengan loket yang pesertanya saling mendahului. Tentunya loket yang pertama akan lebih cepat selesai dibandingkan loket kedua. Loket kedua akan membutuhkan waktu lebih lama dan bahkan mungkin akan mengakibatkan perselisihan dan kekacauan.

f. Uang

Orang yang berjuang untuk mendapatkan uang dengan cara cepat biasanya akan cepat juga kehilangan uangnya. Karena ia mendapatkannya tanpa memiliki skill/pengetahuan untuk mengelola dan memanfaatkannya. Misalnya, saya pernah menonton sebuah acara di stasiun TV swasta tentang seseorang yang ingin menjual ginjalnya agar segera mendapat uang dalam jumlah besar. Di samping itu ada seorang pengusaha yang menawarkan pelatihan baginya agar bisa hidup mandiri. Sayangnya ia menyatakan untuk tetap lebih memilih untuk menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Demikian mungkin yang dapat saya contohkan, jika Anda memiliki contoh lain silahkan ditambahkan di bawah ini (kolom komentar). Terima kasih.

Tuesday, October 6, 2009

Hadapi...!

Salah satu hal yang tidak akan pernah berhenti sepanjang kehidupan manusia adalah masalah. Tidak ada satupun manusia yang hidup tanpa merasakan adanya masalah. Masalah dan kesulitan hidup terkadang membuat stress, pusing dan jika menjadi kronis akan mengacaukan cara berpikir seseorang. Akibatnya mengganggu secara mental dan spiritual.
Sebenarnya tidak ada pilihan di dalam hidup ini kecuali hadapi masalah itu. Dekati ia dan lawan, bukan malah menjauhi dan lari dari masalah. Karena kita tidak akan pernah selesai dari masalah jika kita lari, justru masalah itu akan semakin menumpuk dan mengejar kita.

Para ustadz dan motivator sering mengatakan bahwa yang menjadi masalah bukanlah masalah itu sendiri, tetapi masalahnya adalah bagaimana reaksi kita dalam menghadapinya. Orang yang benar reaksinya, akan berpikir bahwa masalah hidup adalah tantangan yang harus diselesaikan, seperti dalam games-games elektronik. Dalam games terdapat level-level yang harus dilewati, sehingga dapat menamatkan permainan. Betapapun sulitnya suatu level, nampaknya para gamers selalu senang dan semangat mencari jalan keluarnya, karena menyenangkan bagi mereka. Jika menyerah dan berhenti maka game over namanya. Masalah adalah tantangan yang mengasyikkan, tetapi bukan berarti kita mencari-cari masalah dalam hidup ini. Masalah tidak untuk dicari, tetapi jika menemui masalah, hadapi dengan berani.

Allah S.W.T tentunya mengetahui sebatas mana kemampuan manusia dalam menghadapi masalah. Dia tidak akan memberikan beban yang 'over load' kepada manusia. Justru maksudnya adalah untuk menaikkan derajat keimanan, level dan pangkat kita di hadapan-Nya.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S 2 ayat 286).

Jadi, tidak perlu panik menghadapinya. Tenangkan hati dan pikiran, tingkatkan keyakinan kepada-Nya. Pelajari jalan keluarnya dan hadapi!

Posting ini untuk memotivasi diri sendiri dan alhamdulillah jika ada yang membacanya mudah-mudahan bisa bermanfaat. Silahkan jika ingin komentar di bawah ini...trims.

Sunday, October 4, 2009

Jogging Track Krakatau Steel Group


Hmmm...Minggu pagi memang paling asyik bersantai bersama keluarga. Salah satu favoritku adalah lari-lari pagi di komplek KS, murah meriah dan sehat. Yah, setelah bekerja selama seminggu perlu juga tuk recharge nih badan...Biasanya sih lari-lari di stadion KS, tapi pagi ini mau coba track baru yang lumayan asyik, yaitu Jogging Track dan Agrowisata Krakatau Steel Group yang berada tepat di sebelah stadion.

Banyak juga orang-orang yang sudah datang ke tempat ini. Cukup menyenangkan, sebuah track yang meliuk melingkar diantara pohon-pohon dan sawah. Di beberapa pojok track terdapat bunderan yang disediakan bangku untuk sekedar duduk bersantai atau beristirahat. Di tengah-tengah terdapat sebuah saung kecil yang menghadap ke sawah dan lapangan Bapor KS. Di dekat saung ini juga terdapat jalur/track khusus untuk memijat kaki. Track ini di susun lurus memanjang dua jalur, terdapat batu-batu kecil yang lumayan tajam jika kita berjalan di atasnya. Jika tidak terbiasa agak sakit juga berjalan di atasnya. Lumayan, untuk kesehatan bagi penderita rematik. Namun juga bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit. Karena seperti kita ketahui, di kaki terdapat banyak syaraf yang terhubung ke organ tubuh tertentu. Seperti orang Badui yang selalu bertelanjang kaki kemanapun pergi, mereka semua rata-rata kebal penyakit.

Senang sekali rasanya bersama istri dan si kecil Naureen. Sempat juga foto-foto sejenak di saung dan track jogging. Wah, mustinya tempat-tempat seperti ini dipertahankan, jika perlu dibangun yang banyak. Kita memerlukan lahan hijau untuk mengimbangi pemanasan global terutama di daerah perkotaan yang banyak terdapat pabrik, asap kendaraan, limbah, dll. Semua itu tanpa disadari telah meracuni manusia sendiri. Akibatnya adalah berbagai penyakit datang menyerang manusia 'modern'.

Ok, sekian dulu posting hari ini, yang mau kirim-kirim komentarnya di bawah ini ya....

Friday, October 2, 2009

Gempa di Sumatera Barat


Rabu sore sekitar pukul 17:15 terjadi gempa dengan kekuatan 7.6 skala richter di Sumatera Barat. Padang adalah daerah yang mengalami penderitaan paling besar akibat peristiwa alam tsb. Gempa ini terasa juga hingga ke negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Bayangkan, di sore hari ketika masyarakat masih sibuk beraktifitas, ada yang di gedung-gedung perkantoran, hotel, mall, rumah, jalan, tiba-tiba bumi bergoncang dengan begitu dahsyatnya. Mengakibatkan ribuan rumah rusak parah, bahkan rata dengan tanah, beberapa mengalami kebakaran. Wargapun panik dan berhamburan ke jalan, mengakibatkan kacaunya lalu-lintas, suara sirene meraung-meraung, warga lari ke bukit karena khawatir akan terjadi bencana Tsunami. Bahkan sebuah hotel terbesar di Padang dengan 3 lantai ambruk, mengakibatkan 200 orang terjebak dalam timbunan reruntuhan. Ibu-ibu ada yang menangis kehilangan suaminya, anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Kemudian listrikpun padam, sehingga dalam suasana mencekam, di malam hari tanpa adanya penerangan, ditambah lagi hujan, saudara-saudara kita kebingungan mencari perlindungan.

Pertanyaannya adalah, bagaimana jika itu semua terjadi di tempat kita, pada orang tua, anak-anak, suami dan istri kita? Maka, sudah sepantasnyalah bagi kita sebagai satu bangsa yang besar untuk dapat memberikan bantuannya. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Ada yang berangkat menjadi relawan, menyumbang dengan harta berupa uang, pakaian, makanan dan obat-obatan. Tidak lupa juga bersimpati dengan do'a.

Maut memang salah satu yang menjadi rahasia Allah. Manusia tidak pernah dapat mengetahui kapan datangnya. Jika belum waktunya, bencana sedahsyat apapun tidak akan menyebabkan kematian bagi dirinya. Seorang ibu yang selamat dari reruntuhan hotel ketika mengikuti kegiatan training di antara 35 orang lainnya membuktikan itu, walaupun ia mengalami cedera di wajah, kaki dan punggungnya. Ia dapat diselamatkan dan diangkat dari reruntuhan. Sebaliknya, dalam keadaan alam yang tenang, tubuh yang sehat, bisa saja seseorang meninggal dunia begitu saja jika memang sudah waktunya.

Kita memang dipesankan oleh Rasulullah agar jangan melakukan sesuatu yang dapat menghilangkan nyawa sendiri, namun jangan pula kita takut menghadapinya. Karena maut adalah sesuatu yang pasti terjadi. Yang menjadi masalah adalah apakah kita telah siap menghadapi peristiwa panjang yang akan dialami setelah kematian? Siapkah kita menjawab pertanyaan malaikat kubur? Siapkah kita mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan di dunia?

Tidak ada jalan lain bagi manusia, makhluk yang lemah kecuali kembali kepada-Nya. Bencana adalah sarana kembalinya hati manusia kepada sang Pencipta. Sarana kembali tersungkur sujudnya kepala ini. Sarana persatuan ummat manusia yang senang bertikai. Sarana merenungkan kembali tujuan penciptaan manusia. Yakni untuk ta'at, tunduk dan beribadah kepada penggenggam alam semesta. Dia yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada, dialah Allah S.W.T.

"Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Allah)." (QS. 51:56)

Wednesday, September 30, 2009

Sediakan Waktu untuk Cita-citamu

Setiap orang dalam hidup tentunya memiliki cita-cita. Sebuah tujuan atau goal yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tetapi tidak banyak manusia yang mau menyediakan waktu untuk cita-citanya tsb. Sehingga lebih banyak orang-orang yang hanya bermimpi dan bermimpi tanpa pernah terus melangkah untuk menggapainya.

Orang yang telah menentukan tujuan hidupnya secara jelas dan tertarget tentunya dapat melihat jalan yang terbentang panjang menuju cita-citanya tsb. Dalam jalan itu, ia sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan menghadapi berbagai resikonya. Ia selalu menyediakan waktu untuk melakukan yang terbaik menuju goal hidup. Rutin, fokus dan terarah adalah kuncinya.

Memiliki berbagai alasan dan menunda pekerjaan adalah salah satu ciri orang yang jauh dari keberhasilan menggapai cita-citanya.

“Saya terlalu sibuk dan lelah…”. Ini merupakan alasan yang sering kita mendengarnya. Terkadang kita ini sibuk pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan tujuan hidup. Atau mungkin memang kita belum menentukan target hidup. Akhirnya kita terus sibuk dan sibuk tetapi tidak terarah dan tidak jelas hasil yang ingin dicapai. Ini terus terjadi sampai akhirnya tanpa terasa usia sudah terlalu tua ketika menyadarinya. Teringat cerita Nasrudin Affandi yang diminta tolong untuk mengangkat sebuah batu, ia mengatakan, “Saya akan mengangkatnya nanti …”. Terus ia menundanya karena tidak yakin dengan kekuatannya hingga ketika sudah tua ia berkata, “Saya mau mengangkatnya sekarang, tetapi saya sudah tidak kuat…”.

Maka, tidak ada pilihan lain kecuali segera tentukan tujuan hidup, baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jika sudah menentukan, jangan hanya diam, sediakan waktu untuk melakukan perjalanan menuju cita-cita tsb. Tidak malas dan menundanya dengan berbagai alasan, karena jika tidak mungkin kita hanya akan numpang lewat saja dalam kehidupan di dunia ini tanpa memberikan sesuatu yang berarti bagi kehidupan. Itu artinya adalah kesia-siaan yang membuat hidup menjadi merugi.


Sunday, September 27, 2009

Tidak Ada yang Sempurna

Sebuah peribahasa mengatakan bahwa "tiada gading yang tak retak" yang berarti tidak ada yang sempurna di dunia ini. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap orang dilahirkan dengan bidang dan keahlian yang berbeda-beda. Semua itu dengan tujuan agar manusia dapat saling mengenal dan bekerja sama. Jadi tidak ada yang pantas untuk disombongkan apapun prestasi yang telah kita peroleh. Semua itu tidak akan berhasil dicapai tanpa bantuan orang lain dan tentunya atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Teringat kata-kata guruku ketika di sekolah dasar yang pernah mengatakan bahwa kita tidak mungkin dapat bertahan hidup tanpa bantuan orang lain. Misalnya rumah dimana kita tinggal yang diperoleh dengan keringat hasil kerja tidak akan pernah bisa berdiri jika tidak dikerjakan oleh seorang pekerja bangunan. Nasi yang ada dipiring telah melalui proses yang panjang hingga tersedia di meja makan kita. Mulai dari membajak sawah, menyemai, mengairi, menjaganya dari hama, hingga panen dan dipasarkan tentunya telah melibatkan orang banyak.

Tidak ada satupun manusia yang seperti superman yang mampu mengerjakan segala sesuatu dengan kekuatannya sendiri. Jika ada orang yang mengatakan tidak membutuhkan orang lain, coba kita bertanya padanya, siapa yang akan menguburkan jasadnya nanti bila ia meninggal dunia. Apakah ia mampu menguburkan sendiri jasadnya?

Semua yang bernama makhluk memiliki ketidaksempurnaan. Yang sempurna dan pantas untuk sombong hanya Allah S.W.T yang Maha Berdiri Sendiri tanpa perlu bantuan siapapun.

“..angkuh dan sombong itu adalah pakaian Allah, siapa yang menyaingi pakaian-Nya. Allah Ta'ala akan menyiksanya. (HR. Muslim) “

Friday, September 25, 2009

Busana Muslim Berkualitas

Masih dalam suasana lebaran Idul Fitri 1430 H, saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, semoga segala amal ibadah kita selama bulan suci Ramadhan diterima oleh-Nya, dan semoga juga diberi kesempatan untuk berjumpa kembali dengan bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini pada tahun yang akan datang, amin.

Salah satu kebiasaan ummat Islam di hari lebaran adalah mengenakan pakaian yang serba baru. Walaupun tidak menjadi kewajiban, akan tetapi merupakan suatu kebahagiaan tersendiri jika melihat saudara-saudara kita dapat mengenakan pakaian baru di hari yang fitri ini.

Walaupun sudah lewat beberapa hari lebaran, namun tidak ada salahnya kalau kita ingin membeli baju baru untuk diri sendiri atau sebagai hadiah/kado bagi sahabat dan keluarga. Sebagai seorang muslim, tentunya pakaian harus sesuai dengan yang disyariatkan, yaitu menutup aurat. Namun tentunya ingin juga tetap mengikuti mode dan gaya yang terkini/modern. Alhamdulillah, kini banyak sekali tersedia bermacam-macam busana muslim yang dapat menjadi pilihan sesuai selera kita. Tentunya dengan bahan yang bermutu dan berkualitas tinggi. Saya mendapatkan informasi sebuah alamat website yang menjual busana dan baju muslim. Contoh busana muslim yang ada adalah baju koko Shafa, busana muslim Elfadha, mukena Amaly lengkap dengan paket tas eksklusif, sajadah dan bergo, songkok Awing.

Ibu Ati Wicaksono, seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak laki yang masih balita. Setelah satu tahun lebih berjualan baju hamil di MomsMiracle.com, kemudian memberanikan diri untuk membuka toko online yang kedua, khusus berjualan busana muslim yaitu ButikAqilla.com.

ButikAqilla.com beralamat sama dengan MomsMiracle.com yaitu di Citra Raya blok M1 No.3 Cikupa Tangerang. Silakan bagi yang ingin mampir dapat melihat langsung koleksi busana muslimnya. Dapat juga memesan secara online dengan mengirim sms/telepon atau email. Tentang detailnya secara lengkap silahkan kunjungi alamat websitenya.

Tuesday, September 22, 2009

Selepas Ramadhan

Apa indikator dari keberhasilan kita menjalani latihan di bulan Ramadhan? Tentunya peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah S.W.T. Seseorang yang telah melaksanakan latihan satu bulan penuh tentunya diharapkan kemampuannya akan meningkat, bukan malah sebaliknya. Tetapi begitulah keadaan yang kita lihat setiap tahun berulang-ulang. Di bulan suci Ramadhan orang beramai-ramai pergi ke Masjid untuk beribadah. Al-qur’an rajin dibaca hingga khatam dan dikaji. Shalat malam dan shalat-shalat sunnah, dzikir, zakat dan shadaqoh, semuanya begitu terasa. Tetapi apa yang terjadi setelah bulan Ramadhan usai? Atau bahkan pada setengah perjalanan bulan Ramadhan? Dapat kita saksikan sendiri.

Selepas bulan Ramadhan, kepadatan jama’ah shalat wajib, khususnya di waktu Isya kembali normal (walaupun seharusnya tidak hanya di waktu Isya saja), sama seperti arus mudik. Ke mana para sahabat kita yang di bulan suci kemarin bersama-sama menghadiri shalat berjama’ah? Jumlahnya berkurang begitu drastis. Lalu apa hasil dari latihan selama ini? Apakah ini hanya ritual tahunan belaka yang sama saja seperti budaya dan adat-istiadat lainnya? Tentu kita tidak mengharapkan demikian. Ramadhan bukanlah bulan pengekangan sesaat dari hawa nafsu, yang jika telah usai kembali menjadi liar dan merusak. Tetapi Ramadhan adalah sarana pelatihan untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya.

Pertarungan sesungguhnya baru akan dimulai selama 11 bulan ke depan. Pertarungan melawan hawa nafsu yang tidak pernah berakhir. Maka, seharusnya kita pertahankan atau bahkan tingkatkan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah dikerjakan selama bulan suci Ramadhan sehingga terasa hasilnya.

Demikian, semoga tulisan singkat ini cukup bermanfaat untuk memotivasi khususnya pribadi penulis sendiri dan siapapun yang membacanya. Terima kasih, kirim-kirim komentarnya ya di bawah ini…

Alam Pikiran dan Alam Kenyataan

Kita sebenarnya hidup di dua alam yang berbeda, yaitu alam pikiran dan alam kenyataan. Orang yang sukses adalah orang yang seimbang antara alam pikiran dan alam kenyataannya. Artinya apa yang ada dipikirannya atau dapat juga disebut impiannya itu sama dengan apa yang dialaminya secara nyata. Dengan kata lain ia mampu mewujudkan impian hidupnya.

Sedangkan orang gagal, apa yang ada dipikirannya tidak sama dengan apa yang dialaminya dalam hidup. Impiannya besar, keinginannya banyak, tetapi pada kenyataan hidupnya tidak satupun mimpi itu terwujud. Sehingga yang ada pada dirinya adalah penderitaan dan disiksa oleh pikiran dan impian tersebut.

Mengapa bisa seperti itu? Sederhana saja jawabannya, yaitu tindakan. Orang yang sukses adalah orang yang segera berbuat, bertindak, tidak menunda untuk meraih impiannya. Sedangkan orang yang gagal adalah orang yang malas, tidak berbuat karena terlalu banyak pertimbangan atau takut melangkah. Sehingga impiannya hanya sebatas khayalan, karena tidak ada kemauan untuk mewujudkannya. Akhirnya ia hanya membangun kerajaan di alam pikirannya saja, tidak di dunia nyata.

Coba saja Anda praktekkan, dalam 1 hari diam saja tidak melakukan kegiatan apapun, padahal tugas dan kewajiban Anda banyak. Pasti yang hadir ke dalam jiwa adalah kegelisahan dan pikiran yang tidak menentu. Walaupun fisik Anda diam, beristirahat dari aktivitas, tetapi jiwa Anda gelisah karena merasa ada tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan. Bandingkan jika Anda bergerak, berbuat sesuatu, menyelesaikan tugas dan kewajiban, maka ketenangan jiwa yang didapatkan. Walaupun fisik lelah, tetapi jiwa Anda tenang dan beristirahat. Lihatlah perbedaan antara air yang tergenang dengan air yang mengalir, tentu lebih segar air yang mengalir. Air yang tergenang akan menjadi sumber penyakit, menjadi bau dan tidak segar.

Maka, seimbangkan impian di dalam pikiran itu dengan tindakan. Maka kesuksesan itu akan dicapai. Di dalam agama Islam juga iman saja tidak cukup bukan? Harus disertai dengan taqwa (melakukan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya).

"sesungguhnya Allah swt tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah nasibnya sendiri-sendiri..." (Q.S. Ar-Ra'd: 13)



Friday, September 18, 2009

Hari Raya Idul Fitri



Tanpa terasa bulan suci Ramadhan akan segera berlalu. Ada rasa sedih bahwa kita akan ditinggalkan oleh bulan yang benuh dengan rahmat, pahala dan ampunan. Bulan di mana ibadah dilaksanakan bersama-sama seluruh ummat Islam di dunia.

Kita akan memasuki hari raya Idul Fitri. Hari di mana bagi yang berhasil menjalankan ibadah shaum selama sebulan penuh merupakan hari kemenangan, hari yang fitri. Kembali suci seperti bayi yang baru lahir. Semoga segala amal kita selama bulan suci Ramadhan diterima oleh Allah S.W.T. Amin.

Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin

Wednesday, September 16, 2009

Mengatasi Bosan

Pernahkah Anda merasa bosan dalam menjalani hidup? Sebagai manusia normal pasti pernah bahkan mungkin sering. Saya sendiri sering merasa bosan, terkadang merasa apa yang telah dilakukan selama ini tidak ada artinya, mungkin sia-sia tanpa hasil. Pikiran jadi terbolak-balik, menjadi tidak fokus dan mengambang tidak jelas. Menjadi malas mengerjakan apapun, kalaupun dipaksakan mengerjakan tidak maksimal hasilnya. Menjadi serba salah dan plin-plan mengambil keputusan. Bagaimana mengatasinya?

Jika ini yang terjadi, mungkin setan sedang menyerang hati kita. Penyakit was-was yang selalu dibisiki oleh setan memang berbahaya. Ia merusak secara rohani dan pikiran. Maka yang harus dilakukan adalah berhenti sejenak dari pekerjaan dan rutinitas kita. Mungkin hati dan pikiran menjadi tumpul karena terus-menerus digunakan untuk bekerja dan bekerja. Walaupun memang bekerja itu ibadah. Saya coba berhenti sejenak, tinggalkan semua pekerjaan memusingkan, lalu mengambil air wudhu dan shalat sunnah (bisa Dhuha, Hajat, dll.). Lalu berdzikir, berdo'a, merenung dan membaca Al-Qur'an. Hasilnya? Alhamdulillah pikiran menjadi tenang kembali, tajam dan terfokus, keyakinan kembali menguat. Berangsur-angsur saya mulai bisa kembali melihat arah tujuan hidup saya, rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga hati kembali menjadi tenang.

Setelah hati menjadi tenang, berangsur-angsur mulailah bekerja kembali, jangan malah menjadi 'tenang' seterusnya. Karena ini juga jebakan setan, jangan terlena dengan ketenangan hati yang telah didapatkan. Kembali action dan bertindak. Ok, mungkin ini tips sederhana mengatasi rasa bosan (futur).

Tuesday, June 23, 2009

Optimalkan Waktu

Di saat waktu sempit begitu banyak yang harus dikerjakan, di dalam pikiran sering kita menginginkan waktu luang untuk beristirahat. Tetapi ketika waktu luang itu datang, kita malah bosan, bingung karena tidak ada yang bisa dikerjakan. Mengapa begitu?

Ini terjadi karena dalam berbuat dan bertindak kita hanya sekedar memenuhi permintaan, tuntutan dan keharusan-keharusan. Tanpa berpikir arah dan tujuan kita berbuat dan bertindak. Perbuatan-perbuatan kita hanya mengikuti arus dan ke mana arah angin bertiup. Sehingga ketika waktu terasa sempit dan mendesak kita bekerja keras untuk membereskan keharusan-keharusan itu. Tetapi ketika waktu luang datang, maka sikap dan perbuatan kita justru ikut meluang, melonggar seakan-akan menyesuaikan dengan kelonggaran waktu yang ada. Lalu ketika waktu sempit itu datang lagi, kembali kita bekerja dan bekerja memenuhi tuntutan dan keharusan-keharusan. Maka, jika seperti ini keadaannya berarti kendali hidup bukan pada diri sendiri.

Sesungguhnya setiap detik, menit, jam yang ada akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akherat kelak. Maka, bagi orang yang mengerti tentang hal ini maka tidak ada bedanya antara waktu luang dan waktu sempit. Setiap saat adalah berharga untuk beramal kepada-Nya. Kita tidak seharusnya berpikir bahwa kita memiliki pekerjaan tetap, tetapi sebaliknya berpikirlah untuk tetap bekerja, berbuat dan bertindak. Pekerjaan tetap tidak menjamin kebahagiaan dan kesuksesan, tetapi tetap bekerja dan memanfaatkan waktu dengan baik adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selamat liburan semester, tetapi tetaplah berkarya, berbuat dan bertindak.

Friday, June 12, 2009

Sepenuh Hati



Tidak ada pilihan lain dalam hidup ini kecuali memang harus berbuat dan bekerja secara penuh. Seseorang yang menghindar dari berbuat dan bekerja justru akan semakin dikejar oleh pekerjaan demi pekerjaan. Dan itu akan membuatnya menderita secara psikologis.

Banyak dari kita yang mungkin mendapatkan pekerjaan atau profesi yang tidak sesuai dengan keinginan pribadi. Tidak sesuai dengan cita-cita, tetapi tidak ada pilihan atau kemauan dirinya untuk keluar dari pekerjaan tsb. Sehingga yang terjadi adalah ketidakprofesionalan dalam pekerjaan. Akibatnya adalah bekerja secara asal-asalan, sembarangan, malas,yang penting asal tetap digaji. Itu terjadi karena tidak ada kecocokan antara hati dan pekerjaan.

Apakah Anda pernah mengalami hal seperti ini?

Jika jawabannya adalah ya, maka ada 3 pilihan yang dapat kita lakukan. Pertama, jika kita orang yang memiliki keyakinan tinggi maka segera keluar dari pekerjaan tsb. dan mencari pekerjaan sesuai impian. Pilihan kedua, tetap bekerja sambil Anda mencari peluang baru pada pekerjaan yang sesuai keinginan, namun tetap menjaga loyalitas pada pekerjaan awal sebelum beralih. Pilihan ketiga adalah belajar menyukai dan berbuat sepenuh hati pada pekerjaan tsb.

Ketiga pilihan di atas menurut saya tidak ada yang salah, semuanya benar sesuai keyakinan diri. Justru yang salah adalah jika kita tidak sepenuh hati, plin-plan dalam bekerja. Kita mengeluh dengan pekerjaan yang kita lakukan karena gaji yang minim misalnya, tekanan yang tinggi, waktu yang sempit, tidak menyukai bidang tsb. tetapi tetap saja bekerja walaupun tidak profesional. Karena hanya mengeluh tanpa membuat keputusan di antara ke-3 pilihan di atas. Tidak ada tindakan untuk mengubah diri, belajar dan berusaha. Jika ini yang terjadi maka ia hanya akan menjadi beban bagi perusahaan.

Saya akan membahas pada pilihan ke-3, yaitu belajar menyukai dan berbuat sepenuh hati pada pekerjaan tsb.

Pertama, kita harus sadari bahwa bekerja adalah ibadah kepada Allah S.W.T semata. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat. Jadi bukan hanya pertanggungjawaban di dunia kepada Bos atau Pimpinan saja. Karena pertanggungjawaban kepada bos biasanya bisa dimanipulasi. Tetapi pertanggungjawaban kepada Bos dari semua Bos yaitu Allah S.W.T tidak bisa dimanipulasi atau dimainkan datanya.

Nah, berangkat dari keyakinan tsb. mulailah kita belajar menyukai bidang apapun yang sedang kita kerjakan. Lakukan secara sepenuh hati 100%. Mungkin ketidaksukaan kita akan berubah menjadi kesukaan bahkan kecintaan. Dan setelah berubah menjadi kecintaan, maka Insya Allah akan diberi cabang-cabang jalan menuju kesejahteraan dan kelayakan hidup yang sangat banyak oleh-Nya. Melalui jalan yang tidak disangka-sangka...Amin.

KATA MUTIARA:

"Berbuatlah sepenuh hati dimanapun kita bekerja, karena itu adalah jalan untuk membuka peluang-peluang baru dalam hidup"

Saturday, April 18, 2009

Lupa Itu Nikmat

Pada tulisan yang lalu saya pernah menulis tentang sifat manusia yang membuatnya lalai, yaitu lupa. Lupa akan nikmat Allah, lupa akan hari kebangkitan, lupa akan negeri akherat, lupa akan mati. Itu semua adalah lupa yang berbahaya. Tetapi ternyata lupa juga ada yang berupa nikmat.

Coba kita bayangkan sejak kita lahir hingga menjadi seperti sekarang ini. Tentunya begitu banyak peristiwa, pengalaman hidup dan kesan yang tergambar dalam ingatan kita. Dan diantara sekian banyak peristiwa dalam lembar kehidupan itu ada yang menyenangkan, ada pula yang mengerikan, menyedihkan, memilukan, atau menakutkan. Tetapi Alhamdulillah Allah S.W.T membuat otak kita untuk tidak terus-menerus dalam keadaan mengingat kejadian menakutkan tsb. Dan ini adalah salah satu nikmat Allah dari jutaan nikmat lainnya. Bagaimana jika kita memiliki ingatan yang kuat terhadap peristiwa-peristiwa mengerikan secara terus menerus sepanjang hidup. Tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian, dan sangat tidak menyenangkan. Memang adakalanya dalam kondisi tertentu ingatan menakutkan itu akan muncul, tetapi dengan segera kita akan melupakannya kembali. Apalagi jika seseorang it uterus-menerus mendekatkan diri kepada Allah, tentunya ia akan berusaha membuat hari-hari yang dijalaninya menjadi semakin baik dan baik. Sehingga akhirnya lupa dan tidak mempedulikan lagi peristiwa buruk yang pernah menimpa dirinya.

KATA MUTIARA


Aku tidak menyesalkan masa lalu karena aku tidak dapat kembali kepadanya. Aku juga tidak merisaukan masa depan karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya melakukan yang terbaik pada hari ini di mana aku hidup dan yakin kepada-Nya.

Thursday, April 16, 2009

Caleg Gila



Wah, dah lama tidak menulis di blogku ini. Yah, terkadang ada jenuh juga namanya manusia, tetapi sekarang lagi pengen nulis lagi nih, eh lebih tepatnya ngetik...

Hmmm...yang menarik perhatianku adalah tentang pemilu legislatif yang baru saja berlangsung di negeri multi partai ini 9 April 2009 lalu. Sungguh fenomena yang aneh menurut kacamata orang normal melihat dan mendengar tingkah polah para caleg yang gagal memperoleh suara. Ada yang gila, stress, sumbangan yang telah diberikan diminta lagi hanya karena tidak terpilih, bahkan ada yang sampai meninggal dan bunuh diri.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan bangsa ini. Begitu parahkah penyakit bangsa ini? Apa yang ada di pikiran para calon wakil rakyat itu? Lebih tepatnya apa niatan mereka sehingga rela menghabiskan dana jutaan bahkan milyaran rupiah untuk sebuah pertarungan memperebutkan kursi kekuasaan? Kalo aku sih punya uang 100 juta (Amin, terkabul), mending buat buka usaha, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Daripada dihambur-hamburkan buat pesta demokrasi jika niatnya salah. Yah, itulah jika niatnya adalah sekedar harta, uang, kekayaan, kekuasaan. Siap-siap saja menjadi sakit jiwa.

Tetapi Alhamdulillah caleg-caleg yang sakit jiwa itu tidak terpilih, bagaimana jika terpilih? Sudah dapat ditebak apa yang akan mereka lakukan jika terpilih, tentunya bagaimana bisa balik modal dan mengeruk harta sebanyak-banyaknya, astaghfirullah. Mudah-mudahan caleg-caleg yang sudah terpilih tidak banyak yang berpenyakit jiwa, karena jika betul alangkah akan semakin terpuruknya bangsa ini.

Coba baca dan renungkah pidato khalifah Abu Bakar Shidiq 14 abad yang lalu di bawah ini wahai para wakil rakyat!!!

” Saudara-saudara, aku dipilih menjadi pemimpin bukan karena aku terbaik diantara kalian. Bantulah aku jika aku berbuat baik dan luruskan aku jika berbuat salah. Sifat jujur adalah amanah dan kebohongan adalah khianat. ‘Orang lemah’ diantara kalian aku pandang kuat posisinya disisiku dan aku akan melindungi hak-haknya. ‘Orang kuat’ diantara kalian aku pandang lemah posisinya disisiku. Aku akan mengambil hak-hak yang mereka peroleh dengan jalan zalim untuk kemudian dikembalikan kepada yang berhak. Janganlah meningalkan jihad, sebab Allah akan menimpakan kehinaan kepada kaum yang meinggalkan jihad. Patuhlah kepadaku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Dan janganlah mematuhiku jika aku durhaka kepada Allha dan Rasul-Nya. Kini marilah mendirikan Shalat. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua”.

Saturday, January 3, 2009

Oh, Palestina...

Mendengar, membaca, dan menyaksikan berita-berita seputar kejadian di Palestina baik melalui koran, televisi dan internet akan membuat marah, sedih, gemas, haru, dan bermacam perasaan lainnya bagi yang masih memiliki akal sehat dan hati nurani. Kecuali bagi yang sudah mati hatinya. Tetapi ironis memang, di tengah-tengah duka yang mendalam bagi saudara-saudara kita di sana masih banyak di antara kita khususnya kaum muslimin di seluruh dunia yang berpesta pora merayakan tahun baru, bahkan dengan menghabiskan dana jutaan hingga milyaran untuk pesta tsb. Seolah-olah tidak peduli dengan apa yang terjadi di Palestina. Mungkin mereka hanya berpikir itu persoalan bangsa Arab saja yang berkonflik dengan Zionist Israel. Padahal persoalan Palestina adalah persoalan dasar bagi yang mengaku sebagai ummat Islam di dunia ini. Atau bagi siapa saja yang mengaku memperjuangkan HAM, demokrasi dan kedaulatan sebuah negara.

Saat ini, yang diperlukan ummat Islam adalah persatuan dan kesatuan. Kembali kepada Al-qur'an dan Sunnah, dan satu kesepakatan untuk kemerdekaan Palestina. Melepaskan segala sekat-sekat negara, kepentingan politik, pribadi dan golongan. Membantu Palestina dengan segala apa yang dimiliki sesuai kemampuan. Dengan harta, tenaga, tulisan, pikiran, waktu, uang bahkan nyawa. Keberanian bangsa Israel mengobrak-abrik tanah dan negara Palestina adalah karena kelemahan bangsa Arab dan ummat Islam sendiri.

Apa yang terjadi yaitu konflik di antara bangsa Palestina sendiri yaitu antara kelompok Fatah dan Hamas merupakan bukti belum adanya persatuan di tubuh ummat Islam. Mungkin yang terjadi di Palestina saat ini adalah politik adu domba yang digunakan penjajah Zionist Israel untuk melemahkan persatuan. Sama ketika bangsa Indonesia dijajah Belanda, mereka menggunakan politik 'Devide et Impera' atau politik adu domba. Dan terbukti setelah bangsa Indonesia mau bersatu, satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa pada Sumpah Pemuda maka akhirnya mampu mengusir penjajah Belanda pada waktu itu.

Ummat Islam juga merindukan lahirnya tokoh-tokoh besar yang mampu mempersatukan seluruh kekuatan ummat di bawah satu khilafah. Kami merindukan datangnya tokoh-tokoh sekaliber Umar bin Khatab, Shalahudin Al-ayubi, dll. yang mampu menciptakan kedamaian, persatuan, persaudaraan di Jerusalem, Palestina. Dan proses pengembalian peradaban yang hancur adalah proses yang sangat panjang. Tetapi sudah menjadi sunatullah bahwa kebenaran akan selalu menang. Kehancuran ummat Islam adalah karena ummat Islam sendiri meninggalkan ajaran-Nya. Dan kebangkitan ummat Islam adalah jika kita kembali kepada ajaran-Nya dengan penuh pengabdian kepada Allah S.W.T.

Friday, January 2, 2009

Hamzah Bin Abdul Mutthalib - Singa Allah

Thabarani telah mengeluarkan dari Al-Harits At-Taimi dia berkata: Adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib r.a. pada hari pertempuran di Badar membuat tanda dengan bulu burung Na'amah (Bangau). Sesudah selesai peperangan, maka seorang dari kaum Musyrikin bertanya: Siapa orang yang bertanda dengan bulu burung Na'amah itu? Maka orang berkata: Dialah Hamzah bin Abdul Mutthalib. Sambut orang itu lagi: Dialah orang yang banyak memalukan kita di dalam peperangan itu. (Majma'uz Zawa'id 6:81)
Bazzar mengeluarkan dari Abdul Rahman bin Auf ra. dia berkata: Bertanya Umaiyah bin Khalaf kepadanya: Hai Abdullah! Siapa orang yang memakai bulu burung Na'amah di dadanya pada perang Badar itu? jawabku: Dia itu paman Muhammad, dialah Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. Berkata lagi Umaiyah bin Khalaf: Dialah orang yang banyak memalukan kita dengan senjatanya sehingga dia dapat membunuh ramai di antara kita. (Majma'uz Zawa'id 6:81)

Hakim telah mengeluarkan dari Sabir bin Abdullah ra. dia berkata: Rasulullah SAW mencari-cari Hamzah pada hari Ubud setelah selesai peperangan, dan setelah semua orang berkumpul di sisinya: Di mana Hamzah? Maka salah seorang di situ menjawab: Tadi, saya lihat dia berperang di bawah pohon di sana, dia terus menerus mengatakan: Aku singa Allah, dan singa RasulNya! Ya Allah, ya Tuhanku! Aku mencuci tanganku dari apa yang dibawa oleh mereka itu, yakni Abu Sufyan bin Harb dan tentera Quraisy. Dan aku memohon uzur kepadamu dari apa yang dibuat oleh mereka itu dan kekalahan mereka, yakni tentera Islam yang melarikan diri! Lalu Rasulullah SAW pun menuju ke tempat itu, dan didapati Hamzah telah gugur. Bila Beliau melihat dahinya, Beliau menangis, dan bila melihat mayatnya dicincang-cincang, Beliau menarik nafas panjang. Kemudian Beliau berkata: Tidak ada kain kafan buatnya?! Maka segeralah seorang dari kaum Anshar membawakan kain kafan untuknya. Berkata Jabir seterusnya, bahwa Rasulullah SAW telah berkata: Hamzah adalah penghulu semua orang syahid nanti di sisi Allah pada hari kiamat. (Hakim 3:199)

Ibnu Ishak telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru bin Umaiyah Adh-Dhamri, dia berkata: Aku keluar bersama Abdullah bin Adiy bin Al-Khiyar pada zaman Mu'awiyah ra... dan disebutkan ceritanya hingga kami duduk bersama Wahsyi (pembunuh Hamzah ra.), maka kami berkata kepadanya: Kami datang ini untuk mendengar sendiri darimu, bagaimana engkau membunuh Hamzah ra. Wahsyi bercerita: Aku akan memberitahu kamu berdua, sebagai mana aku sudah memberitahu dahulu kepada Rasulullah SAW ketika Beliau bertanya ceritanya dariku.

Pada mulanya, aku ini adalah hamba kepada Jubair bin Muth'im, dan pamannya yang bernama Thu'aimah bin Adiy telah mati terbunuh di perang Badar. Apabila kaum Quraisy keluar untuk berperang di Uhud, Jubair berkata kepadaku: Jika engkau dapat membunuh Hamzah, paman Muhammad untuk menuntut balas kematian pamanku di Badar, engkau akan aku merdekakan. Bila tentera Quraisy keluar ke medan Uhud, aku turut keluar bersama mereka. Aku seorang Habsyi yang memang mahir untuk melempar pisau bengkok, dan sebagaimana biasanya orang Habsyi, jarang-jarang tidak mengenai sasaran apabila melempar. Apabila kedua belah pihak bertempur di medan Uhud itu, aku keluar mencari-cari Hamzah untuk kujadikan sasaranku, sehingga aku melihatnya di antara orang yang bertarung, seolah-olahnya dia unta yang mengamuk, terus memukul dengan pedangnya segala apa yang datang menyerangnya, tiada seorang pun yang dapat melawannya. Aku pun bersiap untuk menjadikannya sasaranku. Aku lalu bersembunyi di balik batu berdekatan dengan pohon yang dia sedang bertarung, sehingga apabila dia datang berdekatan denganku, mudahlahlah aku melemparkan pisau racunku itu.
Tatkala dia dalam keadaan begitu, tiba-tiba datang menyerangnya Sibak bin Abdul Uzza. Apabila Hamzah melihat Sibak datang kepadanya, dia berteriak: Mari ke sini, siapa yang hendak mencari maut! Dipukulnya dengan sekali pukulan kepalanya terus berguling di tanah. Maka pada ketika itulah, aku terus mengacung-acungkan pisau bengkokku itu, dan apabila aku rasa sudah tepat sasaranku, aku pun melemparnya kepada Hamzah mengenai bawah perutnya terus rnenembusi bawah selangkangnya. Dia mencoba hendak menerkamku, tetapi dia sudah tidak berdaya lagi, aku lalu meninggalkannya di situ sehinggalah dia mati. Kemudian aku kembali lagi untuk mengambil pisau bengkokku itu, dan aku membawanya ke perkemahan kami. Aku duduk di situ menunggu, dan aku tidak punya hajat yang lain, selain dari hendak membunuh Hamzah agar aku dapat dimerdekakan oleh tuanku.

Apabila kami kembali ke Makkah, seperti yang dijanjikan oleh tuanku, aku dimerdekakan. Aku terus tinggal di Makkah. Dan apabila kota Makkah ditakluki oleh Rasulullah SAW aku pun melarikan diri ke Tha'if dan menetap di sana. Apabila rombongan orang-orang Tha'if bersiap-siap hendak menemui Rasulullah SAW untuk memeluk Islam, aku merasa serba salah tidak tahu ke mana harus melarikan diri. Aku berfikir, apakah aku harus melarikan diri ke Syam, atau ke Yaman, ataupun ke negeri-negeri lainnya, sampai kapan aku akan menjadi orang buruan?! Demi Allah, aku merasakan diriku susah sekali. Tiba-tiba ada orang yang datang kepadaku memberi nasehat: Apa yang engkau susahkan? Muhammad tidak membunuh orang yang masuk ke dalam agamanya, dan menyaksikan syahadat kebenaran! Aku tidak ada jalan melainkan menerima nasehat itu. Aku pun menuju ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW Memang tiada disangka-sangkanya melainkan dengan tiba-tiba Beliau melihatku berdiri di hadapannya menyaksikan syahadat kebenaran itu. Beliau lalu menoleh kepadaku seraya berkata: Apakah engkau ini Wahsyi? Jawabku: Saya, wahai Rasulullah! Beliau berkata lagi: Duduklah! Ceritakanlah bagaimana engkau rnembunuh Hamzah?! Aku lalu menceritakan kepadanya seperti aku menceritakan sekarang kepada kamu berdua.

Apabila selesai bercerita, Beliau berkata kepadaku: Awas! Jangan lagi engkau datang menunjukkan wajahmu kepadaku! Kerana itu aku terus-menerus menjauhkan diri dari Rasulullah SAW supaya Beliau tidak melihat wajahku lagi, sehinggalah Beliau wafat meninggalkan dunia ini. Kemudian apabila kaum Muslimin keluar untuk berperang dengan Musailimah Al-Kazzab, pemimpin kaum murtad di Yamamah, aku turut keluar untuk berperang dengannya. Aku bawa pisau bengkok yang membunuh Hamzah itu. Ketika orang sedang gawat bertempur, aku mencuri-curi masuk dan aku lihat Musailimah sedang berdiri dan di tangannya pedang yang terhunus, maka aku pun membuat persiapan untuk melemparnya dan di sebelahku ada seorang dari kaum Anshar yang sama tujuan denganku. Aku terus mengacung-acungkan pisau itu ke arahnya, dan apabila aku rasa sudah boleh mengenai sasarannya, aku pun melemparkannya, dan mengenainya, lalu orang Anshar itu menghabiskan hidupnya dengan pedangnya. Aku sendiri tidak memastikan siapa yang membunuh Musailimah itu, apakah pisau bengkokku itu, ataupun pedang orang Anshar tadi, hanya Tuhan sajalah yang lebih mengetahui. Jika aku yang membunuhnya, maka aku telah membunuh orang yang terbaik pada masa hayat Rasulullah SAW dan aku juga sudah membunuh orang yang paling jahat sesudah hayat Beliau. (Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:18)

Bukhari telah mengeluarkan dari Ja'far bin Amru sebagaimana cerita yang sebelumnya, cuma apabila orang ramai berbaris untuk berperang, lalu keluarlah Sibak seraya menjerit: Siapa yang akan melawanku? Hamzah pun keluar untuk melawannya, lalu Hamzah berkata kepadanya: Hai Sibak! Hai putera Ummi Anmar, tukang sunnat orang perempuan! Apakah engkau hendak melawan Allah dan RasulNya? Hamzah lalu menghantamnya dengan suatu pukulan yang keras menghabiskannya.