Saturday, April 18, 2009

Lupa Itu Nikmat

Pada tulisan yang lalu saya pernah menulis tentang sifat manusia yang membuatnya lalai, yaitu lupa. Lupa akan nikmat Allah, lupa akan hari kebangkitan, lupa akan negeri akherat, lupa akan mati. Itu semua adalah lupa yang berbahaya. Tetapi ternyata lupa juga ada yang berupa nikmat.

Coba kita bayangkan sejak kita lahir hingga menjadi seperti sekarang ini. Tentunya begitu banyak peristiwa, pengalaman hidup dan kesan yang tergambar dalam ingatan kita. Dan diantara sekian banyak peristiwa dalam lembar kehidupan itu ada yang menyenangkan, ada pula yang mengerikan, menyedihkan, memilukan, atau menakutkan. Tetapi Alhamdulillah Allah S.W.T membuat otak kita untuk tidak terus-menerus dalam keadaan mengingat kejadian menakutkan tsb. Dan ini adalah salah satu nikmat Allah dari jutaan nikmat lainnya. Bagaimana jika kita memiliki ingatan yang kuat terhadap peristiwa-peristiwa mengerikan secara terus menerus sepanjang hidup. Tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian, dan sangat tidak menyenangkan. Memang adakalanya dalam kondisi tertentu ingatan menakutkan itu akan muncul, tetapi dengan segera kita akan melupakannya kembali. Apalagi jika seseorang it uterus-menerus mendekatkan diri kepada Allah, tentunya ia akan berusaha membuat hari-hari yang dijalaninya menjadi semakin baik dan baik. Sehingga akhirnya lupa dan tidak mempedulikan lagi peristiwa buruk yang pernah menimpa dirinya.

KATA MUTIARA


Aku tidak menyesalkan masa lalu karena aku tidak dapat kembali kepadanya. Aku juga tidak merisaukan masa depan karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya melakukan yang terbaik pada hari ini di mana aku hidup dan yakin kepada-Nya.

No comments:

Post a Comment