Saturday, October 10, 2009

Mendaur Ulang


Sampah tampaknya akan menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan di abad modern ini. Teknologi dan ilmu pengetahuan memang berkembang sangat pesat, namun ternyata manusia melalaikan efek sampingnya, yaitu sampah/limbah. Keseimbangan harus melalui siklus yang melingkar, seperti proses rantai makanan. Daun di makan ulat, ulat di makan ayam, ayam di mangsa harimau, harimau mati diuraikan oleh bakteri, lalu kembali ke alam menyuburkan tanah tempat tumbuh pohon dan tanaman. Terus berputar secara seimbang.

Manusia dengan akal dan daya pikirnya mampu menciptakan berbagai produk-produk yang memudahkan kehidupan. Seperti barang-barang elektronik dan digital, produk rumah tangga, kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, mainan, dll. Manusia terus berkreasi dan berproduksi, namun kita melupakan keseimbangan alam. Akibatnya tentu akan mengubah sifat alam itu sendiri. Hasilnya adalah pemanasan global yang mengakibatkan cuaca menjadi ekstrim, berbagai penyakit timbul, bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Ada mata rantai yang terputus, maka alampun bereaksi dengan caranya sendiri untuk menyeimbangkan keadaan ini, disebut hukum alam atau dalam Islam kita mengenalnya sebagai sunatullah.

Produk yang paling cepat mengalami perkembangan dan kemajuan saat ini adalah produk elektronik, digital dan kendaraan bermotor. Khusus untuk produk digital seperti komputer/notebook dan telepon seluler, setiap saat selalu saja kita mendengar ada fitur baru, keluaran baru, dengan kemampuan yang lebih tinggi, baik kapasitas memori, kecepatan, fitur, dll. Sehingga begitu membanjir di pasaran dan harganya semakin terjangkau. Sampai ke anak-anak SD pun telah memiliki produk yang bernama telepon seluler/handphone ini. Kemudian untuk kendaraan bermotor, nampaknya bangsa Indonesia menjadi pasar empuk bagi para produsen kendaraan bermotor. Mereka terus berinovasi, membuat kendaraan yang semakin canggih, bergaya sport, dengan berbagai kemampuan dan teknologi baru. Sehingga dapat kita melihat fenomena di jalanan, khususnya kendaraan bermotor roda dua, begitu sesak jalan raya, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Bahkan setiap tahun, kendaraan roda dua ini menjadi favorit untuk pulang kampung, mudik di hari lebaran. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua.

Saya berpikir, jika setiap saat produk-produk ini terus membanjiri pasaran, dengan mudah orang membeli produk baru yang lebih canggih. Maka, kemana perginya produk-produk yang lama, tidak terpakai karena sudah rusak? Apakah negeri kita akan menjadi sampah barang-barang elektronik dan digital? Sedangkan barang-barang ini tidak mudah untuk diuraikan begitu saja oleh alam. Karena mengandung zat-zat yang berbahaya seperti timbal, dan bisa mengganggu kesehatan serta kecerdasan otak. Kita dapat membacanya di situs kapanlagi..

Teknologi ke depan, nampaknya harus mulai memperhatikan keseimbangan alam ini. Harus mulai ada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulang limbah. Baik limbah rumah tangga dan limbah elektronik. Alhamdulillah ini sudah mulai dilaksanakan oleh IBM, salah satu vendor komputer terbesar. Dapat kita baca pada situs republika online..

Peluang perusahaan-perusahaan yang ingin bergerak dibidang pendaur ulang limbah akan sangat besar. Karena akan menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan hidup nyaman, bebas dari polusi. Sebagaimana kita melihat, terutama di daerah perkotaan, sampah banyak terdapat di tempat-tempat kumuh, sungai, bahkan di jalan-jalan. Begitu sesaknya sehingga untuk membuang sampah saja sulit. Akhirnya mengambil jalan pintas dengan membuangnya ke jalan atau ke sungai. Akhirnya jalanan menjadi bau, tidak sedap, sungai menjadi kotor dan hitam airnya.

Bagi warga biasa seperti saya, minimal kita berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak sembarangan membuang sampah, terutama sampah plastik yang tidak mudah diuraikan. Merawat barang-barang elektronik yang masih layak dipakai. Mematikan listrik, lampu, televisi, kipas angin, komputer jika sedang tidak digunakan. Ketika menyalakan pompa air, segera matikan listriknya jika sudah penuh agar tidak terjadi pemborosan. Jika setiap orang melakukan ini, maka kita sudah ikut serta menjaga dan merawat bumi tempat kita tinggal.

Demikian tulisan kecil ini, semoga bisa bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran dari seorang warga planet bumi.

No comments:

Post a Comment