Sunday, November 1, 2009

Kebahagiaan Murni

Ingin melihat seperti apa kebahagiaan yang murni? Gampang, lihatlah anak kecil atau bayi yang sedang bermain. Mereka tertawa riang gembira tanpa beban. Apa yang membuat mereka tertawa? Ternyata hanya karena permainan-permainan kecil yang bagi orang dewasa tidaklah menarik tetapi bagi mereka sangat membahagiakan.

Sepulang kerja, badan masih agak penat karena seharian beraktivitas, ditambah lagi perjalanan pulang dari Suralaya ke Cilegon yang memakan waktu kurang lebih 35 menit menggunakan kendaraan motor. Sore hari begitu penuh sesak terutama kendaraan roda dua bermesin ini. Kebanyakan para karyawan pulang kerja di waktu yang bersamaan. Sehingga menimbulkan kepadatan, terutama ketika mulai memasuki daerah Damkar, bunderan kampus teknik Untirta sampai ke Simpang Tiga Cilegon. Namun, beruntung setiap hari lalu lintas lancar saja di kota baja ini, tidak seperti di ibukota Jakarta yang semua orang sudah tahu kemacetannya seperti apa.

"Baaaa...eee...oooo, baaa..ee..ooo..!!!", sapaku pada buah hatiku, Naureen Hamidah atau si Olen. Perasaan penat hilang seketika melihat senyum dan tawanya yang polos. Kuambil sebuah wadah bekas kosmetik kecil yang berbentuk bulat, lalu aku gelindingkan di dekatnya.

"Tuk..utuukk..utuukkk...tung...!", aku berceloteh sambil menggelindingkannya, ketika wadah kosmetik tsb. berhenti aku berkata, "tung..". Seketika si Olen tertawa riang sambil berusaha mengejar wadah tsb. Kuulang-ulang permainan tsb. dan ia selalu tertawa melihat wadah tsb. menggelinding dan berhenti sambil aku teriakkan kata, "tuuungg...".

Yah, cerita di atas mengilhami aku untuk menuliskannya di blog ini. Bahwa ternyata kebahagiaan tidak dapat diukur dari materi, benda atau harta yang dimiliki. Tidak berarti orang yang memiliki banyak materi itu lebih bahagia daripada yang biasa-biasa saja atau bahkan kekurangan. Buktinya seorang anak kecil atau bayi dapat begitu gembira dan senang hanya dengan permainan wadah kosmetik yang digelindingkan seperti cerita tadi. Aku perhatikan si Olen juga senang sekali melihat kucing dan berusaha mengejarnya. Benda apapun yang bergerak selalu menjadi perhatiannya. Benda-benda yang bagi orang dewasa dianggap biasa saja. Namun bagi mereka benda ini memberikan kebahagiaan tersendiri. Tetapi sebetulnya bukan bendanya yang membuat mereka bahagia, tetapi kemurnian, kebersihan dan kepolosan jiwa itulah yang membuatnya gembira. Jiwa mereka tidak terkotori oleh hawa nafsu, ambisi dan keinginan yang banyak diderita oleh orang dewasa. Sehingga mereka bisa menikmati hal-hal kecil di sekitar dirinya.

2 comments:

  1. Duh benar sekali tuh Yog, kebahagiaan itu tidak bisa dinilai dengan ukuran materi. Kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan kelapangan hati dan keikhlasan dalam menjalani apapun yg sedang kita hadapi dalam hidup ini. Maknaya saya sangat suka melihat senyum dan tawa nya anak kecil, karena sangat murni dan tidak mengandung tendensi apapun.

    Salam kenal yah buat keluarga di rumah,semoga selalu dalam keadaan sehat. Btw kerja dimana Yog?

    ReplyDelete
  2. Trims...saya tenaga pendidik di SD Wukirretawu di Suralaya..

    ReplyDelete