Monday, October 27, 2008

Filosofi Bruce Lee

Salah satu tokoh yang menjadi idolaku semasa kuliah adalah Bruce Lee. Bukan sekedar karena kegesitannya dalam bermain kungfu ala Jet Kun Do, tetapi lebih kepada prinsip-prinsip pemikiran dan filosofinya. Di salah satu film Bruce Lee yang pertama kali aku menyaksikan saat SMA dan ini film terakhir Bruce Lee sebelum meninggal, yaitu Enter The Dragon, terdapat banyak pelajaran berharga di dalam film tsb. Suatu ketika di dalam cuplikan film Enter The Dragon, Bruce Lee menerima seorang muridnya yang akan berlatih kungfu.

"Kick me...kick me!" perintah Bruce kepada muridnya untuk menendangnya. Anak itu melakukan apa yang diperintahkan Bruce dengan tendangan ke arah wajah.

Sesaat setelah itu Bruce maju perlahan dan menatap muridnya sambil mengatakan bahwa ini bukan pertunjukan.

"We need emotional content...try again...!" perintah Bruce untuk mengulanginya.

Murid tsb. kembali mengulangi tendangannya dengan lebih garang dan cepat. Kembali Bruce maju perlahan dan berkata, "I said emotional content...not anger..now try again, with me!". Kembali murid tsb. menendang dua kali ke arah Bruce, kali ini dengan lebih tenang dan menggunakan kecerdasan emosionalnya, bukan kemarahan.

"That's it...!", kata Bruce memujinya sambil bertanya bagaimana rasanya sekarang.

"Let me Think..", murid tsb. berpikir, segera Bruce menepuk kepalanya dan berkata, "Do not think,FEEL. It is like a finger pointing away to the moon. Do not concentrate on the finger or you will miss all that heavenly glory."

Bruce Lee mengatakan bahwa jangan berpikir, tetapi rasakan. Seperti sebuah jari yang menunjuk ke arah bulan. Jangan berkonsentrasi pada jari atau engkau akan kehilangan kemuliaan surga (keindahan bulan itu maksudnya). Jadi jangan berkonsentrasi kepada jari yang menunjuk ke bulan, tetapi mata kita arahkan kepada apa yang ditunjuk oleh jari, yaitu bulan. Sehingga kita bisa merasakan dan menikmati keindahan bulan.

Hmmm...bagus sekali filosofinya bukan?

Perasaan dan pikiran memang harus seimbang. Tetapi ada saatnya menggunakan perasaan itu lebih baik daripada berpikir. Misalkan, ketika ada pasien kecelakaan parah yang harus segera ditangani. Pihak rumah sakit harus lebih mengutamakan perasaan daripada pikirannya. Maksudnya segera tangani pasien dan selamatkan jiwanya tanpa memikirkan tentang KTP-nya, pendaftarannya sebagai pasien, uang muka dan tetek bengek birokrasi lainnya. Yang penting nyawa pasien dahulu diselamatkan, urusan administrasi menyusul atau sambil dikerjakan oleh pihak keluarga yang lain.

Tindakan kita juga harus lebih cepat daripada pikiran negatif yang menyerang. Abaikan pikiran negatif dan terus bertindak. Kemudian jangan terbebani oleh proses yang dijalani tetapi lihat tujuan (target) yang akan kita dapatkan di suatu saat nanti jika kita bersabar dan disiplin, nikmati prosesnya. Sama seperti sebuah jari yang menunjuk ke bulan tetapi jangan berkonsentrasi pada jari, lihatlah keindahan bulan.

Oleh: Yoga
http://istanayoan.blogspot.com

5 comments:

  1. wah saya juga ngefan tuh ama Bruce Lee, blog anda bagus sekali content nya. makasih anda udah mampir ke blog aku. itung2 aku bayar utang, he he

    ReplyDelete
  2. Sama-sama, kunjung mengunjung blog memang menyenangkan hehehe...

    ReplyDelete
  3. Memang benar2 menginspirasi. :D

    ReplyDelete
  4. Memang benar-benar menginspirasi :D

    ReplyDelete