Thursday, July 21, 2011

Otak Kanan Dulu, Baru Otak Kiri

Hehe..barusan saya membaca tips rahasia menulis dari Pak Jonru, karena saya ikutan di newsletternya, lumayan gratis dapet tips-tips menulis. Ternyata benar juga, gunakan dulu otak kanan, baru otak kiri. Seperti kita ketahui, otak kanan itu bekerja penuh kreatifitas, bebas, tidak terikat aturan apapun. Sedangkan otak kiri itu bekerja mengikuti aturan, teratur dan baku. Hmmm...kedua otak ini sebenarnya saling menguatkan satu sama lain, tidak berarti otak kanan lebih baik dari otak kiri. Tetapi ternyata ada rahasia dalam penggunaannya yang selama ini tidak kita perhatikan betul. Apakah itu?

Tidak ada yang lebih penting, otak kanan atau otak kiri, tetapi keduanya sama penting. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah prioritas penggunaannya, ternyata otak kanan harus didahulukan sebelum kita menggunakan otak kiri. Sesuai juga kan, dalam ajaran agama Islam, dahulukan kaki kanan ketika melangkah masuk ke Masjid, gunakan tangan kanan ketika makan, minum, bersalaman, dan berbagai kegiatan yang baik lainnya.

Dahulu saya pernah punya pengalaman saat sedang membuat sebuah laporan hasil praktikum saat kuliah. Saya mengetik laporan tersebut dengan sangat berhati-hati, saya sangat memperhatikan tanda baca seperti titik, koma, juga perataan paragraf kiri dan kanan, susunan paragraf dll. Karena saya berpikir bahwa saya tidak boleh salah, dan laporan itu harus sekali jadi. Tapi, ternyata lama sekali jadinya hasil laporan tsb. Saya beberapa kali bertanya ke teman saya yang waktu itu saya pinjam komputernya di kos-kosannya, "Rif, kalo meratakan ini gimana?". Dia menjawab singkat, "Ga, pokoknya kamu tulis aja dulu semuanya, gampang ngatur itu terakhir". Begitu kata temanku.

Jawaban temanku yang cukup sederhana itu aku ikuti, akhirnya aku tulis saja semua apa adanya yang harus aku tulis untuk membuat laporan tsb. Luar biasa ternyata jadi lebih cepat selesai, setelah itu baru aku merapikan format penulisannya yang masih kurang baik di sana sini, jadi deh tuh laporan, trims Arif, my friend, moga dia baca tulisanku ini, hehe. Amal jariyah buat dikau Rif atas tips menyelesaikan laporannya.

Nah, yang terjadi barusan adalah sebuah contoh ketika kita memulai mengerjakan sesuatu langsung menggunakan otak kiri, maka pekerjaan akan lama selesainya. Dan bahkan mungkin tidak pernah selesai karena kita keburu capek berpikir. Yah, memikirkan sesuatu yang sesuai aturan, formal, baku dan rumus itu kan membuat capek otak. Tetapi ketika kita melepaskan itu semua, membebaskan kreatifitas kita, biarkan otak kanan berkreasi terlebih dahulu, maka semua akan lancar, bebas hambatan. Baru setelah beres tugas otak kanan, biarkan otak kiri melakukan tugasnya untuk merapikan, menghaluskan, mengedit, sesuai dengan ilmu yang telah didapatkan oleh otak kiri.

Rahasia ini ternyata tidak hanya berlaku untuk dunia tulis menulis. Tetapi dalam bidang apapun, biarkan otak kanan bekerja terlebih dahulu, baru kemudian otak kiri. Jika kita langsung menggunakan otak kiri di awal pekerjaan kita, pekerjaan akan lambat, terbebani dan mudah lelah. Dengan mendahulukan kerja otak kanan di awal, maka kita akan banyak pengalaman dalam pekerjaan, walaupun pasti banyak kesalahan juga. Nah, tugas otak kiri nanti untuk merapikan, membetulkan kesalahan-kesalahan itu. Semoga tips singkat ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

1 comment: